20 - Pengajian

423 50 384
                                    

Hari sudah menjelang malam, namun sedari tadi Flo tidak menemukan Austin di rumahnya. Apakah suaminya itu akan lembur lagi? Tapi bukankah Flo sudah mengajaknya untuk pengajian dan Austin mengiyakannya?

Mendengar azan maghrib berkumandang, Flo menutup pintu dan jendela-jendela yang ada di rumahnya. Ia beranjak dari sofa ruang tamu menuju kamarnya untuk melaksanakan shalat maghrib.

Tok tok tok

Flo yang hendak ke kamarnya pun menghentikan langkahnya tatkala mendengar suara ketukan pintu.

Flo berjalan ke arah pintu, membukanya dengan hati-hati. Ternyata, tamunya adalah Austin dengan stelan jasnya dan tas yang ada di tangan kanannya.

"Sini saya bantu bawakan, Kak." Sebuah ungkapan yang tak pernah Flo ajukan sebelumnya.

Merasa lelah, Austin memberikan begitu saja tas miliknya dan berjalan menuju dapur untuk menuangkan minumannya.

Perlahan Flo mulai membuka diri dan hatinya untuk Austin, meski tidak mudah dan belum terbiasa, Flo harus bisa melakukannya.

Ia berjalan ke kamar Austin, meletakkan tas dan membereskan meja kerja milik Austin. Setelah itu ia kembali ke dapur untuk menghidangkan makanan kepada Austin.

"Kakak mau makan apa? Biar saya buatin," tawar Flo kepada Austin.

"Tidak perlu, Flo. Saya hanya butuh air saja. Shalatlah dulu, bukankah nanti malam kita ada pengajian?"

Flo mengangguk, ia pun berjalan ke kamarnya untuk melaksanakan shalat maghrib dan bersiap untuk pergi ke pengajian.

• • •

Vando dan lainnya kini berada markas kebesaran mereka. Bahkan Luna juga sudah sampai di markas itu bersama dengan Edward.

Mereka kini tengah menunggu Flo yang belum kelihatan batang hidungnya.

"Lun, coba lo telpon Flo. Barangkali dia lupa," ucap Calvin menyuruh Luna.

Luna menganggukkan kepalanya, ia berjalan mencari tempat yang nyaman untuk menghubungi Flo.

Setelah menghubungi Flo, Luna kembali lagi dengan rombongan geng LEVATOR yang sudah siap akan berangkat.

"Kata Flo kita disuruh duluan aja. Dia masih ada sesuatu yang harus dikerjakan," jelas Luna kepada mereka semua.

"Ya udah, sekarang kita ke Panti. Bentar lagi azan isya, ngga enak kalau kita ngga kesana secepatnya," simpul Aditya.

Mereka semua menurut, beralih meninggalkan markas dan kini menuju motor-motor mereka.

Edward dengan Luna, yang lainnya menaiki motornya dengan seorang diri. Vando dan Aditya menjadi pemimpin di depan sedangkan Calvin, Asep, Bisma, dan Edward yang menjaga di belakang.

Perjalanan dari markas menuju Panti Asuhan Abu Rahman lumayan menguras waktu. Kini mereka tiba di Panti, langsung saja berlari menuju masjid terdekat untuk melaksanakan shalat isya.

Terlepas dari shalat isya, mereka melihat Flo bersama dengan lelaki yang sama ketika pengajian mengirim doa di rumahnya.

Sudah pasti Flo akan bersama lelaki itu, yang bukan lain adalah calon tunangannya Flo.

"Hei, Flo," sapa Luna mendekat ke arah Flo. Yang lainnya juga melakukan hal serupa seperti Luna.

"Sorry ya guys, gue telat dateng. Tadi masih ada urusan sama kak Austin."

Floeurenziita [End]Where stories live. Discover now