12

46 28 4
                                    

Dikediaman Alby, kini lelaki itu sudah siap dengan celana jeans hitam panjang dan menggunakan kaos putih polos yang dibalut lagi dengan kemeja kotak kotak berwarna hitam putih, tidak lupa memakai jam tangan berwarna hitam dilengan kirinya serta se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikediaman Alby, kini lelaki itu sudah siap dengan celana jeans hitam panjang dan menggunakan kaos putih polos yang dibalut lagi dengan kemeja kotak kotak berwarna hitam putih, tidak lupa memakai jam tangan berwarna hitam dilengan kirinya serta sepatu sneakers berwarna putih.

Dikediaman Alby, kini lelaki itu sudah siap dengan celana jeans hitam panjang dan menggunakan kaos putih polos yang dibalut lagi dengan kemeja kotak kotak berwarna hitam putih, tidak lupa memakai jam tangan berwarna hitam dilengan kirinya serta se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu sedang berada diruang makan bersama Dara dan Rendi untuk sarapan. Hari ini adalah hari pelaksanaan Acara Bakti Sosial SMA MERPATI. Rendi cukup senang karna Alby bisa mengendalikan jalannya sekolah mereka dengan cukup baik.

"Hari ini jadi melaksanakan acara Baksosnya By?" Tanya Rendi lalu menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya. Alby hanya berdehem sebagai jawabannya. Alby bukan hanya terkenal dingin disekolah tapi juga dirumah. Bahkan Dara sempat heran, kenapa Alby mempunyai sifat yang jauh berbeda darinya atau bahkan Rendi sebagai Papahnya.

"Papah bangga sama kamu Alby, kamu bisa menghendel sekolah Kita, nanti kalau kamu sudah lulus Papah akan serahkan sekolah itu untuk kamu"

Alby menghentikan kegiatan makannya sebentar, menatap Papah dan Mamahnya bergantian "Makasi Pah Mah" setelah mengucapkan itu Alby langsung melahap sarapannya lagi.

"Katanya anaknya Tante Rani sekolah di SMA MERPATI" Dara tampak berfikir "Tapi Mamah gatau namanya siapa, lupa nanya. Anaknya perempuan, kamu kenal By?" Lanjut Dara.

Alby menyerengitkan keningnya "Mamah aja yang sahabatan sama orang tuanya gatau apalagi Alby" jawab Lelaki itu.

"Oh iyaa bener juga. Lagian kan disekolah yang jenis kelaminnya perempuan banyak. Bukan cuma satu"

"Itu tau!"

Alby sudah selesai menghabiskan sarapannya serta telah meneguk habis susu putih hangat kesukaannya. Ia pamit untuk segera berangkat karna sebagai ketua osis ia harus mengecek semua persiapan disekolah sebelum berangkat menuju bogor.

Alby menyalimi punggung tangan kedua orang tuanya. Lalu menggantungkan tas hitam dipundak kanannya. Lelaki itu melangkah keluar rumahnya menuju garasi, memasuki mobil Honda Civic Merah lalu pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.

 Lelaki itu melangkah keluar rumahnya menuju garasi, memasuki mobil Honda Civic Merah lalu pergi meninggalkan pekarangan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.
Kiana, gadis itu kini sedang berada didalam angkot, Hari ini ia tidak membawa mobil kesayangannya karna pihak sekolah tidak mengizinkan para murid untuk membawa kendaraan masing masing. Hanya Anggota Osis dan PMR lah yang diperbolehkan. Jadi lah ia harus naik angkot pagi ini.

Bukan masalah bagi Kiana harus naik Angkot. Karna sejak SMP ia selalu naik Angkot untuk pergi kesekolah. Meskipun Gadis itu lahir dari keluarga yang berkecukupan, bahkan lebih. Ia sama sekali tidak pernah di didik untuk menjadi Gadis yang angkuh dan tidak mau hidup sederhana.

Kiana sangat sangat bersyukur karna Bunda dan Ayahnya sudah mendidik nya dengan baik sampai ia tau rasanya bersyukur dan menghargai orang yang hidupnya kurang beruntung.

Kini Angkot yang kiana tumpangi sudah berada di halte dekat sekolahnya. Sebelum turun Kiana membayar ongkos lebih dulu dan tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih.

Di Halte sudah ada ketiga sahabatnya yang sudah menunggu. Mereka memang janjian untuk bertemu di halte karna Kiana harus naik angkot pagi ini. Bahkan Vania meminta Arlan untuk menurunkannya Dihalte. Arlan sempat menolak karna khawatir terjadi apa apa pada Vania. Namun setelah Gadis itu jelaskan Arlan mengalah dan setuju untuk menurunkan Gadis itu.

"Udah lama nunggu?" Tanya Kiana
"Barusan ko, langsung jalan aja yu" kata Asyila. Ketiga sahabatnya meng iyakan.

