38 🐄 Menuju Ledakan Selanjutnya

3.7K 874 1.1K
                                    

Arvin kelelahan jiwa raga menghadapi Juwi yang kumat jahil dan manjanya 😌

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arvin kelelahan jiwa raga menghadapi Juwi yang kumat jahil dan manjanya 😌

Hai, hehe

Seneng bisa up tiap hari. Aku merasa disemangatin banget sama kalian.

Makasih yaaa

Bab ini juga dong, oke? Oke?

Besok up lagi deh buat nenenin malam mingguan

Selamat membaca 😘

🐄🐄🐄





“Berhenti mikirin hal-hal nggak berguna. Dia urusan kamu, aku nggak akan ngapa-ngapain kalau nggak diganggu. Lagi pula itu nggak murni salah dia, kamu ikut andil di sana. Jadiin bahan introspeksi aja, evaluasi lagi kelakuan kamu. Jangan gegabah di masa depan, apalagi pasrah dan diam aja waktu dicium sembarangan. Itu namanya kamu dilecehkan.”

Arvin tidak ada di pihaknya saat Juwi mengutarakan maksud untuk menyusun rencana balas dendam atau langkah pencegahan. Dia tidak ingin Davin berbuat lebih gila, itu saja. Namun Arvin tidak setuju pada idenya, tidak peduli bahkan. Dia angkat tangan dan Juwi sendirian.

Saat ini Juwi sedang ketakutan karena hujan deras mengguyur sementara mobil Davin terparkir di depan gedung fakultas. Dia tahu jadwal pulangnya. Dan memang Davin yang sering menjemput sepulang kuliah kendati pemuda itu pun sibuk koas.

“Kak, jemput...”

Tidak ada jawaban. Juwi membuang jauh harga diri yang sempat dijunjungnya sangat tinggi dan memutuskan urat malu yang tidak seberapa tebal itu. Urat malunya sudah sangat tipis, setipis kulit ari. Jadi Juwi tidak peduli. Dia menghubungi Arvin dan minta jemput walau pemuda itu tidak terdengar menolak atau mengiakannya.

Namun beberapa menit kemudian mobil Arvin muncul di tengah derasnya hujan. Dia memang ada kegiatan di BEM untuk acara wisuda akbar yang akan digelar tak lama lagi. Juwi berlari menghampiri, Arvin memerhatikan lamat-lamat dan terkejut melihat mobil Davin terparkir tak jauh dari mobilnya.

“Kamu serius?” Arvin melirik Juwi dan Davin bergantian. “Kamu jangan begini lagi.” Arvin pernah di posisi Davin, ditinggalkan gadis ini dan merana sendiri. Melihatnya pergi bersama laki-laki lain. “Sana, kasih penjelasan. Jangan bikin dia kebingungan.”

“Aku udah bilang kami nggak bisa berhubungan.” Juwi menyangkal. “Aku mau selesai dulu sama Kak Arvin baru mikirin lagi buat buka hati.”

“Tapi dia belum selesai sama kamu.”

“Dia bilang memang sengaja mau menikmati patah hatinya dulu.”

“Dia bisa lebih gila dari yang kita kira.” Arvin memperingatkan. Ingat mereka pernah diadu domba dan kartu-kartu aib Juwi ada padanya. “Kamu seenggaknya basa-basi ke dia, perlakukan dia sebagai manusia. Jangan kamu buat dia sakit hati setelah kamu bikin patah hati dengan cara ini.”

Oh, My Juwi! ✔Where stories live. Discover now