Bab 3 - Drunk

6.4K 707 35
                                    

Disinilah Hyeso sekarang, berdiri diantara orang-orang yang sibuk meliukan badan mengikuti alunan musik. Ternyata ini maksud dari perkataan Taehyung tadi. Dia benar-benar menjadi umpan untuk menarik perhatian musuhnya.

Sebenarnya ini adalah kali pertama Hyeso masuk kedalam tempat seperti ini. Dia sejak tadi merasa risih dengan tatapan lapar lelaki hidung belang yang mengarah padanya. Hyeso total merutuki dirinya sendiri yang menurut pada Taehyung saat pria itu menyuruhnya memakai pakaian yang terlalu terbuka seperti ini. Dress merah ketat tanpa lengan dan panjang sebatas sepaha yang mencetak dengan jelas lekuk tubuhnya.

Ayolah.. Hyeso ini perempuan berpendidikan. Dia tidak pernah mempunyai niat untuk memakai pakaian seperti yang sedang dirinya kenakan saat ini. Baginya berpakaian seperti ini terkesan terlihat seperti wanita murahan. Apalagi mengingat sedang berada dimana ia sekarang.

Masih dengan perasaan sedikit dongkol, Hyeso mengedarkan pandangannya mencari sosok yang dimaksud Taehyung. Gotcha.. Hyeso menemukannya. Laki-laki paruh baya berambut blonde yang disisir rapi kebelakang, juga beberapa wanita disekelilingnya.

"Hh.. awas kau Kim Taehyung." Desis Hyeso.

Dia berjalan menghampiri lelaki itu, berdiri tepat didepannya membuat si rambut blonde menaikan alisnya.

"Hai sexy, mau bergabung?" Tanya lelaki itu dengan mata yang meneliti tubuh Hyeso. Jelalatan.

Hyeso lantas tersenyum seduktif dan duduk dipangkuan lelaki berambut blonde itu. Demi Tuhan, ini adalah hal yang memalukan bagi Hyeso.

"Tentu saja."

Untuk saat ini, Hyeso harus benar-benar mengesampingkan harga dirinya.


















;

"Kerja bagus nona Hyeso."

Ucapan itu kontan membuat Hyeso mendengus kesal. Bagaimana tidak, lelaki didepannya ini hampir saja datang terlambat saat kedoknya tadi sudah ketahuan oleh si rambut blonde.

"Kau hampir membuatku kehilangan harga diri tadi! Sebenarnya apa yang sedang kau lakukan sampai aku harus menunggu kedatanganmu dengan kurcaci-kurcacimu cukup lama?"

Entahlah, Hyeso rasanya sudah kehilangan rasa takutnya saat berhadapan dengan sosok yang tempo hari hampir membuat nyawanya melayang. Yang ia pikirkan sekarang adalah lepas dari jeratan kriminal kaya raya Kim ini. Hyeso tidak bodoh untuk tau bahwa Taehyung sebenarnya bisa melakukan semua ini tanpa adanya dirinya. Tapi kenapa lelaki itu justru terus melibatkan dirinya?

"Aku sedang mencicipi alcohol sebentar." Jawab Taehyung yang membuat Hyeso total menganga. Apa-apaan lelaki didepannya ini yang seenaknya bersantai ria kala dirinya sedang berjuang menjalankan misi darinya tadi.

Dengan emosi yang sudah hampir mencapai ubun-ubun, Hyeso lebih memilih bangkit dan segera pergi dari tempat ini sebelum meluapkan emosi pada iblis didepannya.

"Hei mau kemana kau?"

Langkah kaki Hyeso tertahan kala lengannya dicekal dan ditarik dengan kuat. Hyeso memejamkan matanya rapat-rapat sebelum menghebuskan napas kasar dan berbalik menatap nyalang Taehyung.

"Apa lagi sih?!"

"Duduk dan temani aku minum!"

Hyeso menggerutu namun tetap menurut untuk kembali duduk. Mungkin untuk perintah kali ini tidak begitu buruk baginya, melihat bagaimana ia ikut menikmati alcohol yang dituangkan Taehyung.

Taehyung hanya diam sembari menikmati entah sudah gelas keberapa alcohol ditangannya ini. Dia tampak tidak terpengaruh sama sekali dengan efek yang ada dalam minumannya. Gelas pertama milik Hyeso bahkan belum habis isinya namun Taehyung sudah beberapa kali mengisi gelasnya lagi dan lagi.

"Kau punya kadar toleransi alcohol yang tinggi rupanya."

Taehyung melirik sekilas ke arah Hyeso yang tampak tengah bersedekap memandangnya.

"Dan kau cukup rendah? Benar bukan?" Balasnya dengan nada meremehkan membuat Hyeso mencebik.

Gadis itu selalu sebal ketika seseorang meremehkan dirinya dengan membawa-bawa kadar toleransi alkohol. Tanpa berpikir panjang, Hyeso mengambil botol alcohol didepan Taehyung dan menuangkannya sendiri ke gelasnya sampai penuh.

"Setidaknya aku masih kuat untuk menghabiskan satu botol sendirian." Ujar Hyeso seraya meneguk alcoholnya sampai tandas.

Bodoh. Itu yang dipikirkan Taehyung melihat bagaimana gadis didepannya kini sudah tergelepar setelah beberapa saat yang lalu dengan angkuhnya menghabiskan sebotol penuh alcohol yang dipesannya. Taehyung memperhatikan wajah gadis didepannya yang sedang terpejam dengan hidung memerah.

Pikirannya berkelana memandangi Hyeso dengan sesekali menyesap minumannya. Selama ini Taehyung tidak pernah berurusan dengan perempuan, apalagi melibatkannya dalam misi yang dilakukannya.

Tapi kali ini, entah mengapa ia justru senang melibatkan gadis didepannya ini. Apakah memang Taehyung percaya dengan kemampuan yang dimiliki Hyeso ataukah ada sesuatu hal yang lain? Seperti ingin Hyeso tetap berurusan dengannya?

Taehyung mengerjap saat sadar apa yang sedang dipikirkannya sekarang. Menggeleng-gelengkan kepala sebelum atensinya kembali fokus pada Hyeso yang tiba-tiba menegakan tubuhnya.

"Kim Taehyung?"

Alis Taehyung terangkat bersamaan dengan Hyeso yang kini berjalan sempoyongan ke arahnya, menumpukan tangannya di meja depan Taehyung sedangkan sebelahnya lagi menepuk-nepuk pipi lelaki itu.

"Oh? Kukira aku sedang halusinasi. Benar kau Kim Taehyung, si kriminal kaya raya." Bual Hyeso tidak sadar dibawah pengaruh alcohol.

Taehyung mengeryit, sebelum kemudian sebuah smirk tercetak dibibir mendengar sebutan Hyeso untuknya. Kriminal kaya raya? Tidak buruk.

"Kau benar-benar tidak bosan ya menganggu hidupku."

Hyeso nyaris terjengkang saat mengangkat tangannya dari meja kalau tangan Taehyung tidak menahan pinggangnya.

"Aku tau.. kau bisa melakukan semua itu sendiri tanpa adanya diriku, tapi.. kenapa kau-"

Hyeso menunjuk Taehyung tepat didepan wajah.

"Selalu mengikutkanku di misi konyolmu itu hah? Apa jangan jangan sebenarnya kau menyukaiku ya?"

Taehyung terdiam. Lelaki itu sibuk memandangi wajah Hyeso yang kini tepat berada didepan wajahnya dalam jarak cukup dekat. Apa benar dirinya menyukai gadis ini?

Hyeso yang tidak mendapati respon dari Taehyung berusaha bangkit berdiri dengan mengumpulkan keseimbangan penuh. Namun, kakinya yang serasa seperti jely itu membuat tubuhnya terhuyung.

Cup

Bibir cherrynya tidak sengaja bersentuhan dengan bibir Taehyung saat tubuhnya terhuyung jatuh ke pelukan lelaki itu. Mata Hyeso mengerjap-ngerjap lucu seolah mencoba memahami situasi yang terjadi.

Dengan sisa kesadarannya, ia hendak menarik tubuh menjauh namun sepasang tangan justru menahan punggung dan tengkuknya. Taehyung memperdalam ciumannya.

Bibir laki-laki itu mulai bergerak perlahan, melumat dan sesekali menyesap bilah bibir gadis yang kini berada dipangkuannya dengan mata terpejam. Dan entah sejak kapan, kedua tangan Hyeso kini sudah bergelayut di leher Taehyung menikmati ciuman lembut dibibirnya.

Mereka berdua saling menyecap bibir satu sama lain, melupakan fakta yang begitu penting, bahwa mereka masih merupakan orang asing untuk melakukan hal ini. Namun pengaruh alcohol benar-benar menguasai mereka. Ataukah hanya Hyeso saja yang terbuai dibawah pengaruh minuman laknat itu?

Dan pada kenyataannya Taehyung sungguh menyukai manis dan lembut bibir gadis dipangkuannya ini.




Tbc.

Mr. Black - Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang