"Saya Nissa Hendrawan, saya Mamanya Rico." Kania tersenyum ketika orang tersebut memperkenalkan diri.

Tiba-tiba saja Nissa memeluk Kania dengan erat. "Kamu sangat cantik Nak, tidak salah Rico memilih kamu." Bisik Nissa.

"Terima kasih Tante," Balas Kania.

Kania melepaskan pelukan Nissa, "Saya Kania Tante." Ucap Kania malu-malu.

"Tante sudah tau, ayo masuk kita makan malam." Nissa menggandeng tangan Kania dan Kania mengikuti Nissa diikuti Rico dari belakang.

Setibanya di meja makan, Kania di sambut dengan seorang pria paruh baya yang sudah duduk di meja makan menatapnya dengan tatapan mengintrogasi. Kania menjadi sedikit takut.

Rico mempersilahkan Kania duduk kemudian Rico duduk di samping Kania. Di hadapan Kania, duduklah Nissa Hendrawan di temani suaminya Mario Hendrawan yang tak lain ayah dari Rico.

"Om," Sapa Kania lalu tersenyum hambar.

"Ini suami saya, Mario Hendrawan." Kania mengangguk mendengar penuturan Nissa Hendrawan.

Beberapa pembantu tiba-tiba datang membawa nampan. Mereka memberikan sebuah hidangan steak lengkap dengan garpu dan pisau.

'Makan pakai pisau? Bagaimana caranya? Ini pake tangan gaboleh ya?' Batin Kania panik ketika melihat makanan serta peralatan makannya.

"Gue ga pernah makan ini, pake pisau lagi, gue ga pernah makan kayak gini." Bisik Kania di telinga Rico tanpa disadari bawah sedari tadi Mario Hendrawan terus mengawasinya.

"Astaga, ikuti saja cara makan saya nanti." Bisik Rico.

"Ini steak kesukaan Rico. Tante sendiri yang memasak, ayo dimakan." Sahut Nissa Hendrawan.

Kania hanya mengangguk lalu mengambil pisau di tangan kirinya dan garpu di tangan kanannya. Dengab polosnya ia menusuk-nusuk daging steak dengan garpunya.

Rico terbelalak melihat hal itu, "Kania? Apa yang kamu lakukan?" Tanya Nisaa Hendrawan.

Kania menjadi gugup. "A-aku lagi cek dagingnya empuk apa enggak Tan."

Rico menginjak kaki Kania dan secara spontan Kania menoleh ke arah Rico, Rico menunjukkan cara memakan steak. Perlahan Kania mulai menirukan. Dan sekali lagi Kania tidak menyadari bahwa Mario Hendrawan terus menatapnya.

Kania mulai memakan satu potong daging yang berhasil ia iris, ia merasakan rasa yang belum pernah ia rasakan. Ia mencoba untuk bersikap elegan dan anggun, ia mulai mengiris daging lagi lalu memakannya.

"Kamu bisa masak steak? Rico tiap hari memakan steak buatan Tante. Sebagai calon istri, kamu pasti bisa kan?"

"Uhuk-uhuk." Kania langsung mengambil gelas berisi air dan meminumnya. Tenggorokannya sakit karena tersedak akibat mendengar perkataan Nissa Hendrawan. Ternyata Rico sudah banyak menceritakan Kania, Kania bingung entah mengapa.

"Kamu gapapa?" Tanya Rico yang di balas dengan anggukan oleh Kania.

"Kania, tidak bisa masak makanan sejenis itu. Kania gak terbiasa masak seperti itu." Balas Kania dengan polosnya.

"Memangnya kamu sering masak apa dirumah?" Sahut Mario Hendrawan dengan tiba-tiba.

"Masak apa saja, lodeh, kare ayam, sayur asem, sop, sambal terasi, tempe bacem, perkedel kentang, tahu bulat, ikan asin. Dan masih banyak yang lain Om." Rico mengambil gelas dan meneguk air di dalamnya ketika mendengar jawaban Kania yang teramat jujur.

Mario Hendrawan tersenyum mendengar jawaban Kania. Raut wajahnya yang tadinya mengintrogasi kini berubah normal.

"Bagus, biar Rico tidak makan steak nelulu tiap hari." Ujar Mario Hendrawan tersenyum kearah Kania.

"Yasudah Nak, di habisin makanannya." Timpal Nissa Hendrawan.

Setengah jam kemudian, Kania sudah menyelesaikan makan malamnya bersama keluarga Rico dan kini ia berpamitan untuk pulang.

"Aku anterin pulang ya sayang." Ujar Rico seraya menggandeng tangan Kania di depan Nissa dan Mario Hendrawan.

Kania hanya tersenyum hambar sembari menganggukkan kelalanya lalu berpamitan dengan orang tua Rico. Kemudian Rico mengantarnya pulang.

"Sepertinya kita sudah mendapatkan apa yang kita cari." Ucap Mario Hendrawan kepada istrinya seraya berjalan menuju kamar mereka.

"Gadis polos, multi talenta, cantik, pintar memasak, dan sudah pasti baik. Aku yakin Rico akan bahagia dengannya, dan kelihatannya Rico sangat bahagia dengan Kania." Jawab Nissa Hendrawan.

"Sangat berbeda dengan wanita jalang yang pernah Rico bawa kerumah ini. Aku hanya akan merestui Rico menikah dengan Kania, tidak dengan gadis lain." Sahut Mario Hendrawan yang membuat istri tercintanya tersenyum.

"Putraku kini tidak salah memilih perempuan." Sambung Mario Hendrawan.

✧ ⃟ ⃟TO BE CONTINUED⃟ ⃟ ✧
.
.
.
┏━━━°❀°SPOILER NEXT CHAPTER°❀°━━━┓

MAUNYA UPDATE TADU PAGI TAPI KARENA AUTHOR JENUH YAUDAH AUTHOR LIAT YOUTUBE AJA

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

MAUNYA UPDATE TADU PAGI TAPI KARENA AUTHOR JENUH YAUDAH AUTHOR LIAT YOUTUBE AJA

SAYA BERJANJI AKAN VOTE CHAPTER INI SETELAH SELESAI MEMBACANYA.

CIE UDAH JANJI, XIXIXI

TERUS MAU UPDATE JAM 12 SIANG TERNYATA ADA ADEGAN NGARET, YAUDAHLAH BARU UPDATE

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN:

FOLLOW AKUN AUTHOR:

TAMBAHKAN CERITA INI KE READING LIST. SEE YOU


MY HUSBAND IS BADBOYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora