Part 26

2K 81 8
                                    

Radith mengerutkan dahinya saat mendapatkan email dari istrinya.

Sub      : Fwd // Reunion Invitation

Tolong forward lagi ya kesemua angkatan kita.

We are please to invite you for an Reunion. The detail as follows :

Date                 : Saturday, November 02, 2017
Time                : 19.00 PM
Location          : Graduation Hall, State University of Jakarta
Dress Code      : Long dress in Red and Tuxedo in Black

Yours Sincerely,

Administration Div.
State University of Jakarta

Sent from my iPhone

Acara reuni kampusnya. Radith sebenarnya tidak ingin kembali lagi kesana, tempat dimana dia pernah merasakan kehilangan. Dia benci. Tapi Dyra pasti datang, dan tentu saja Radith tidak rela jika Dyra datang sendirian, apalagi disana akan hadir juga beberapa orang yang pernah mencemooh hubungannya dan juga ada orang yang sudah merebut apa yang menjadi miliknya.

Radith baru saja menginjakkan kakinya kembali di Jakarta, semua rasa lelahnya semakin terasa berat setelah dia menerima email tersebut dari Dyra. Entah dia harus menolak atau justru nekat menghadirinya. Dia tidak suka, jelas dia sangat tidak suka. Semua masa kelamnya berada disana, dan jika dia harus dipaksa untuk kembali datang, dia datang hanya untuk Ladyra.

"Kamu udah terima kan email dari aku?" Tanya Dyra bersemangat sambil memegangi dua buah hanger yang tergantung dua dress berwarna merah terang. "Bagusan mana?" Tanya nya kemudian.

"This one." Radith menunjuk dress yang lebih panjang dari pilihan satunya. Tentu saja. Tubuh Dyra hanya miliknya, tidak akan dia izinkan orang lain melihatnya.

"Acaranya jam 7 malam, kamu ngga usah lembur ya, lebih bagus lagi kalau kamu ngga ke kantor."

Dyra terus mengoceh tentang reuni itu dengan menggebu-gebu, sangat berbeda dengan reaksi Radith yang tidak bersemangat sama sekali. Radith memilih menyibukkan dirinya dengan ponsel dari pada melihat betapa antusiasnya Dyra yang sedang mencocokkan gaunnya.

Dan apa itu? Wajib mengenakan tuxedo? Yang benar aja!

"Oiya  nanti aku mau ke PI bentar ya sama Tya." Kata Dyra masih sambil mencocokkan dress yang dipilih Radith tadi dengan tubuhnya didepan cermin full badan.

"Flo ngga diajak?"

Tiba-tiba aura ceria menghilang dari wajah Dyra, dan Radith tau ada yang salah.

"Ngga tau. Kayanya ngga ikut."

Dugaannya benar, ada yang salah. Tapi Radith memposisikan dirinya sebagai pendengar yang tidak perlu tau apa alasannya, jadi dia memilih untuk tidak bertanya. Jika Dyra akan menceritakan permasalahannya Radith pun tidak akan berkomentar apa-apa, karna dia tau, Dyra hanya butuh mengeluarkan isi hatinya, tidak untuk diberi pendapat. Radith mengenal Dyra sedalam itu.

"Mau aku anter?"

"Ngga usah kamu istirahat aja, aku pinjem mobil kamu ya nanti."

Radith hanya mengangguk, dan memilih kembali fokus pada ponselnya yang hanya sekedar mengecek WhatsApp berkali-kali padahal jelas tidak ada yang berubah sejak tadi. Radith hanya butuh pengalihan, karna perasaannya tidak karuan sejak dia menerima e-mail berisi undangan reuni yang Dyra kirimkan kepadanya tadi.

Selain tentang Flo, Radith yakin ada yang Dyra sembunyikan juga darinya. Dan Radith yakin itu bukanlah hal yang ingin dia ketahui sama sekali.

******

Setibanya di PI, Ladyra terkejut saat tau ternyata Tya mengajak Flo juga. Awal pertemuan mereka memang canggung, tapi Tya memaksa mereka agar segera berbaikan dengan alasan persahabatan mereka tidak boleh hancur.

Akhirnya Flo dan Dyra memperbaiki hubungan mereka, walaupun sudah sering bersitegang, kali ini Dyra merasa seperti sudah mengkhianati hubungannya dengan Flo. Dyra tau sebenci apa Flo pada Fadly dulu, jadi jelas saja Flo menjadi orang pertama yang akan marah jika Dyra kembali dekat dengan Fadly. Ditambah statusnya yang kini sudah menjadi istri dari Radith.

"Mba mau liat tas yang new arrival dong." Kata Flo pada personal shopper, yang sekaligus menghindari Dyra yang mendekat kearahnya.

"Sebelah sini, mba." Tunjuknya dan Flo mengekor.

"Radith ikut kan, Ra?" Tya bertanya sambil melihat koleksi-koleksi dompet yang berada di etalase dekat cashier.

"Ngga tau deh, tapi udah gue forward undangannya." Dyra menjawab dari sofa tempatnya menunggu dengan beberapa paper bag hasil belanjaan mereka hari ini dibawah kakinya. Dan Dyra sudah merasa pegal.

"Terus kabar lo sama si dokter gadungan itu gimana?"

Flo mengingatkannya pada hal yang ingin dilupakannya. Pria itu masuk diurutan paling bawah dalam list yang ingin dibicarakannya dalam waktu dekat.

"Fadly, maksud lo?"

"Emang lo kenal banyak dokter gadungan di Jakarta ini?" Flo menyahut sinis. "Mau liat yang ini dong mba." Lanjutnya tertuju pada si personal shopper.

"Udah ah gue males ngomongin dia. Kita kan baru baikan, ngga usah nyari masalah lagi deh."

"Dulu gue lebih setuju lo nyelingkuhin si cupu terus dapet yang baru macem si Fadly." Kata Tya sambil membuka resleting dompet untuk memeriksa. "Tapi pas tau gimana kelakuan dia gue jadi nyesel lo mutusin si cupu." Lanjutnya yang kemudian menyerahkan dompet yang dilihatnya tadi untuk dibayar.

Bukan hanya Flo dan Tya, Dyra sendiri pun tidak akan pernah lupa pada kelakuan Fadly yang akhirnya membuat Dyra memutuskan hubungan mereka.

Mungkin bisa dikatakan Fadly adalah bentuk karma yang Ladyra terima, setelah satu tahun menjalani hubungan yang rasanya baik-baik saja dengan Fadly, pada malam dimana Dyra menghadiri ulang tahun Vania, salah satu sahabatnya dulu, Dyra melihat Fadly mencumbu Vania disalah satu kamar hotel tempat Vania merayakan ulang tahunnya.

Ladyra menampar pipinya cukup kencang untuk menghilangkan lamunannya tentang masa lalu, dia masih sakit hati dengan apa yang diperbuat Fadly terhadapnya dulu, tapi lagi-lagi hati dan pikirannya tidak sejalan.

Setelah Fadly muncul kembali, mendadak Dyra melupakan kesalahan pria itu. Dan bahkan masih bersedia membukakan pintu jika Fadly kembali ingin masuk.

My Ex - My NextWhere stories live. Discover now