Keempat gadis itu berjalan santai menuju sekolahnya, untungnya letak halte sama sekali tidak jauh dari sekolah jadi hanya sekitar 5 menit berjalan mereka sudah sampai disekolah.

Didepan gerbang sekolah sudah ada 5 Bus yang terparkir rapih yang sedang dipanaskan oleh sang pengemudi.

Disana juga ada Bagas sebagai ketua PMR dan beberapa rekannya, ada Bela, Nindi dan Husen.
Terlihat sedang menanyakan sesuatu pada setiap siswa yang baru datang.

"Berenti sebentar!" Ucap Bagas pada keempat Gadis itu setelah sampai didepan gerbang. Para gadis itu menunda langkahnya.

"Ada apa ya ka?" Tanya Vania.
"Kalian ber empat ada yang lagi gaenak badan?" Tanya Bagas Balik. Keempatnya menggeleng.
"Ada keluhan sakit apa gituuu?" Tanya Bagas lagi.

"Nggk ada ka, Kita sehat ko. Kenapa emangnya?" Kata Asyila.

"Nggk ada apa apa. Yaudah masuk bentar lagi kumpul dilapangan"

Para gadis itu mengangguk paham. Lalu melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

"Itu Ka Alby, ganteng banget huh" Kata Asyila menunjuk Alby yang sedang berbincang dengan Pak Hasan didepan ruang guru. Sontak mata Kiana, Natasha dan Vania mengikuti arah mata Asyila tertuju.

"Iyaa ganteng, tapi cueknya kebangetan" Sahut Natasha.

"Nyebelin juga" Kata Kiana Pelan, sangat pelan sampai ketiga temannya tidak bisa mendengar suaranya.

"Idaman banget gasi, udah ganteng, pinter, tajir pokonya nyaris sempurna banget sih"

Mendengar pujian yang dilontarkan Asyila untuk Alby membuat Kiana, Vania dan Natasha memutar bola matanya malas.

"Ka Alby tipe lo?" Tanya Natasha. Asyila mengangguk "Cewe mana yang nggk masukin Ka Alby ke list tipe cowo idamannya?"

"Tapi Tipe ka Alby bukan lo" kata Natasha yang langsung mendapat toyoran dari Asyila.
"Mulut loo emang Cablak banget ya"

Kiana dan Vania hanya terkekeh.
"Vania!" Panggil seseorang dari Arah belakang. Keempat gadis itu sontak menoleh. Ada Alby, Kenzo, Arlan dan Angga yang menatap kearah mereka.

"Kenapa Lan?" Tanya Vania. Keempat lelaki itu melangkah untuk sedikit mendekat karna sekarang jarak mereka sekitar 5 meter.

"Gapapa. Jaga diri ya nanti disana, aku gabisa jagain kamu 24 jam. Soalnya banyak kerjaan yang bakal diurusin disana" Ucap Arlan mengelus lemput pundak Vania.

Para Sahabat mereka hanya memutar bola matanya malas, jengah melihat keuwuwan yang diciptakan kedua manusia itu, apalagi didepan para jomblo. Natasha, gadis itu menutup mulutnya sambil memasang wajah julidnya.
Sedangkan Kiana menggaruk tekuknya yang tak gatal.

"Gapapa ko, akukan sama mereka. Aku gabakal kenapa napa" kata Vania.

"Sopan kah lo berdua kaya gitu depan kita yang jomblo?" Kata Angga. Vania dan Arlan terkekeh. " maaf maaf"

"Udah? Ayo!" Ucap Alby singkat dengan wajahnya yang datar. Keempat lelaki itu hendak pergi namun pergerakan nya ditahan Oleh Kenzo melihat ada 3 lelaki yang akan menghampiri Keempat gadis itu.

"Haii Kiana" Itu Elvan bersama Bayu dan Raka. Elvan tersenyum pada Kiana, gadis itu membalas senyuman Elvan dengan menganggukan kepalanya singkat. Kejadian waktu dimana Elvan bersikap kasar padanya masih teringat diotaknya.

"Cantik banget sih, bener bener kaya bidadari ya" kata Elvan.
"Iyaa cocok deh jadi pacar gue" Sahut Bayu. Elvan segera menginjak kaki lelaki itu. "Pacar gue lah"

"Adohh ngapain si lo kesini? Mau cari masalah apa lagi hah?" Ucap Natasha.

"Gue gamau cari masalah. Gue mau liat bidadari cantik doang ko"

"Udh liat kan? Udah sana pergi" usir Natasha.
"Kaya mak lampir lo marah marah mulu" Kata Raka, Natasha langsung menendang tulang kering lelaki itu membuatnya langsung meringis menahan sakit.
"Gila ya loo!"

"Yaudah, Sampe ketemu disana ya Kiana" Elvan mengedipkan satu matanya. Elvan, Bayu dan Raka pergi meninggalkan Kiana Cs dan Alby Cs.

Analby || MarkLeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang