05. LEADER'S

3.9K 383 10
                                    

Menurut aku bab 4 terlalu panjang dan bertele-tele, sorry. Aku kebablasan nulisnya sampe 8k lebih buset dah😭

Semoga bab ini lebih baik ya

05. Leader's

Lissa mengambil nafas panjang. "Gue mulai dari gengnya Shera, ya?"

Anggi mendesah sedikit kecewa. Ia tidak ingin tahu tentang geng milik Shera. Yang membuatnya lebih penasaran adalah tentang gangsters itu.

Sudah cukup ia mengetahui bagaimana sosok Shera. Dia tidak jauh beda dengan teman-temannya dan itu membuat Anggi merasa kesal dengan apa yang Shera lakukan pada adek kelasnya. Membayangkan hal itu sungguh membuat Anggi muak. lagi-lagi ia bertemu dengan cewek cabe.

"Em.." Lissa mengitari pandangan. "Nah, lo liat segerombolan cewek yang bajunya kek bikini itu," Lissa menunjuk salah satu meja kantin. Anggi menolehkan kepalanya ke arah meja yang ia juga tahu siapa mereka.

"Lo liat cewek yang rambutnya panjang, terus ujungnya di keriting itu," Hana mengangguk sambil melihat ke gerombolan teman-teman Shera. "Namanya Ega Safitri. Duh dia kemana-mana bawa makeup mulu. Tiap menit selalu ngaca. Lama-lama retak tuh kaca liat mukanya terus, haha." Lissa lantas tertawa.

"Lipstiknya aja menornya nggak ada akhlak. Kalau lagi kesel, tuh mulut udah mirip banget kayak mulut bebek, hahah." timpal Sandra. Hana tertawa begitu juga Naomi.

Anggi diam-diam mengepalkan tangannya. Menahan emosi entah karna apa.

"Terus disampingnya itu, namanya Madona Alsyah Cannavaro. Yang rambutnya paling panjang. Duh body-nya tuh aduhai banget. Kek modeling kesasar ke sekolah. Cantik sih, dan banyak juga yang naksir. Tapi, suka-suka pilih-pilih cowok. Cowok-cowok di sekolah ini banyak yang nembak dia. Karna sok kecakapan jadi dia tolak semuanya. Dia bilang nggak selevel. Songsong banget kan?" jelas Lissa.

"Terus yang depannya itu, Thalita Oktaviani." Lissa menujuk pada salah satu cewek. "Kalau menurut gue sih dia nggak cantik. Asli mukanya kelihatan kaku gitu kek boneka berjalan. Katanya dia pernah oplas. Operasi plastik maksudnya." jelas Lissa lagi.

"Tapi tetep aja. Nggak ada cantik-cantiknya." timpal Sandra.

"Terus ketua mereka. Yang paling di takuti para cewek di sekolah ini." Lissa menatap mereka lagi. "Eh, mana tuh cewek sableng. Kok tumben nggak bareng mereka. Padahal dimana-mana selalu barengan."

"Hah? Nggak ada?" Sandra melakukan hal yang sama. "Emm paling lagi ke toilet kan?"

"Oke, lo pasti tau lah ketua mereka itu, Shera Aliyston Guatemala. Bokapnya itu pemilik perusahaan paling berjaya di kota ini. Tapi nomor kedua, karna yang pertama itu diduduki keluarganya Razael." jelas Sandra.

"Dan kemaren itu, ada issue kalau Razael bakalan tunangan sama dia. Ya, mana mungkin lah." timpal Lissa. "Dengar-dengar juga dia abis kecelakaan. Nggak tau sih bener apa nggak. Tapi, gue ngarep nya itu beneran. Biar sekalian mampus." bisik Lissa diakhir kalimat.

Anggi mendegus pelan. Akan jadi apa mereka, jika yang berada di sini bukanlah dirinya?

"Gue heran sih waktu liat Razael bareng dia ke kantin. Nggak mungkin lah dia mau gitu aja, pasti di maksa-maksa tuh sama Shera pake jurus ancemannya. Emang kebangetan ya dia." ucap Lissa.

CHANGEOVERWhere stories live. Discover now