Part 30

2.4K 88 8
                                    

Fadly, Ladyra, dan Radith duduk dimeja yang sama. Mereka bertiga, tapi hanya Fadly yang sejak tadi bersuara. Fadly menceritakan bagaimana terkejutnya dia melihat Radith dalam penampilan yang berbeda saat reuni semalam. Dan Fadly juga menceritakan bahwa dia bertemu kembali dengan Ladyra beberapa minggu yang lalu dengan kesan yang masih sama.

Radith sesekali tersenyum menanggapi pembicaraan Fadly, sedangkan Ladyra benar-benar diam seribu bahasa dengan air mata yang nyaris jatuh dari pelupuk matanya.

Dia tidak sanggup melirik Radith yang duduk tepat disampingnya, dia tidak berani membayangkan bagaimana raut wajah suaminya itu saat nanti dia balas menatap matanya.

Kata-kata Tya kembali terngiang ditelinganya.

Jangan sakitin Radith lagi kayak dulu. Lo ngga pernah tau perasaan dia seperti apa waktu lo putusin, dan kalau sampai Radith tau lo deket lagi sama Fadly, gue yakin, rasa sakit yang Radith terima nanti akan jauh lebih besar dari yang dulu dia rasain.

Ladyra mendengar kekehan Radith yang terdengar dipaksakan, ingin sekali rasanya dia membungkam mulut Fadly yang tiba-tiba saja menanyakan hal yang Ladyra takutkan sejak tadi.

"Ngga nyangka gue, dulu kita tuh ngerebutin satu cewek, man. Tapi sekarang kita duduk bareng gini." Fadly terdengar bahagia, seolah-olah benar-benar tidak ada yang terjadi diantara mereka.

Radith tersenyum, "Gue juga ngga nyangka, kita bertiga bisa ada disituasi kayak sekarang. Lagi."

Perkataan Radith barusan cukup menohok hati Ladyra keras.

"Yang cukup buat gue takjub, waktu gue ketemu Dyra lagi dirumah sakit. Semua berasa kayak takdir sengaja mempertemukan kita lagi." Fadly benar-benar tidak berniat menyembunyikan aura bahagianya saat menatap Ladyra. Dan tanpa sengaja Ladyra membalas senyuman itu, benar-benar terjadi begitu saja. Sialnya, Radith melihatnya.

"Lo ngerasa lucu ngga sih sama pertemuan ini?" Lagi-lagi Fadly tertawa bahagia.

Radith tidak banyak bersuara, dia hanya tersenyum, mengangguk, atau menggelengkan kepalanya untuk menanggapi celoteh Fadly. Padahal, jauh dilubuk hatinya, Radith merasa dihujam tanpa henti saat mengetahui betapa bahagianya Fadly setiap kali dia menatap wajah Ladyra. Dan yang membuat perasaannya semakin remuk adalah, saat mengetahui bahwa Ladyra membalas perasaan Fadly. Dengan perasaan yang sama. Sama dalamnya.

"Istri lo mana, man? Kenapa ngga diajak sih? Gue sama Dyra pengen kenal juga."

Ladyra sontak menoleh bertepatan dengan Radith yang menundukkan kepalanya sambil tersenyum kaku.

Please Radith, kasih tau. Kasih tau semuanya ke Fadly. Harap Ladyra dalam hati.

"Dia... Kayaknya dia ngga akan suka sama pertemuan ini." Saat Radith menoleh pada Dyra, matanya terlihat sendu dan memerah, Dyra tau sekeras apa Radith menahan tangisnya, karna Ladyra pun melakukan hal yang sama.

"Saya ngga akan maksa dia untuk terus sama saya, karna dari awalpun saya tau dia ngga pernah menginginkan saya." Radith mengulas sedikit senyuman untuk Dyra sebelum akhirnya dia berpamitan pada Fadly dengan alasan pekerjaan yang belum dia selesaikan.

"Saya pergi." Pamitnya pada Dyra.

Napas gadis itu kembali tercekat, karna lagi-lagi dia tau, pamit Radith kali ini bukan karna dia ingin pergi dari sini untuk kembali kerumah, tapi pergi dari kehidupannya dan menyelesaikan pernikahan mereka.

Tangis Dyra pecah, dia sudah tidak kuat lagi menahan tangisnya saat melihat punggung Radith semakin menjauh dari pandangannya. Dan Dyra pun tidak berniat menjelaskan soal tangisnya yang dipertanyakan Fadly dengan raut wajah berlebihan.

Dia tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi saat dia tiba dirumah nanti, ada banyak kemungkinan-kemungkinan yang membuat Ladyra semakin takut untuk menemui Radith saat nanti dia menjelaskan tentang kesalahpahaman yang Ladyra ciptakan sendiri.

Bodoh. Sudah tau tidak bisa memadamkannya, tetap saja bermain api. Sekarang api hampir melahap nyaris semua miliknya, satu persatu mulai hancur, dan sekarang hal terpenting miliknya pun hampir musnah. Tak terselamatkan.

My Ex - My NextWhere stories live. Discover now