18

44 22 0
                                    

Setelah mengantar Bu Yaya kembali ke panti, Alby segera kembali menuju Rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah mengantar Bu Yaya kembali ke panti, Alby segera kembali menuju Rumah sakit. Namun sebelumnya Alby sempat mampir ke kamarnya untuk mengambil Hoodie Hitam miliknya karna sekarang Alby hanya memakai kaos hitam lengan panjang dan celana trening hitam.

Setelah sampai Dirumah sakit Alby segera bergegas menuju kamar inap Leo.
Alby melihat Leo yang sedang tertidur tenang, lalu matanya menangkap Kiana yang sedang terduduk dengan mata terpejam, lengan gadis itu memeluk kuat tubuhnya sendiri membuat Alby menghela nafas.

Alby membuka Beberapa laci untuk mencari selimut namun tidak menemukannya. akhirnya ia pergi untuk meminta selimut pada suster.
Setelah mendapatkan selimut Lelaki itu kembali keruangan Leo. Alby menyelimutkan tubuh mungil Kiana, lalu mendudukan diri tepat disamping gadis itu.

Alby meraih ponsel yang ada di saku Hoodienya, membuka aplikasi WhatsApp lalu mengetikan sesuatu pada Kenzo. Setelah selesai Alby menaruh ponselnya diatas meja kecil yang berada di samping Sofa.

Alby menyandarkan punggungnya pada sofa, matanya melirik arloji hitam dilenganya, sudah jam satu pagi, kini matanya mulai mengantuk.
Alby mulai memejamkan matanya, belum sempat pulas mata Alby kembali terbuka saat merasakan ada beban pada bahunya.

Alby menoleh, Kepala Kiana kini berada dibahunya. Alby menghela nafas untuk kesekian kalinya.
"Ck, bener bener nyusahin" kata Alby, ntah kenapa bukannya menyingkirkannya Alby malah membiarkan kepala gadis itu tetap di bahunya. Alby menatap wajah tenang Kiana, senyumnya timbul dibibirnya namun tipis, sampai terlihat seperti orang tidak tersenyum. "Cantik" batinnya.
.

.

.

.

.
Sinar matahari pagi memasuki celah jendela ruangan itu, Alby mengerejapkan matanya saat cahaya itu memasuki netra matanya.

Disampingnya Kiana masih memejamkan matanya, gadis itu masih tertidur sambil memeluk dirinya, kepala gadis itu berada diatas dada bidang milik Alby dan kedua lengannya memeluk erat pinggang Alby.

Alby menghela nafas, tubuhnya terasa sakit semua sekarang karna harus tidur diatas sofa.

'Puk' lelaki itu memukul pelan lengan Kiana, membuat Gadis itu mulai terusik. "Bangun woi, badan lo berat!" Ucap Alby. Kiana mulai membuka kedua kelopak matanya, hal yang pertama kali gadis itu lihat adalah wajah tampan Alby yang sedang menatapnya. Jarak keduanya sangat dekat sekarang bahkan sesenti lagi kedua hidung mereka bisa saling menempel. Keduanya saling tatap, jantung keduanya sama sama berdebar kencang. Mereka sangat berharap baik Alby maupun Kiana tidak mendengar debaran jantung keduanya.

'Hoee hoee hoee'
Tangisan Leo membuyarkan keduanya, Kiana segera menjauhkan dirinya dari Alby. Kiana membawa Leo untuk berada digendongannya. Sepertinya bayi itu lapar, karna sekarang mulut Leo sedang mencari cari sesuatu yang biasa ia cari saat lapar.

"Bukan, bukan yang ini Sayang. Aduhh" Kiana tampak sangat malu sekarang, Karna Alby menatapnya dari tadi.

"Jangan cuma diem aja, bikinin susu buat Leo Ka Alby" kesal gadis itu karna Alby memilih untuk diam seperti orang bodoh tanpa ada niat untuk membantunya.

Alby menghela nafasnya lalu pergi mengambil dot dan susu yang berada di laci samping Brankar.
Menuangkan beberapa sendok susu formula dan air panas.
"Jangan semuanya air panas, Leo itu bayi bukan Alumunium yang tahan panas!" Omel gadis itu.

"Ck, berisik banget sih tinggal tunggu dingin aja apa susahnya"

"Ya teruss kita bakal diemin Leo nangis kelaperan gara gara nungguin susunya dingin?"

"Ya kan lo punya, kasih aja si biar diem"
BLUS! Pipi Kiana memanas sekarang, Alby benar benar bodoh! Bisa bisanya berkata enteng seperti itu.

Duk!
Kiana menendang keras kaki Alby membuat lelaki itu menaduh sakit.
"Ihh Dasar mesum! Bisa bisanya Ka Alby ngomong kaya gituuu"

"Sakit bodoh! Gapunya hati lo"
"Bodo!"

"Nih pegang Leo, biar Kiana yang buat!" Kiana memberikan Leo pada Alby dengan sangat hati hati, Bayi itu masih menangis karna belum mendapatkan susunya.
Alby menimang Leo perlahan berharap tangis bayi itu mereda.

Kiana sedang membuat ulang susu pada botol yang berbeda. Gadis itu menatap Alby yang sedang menimang Leo sambil berusaha mengajak bayi itu berbicara. Senyum Gadis itu mengembang, ternyata dibalik sikap dingin dan cuek yang Alby miliki, terselip sikap lembut dan penyayang dalam dirinya.

"Buruan, lama banget!"
Perkataan Alby membuat Kiana sadar dari lamunannya. Gadis itu segera memberikan susu pada Leo dengan posisi Leo masih berada di gendongan Alby.

"Cepet sehat ya sayang, jangan sakit sakit lagi yaa" kata Kiana mengusap lembut puncak kepala Leo.
.

.

.

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Analby || MarkLeeWhere stories live. Discover now