13

44 27 5
                                    

Setelah berkumpul dilapangan dan diberi arahan akhirnya para Murid SMA MERPATI memulai perjalanan Jakarta menuju Bogor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah berkumpul dilapangan dan diberi arahan akhirnya para Murid SMA MERPATI memulai perjalanan Jakarta menuju Bogor.

Para Murid dan guru berangkat menggunakan bus kelas masing masing, sedangkan Para Anggota Osis dan PMR memilih untuk membawa kendaraan Sendiri.

Kenzo, Arlan dan Angga berada di mobil Alby sedangkan Mobil milik Kenzo dipakai Oleh Bagas, Bela, Nindi dan Husen.

Angga dan Arlan berada di jok belakang dan sedang sibuk bergelut dengan mimpinya masing masing, padahal ini masih pagi, tapi keduanya sudah mulai mengantuk lagi.

Kenzo berada didepan, disamping kursi kemudi sedang fokus pada Ponselnya, biasalah cowo kalo anteng apa lagi kalo bukan Game.

Sedangkan Alby, tentu saja lelaki itu yang mengemudi. Sudah mobil miliknya, ia juga yang harus mengemudi.

Mata lelaki itu menatap jeli pada jalan namun pikirannya berterbangan memikirkan hal yang seharusnya tidak ia pikirkan.

Kini Alby sedang berbicara dengan Pak Hasan, membahas tentang semua peralatan dan susunan kegiatan untuk acara 3 hari kedepan.

Setelah selesai berbicara Alby berencana akan pergi keruang osis untuk mengambil tas miliknya yang ia tinggal disana. Namun Arlan, Kenzo dan Angga muncul dengan membawa tas milik Alby di baru kiri Kenzo, Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya untuk pergi ke ruang osis.

"Udah semua By?" Tanya Kenzo. Alby berdehem.
"Mau kemana sekarang?" Tanya Angga
"Bel! Kumpulin semua murid dilapangan, mau ada arahan" jawab Alby

"Ntar dulu dongg. Gue mau ke Vania dulu sebentar. Ayooo ikutt"

"Mau ngapain? Mau ngajakin kita liat lo uwu uwuan? Gasopan lo!" Kata Angga memukul lengan Arlan.

"Kaga! Bentar doangg" Arlan menarik lengan Kenzo. Angga dan Alby hanya membuntut dibelakang.

Kini Vania sedang berada dengan ketiga Sahabatnya.
Arlan memanggil gadis itu agar menoleh ke arahnya.

"Vania"
Keempat gadis itu menoleh "Kenapa Lan?"

"Gapapa. Jaga diri ya nanti disana, aku gabisa jagain kamu 24 jam. Soalnya banyak kerjaan yang bakal diurusin disana" Ucap Arlan mengelus lemput pundak Vania.

"Gapapa ko, akukan sama mereka. Aku gabakal kenapa napa" kata Vania.

"Sopan kah lo berdua kaya gitu depan kita yang jomblo?" Kata Angga. Vania dan Arlan terkekeh. " maaf maaf"

"Udah? Ayo!" Ucap Alby singkat dengan wajahnya yang datar. Keempat lelaki itu hendak pergi namun pergerakan nya ditahan Oleh Kenzo melihat ada 3 lelaki yang akan menghampiri keempat gadis itu.

"Haii Kiana" Itu Elvan bersama Bayu dan Raka. Elvan tersenyum pada Kiana, gadis itu membalas senyuman Elvan dengan menganggukan kepalanya singkat.

"Cantik banget sih, bener bener kaya bidadari ya" kata Elvan.
"Iyaa cocok deh jadi pacar gue" Sahut Bayu. Elvan segera menginjak kaki lelaki itu. "Pacar gue lah"

"Adohh ngapain si lo kesini? Mau cari masalah apa lagi hah?" Ucap Natasha.

"Gue gamau cari masalah. Gue mau liat bidadari cantik doang ko"

"Udh liat kan? Udah sana pergi" usir Natasha.
"Kaya mak lampir lo marah marah mulu" Kata Raka, Natasha langsung menendang tulang kering lelaki itu membuatnya langsung meringis menahan sakit.
"Gila ya loo!"

"Yaudah, Sampe ketemu disana ya Kiana" Elvan mengedipkan satu matanya, sebelum pergi Elvan sempat menatap paha putih milik Kiana yang terpampang jelas karna gadis itu hanya memakai rok pendek berwarna Hitam diatas lutut, baju kaos berwarna putih yang dibalut dengan jaket berwarna Abu abu.
Lelaki itu tersenyum Nakal.

Kejadian itu hanya Alby yang melihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kejadian itu hanya Alby yang melihat. Alby hampir saja melayangkan pukulan pada wajah Elvan. Namun dengan sekuat tenaga Alby berusaha untuk tetap tenang dan datar.
Alby sangat benci jika berada diposisi seperti ini. Alby tidak habis fikir pada gadis itu, mengapa ia harus berpakaian terbuka seperti sekarang. Sungguh merepotkan.

Alby sangat tau bagaimana Elvan. Sekarang mungkin hanya di lihat, namun nanti Alby yakin Elvan akan bertindak lebih jauh lagi.

Secuek apapun Alby, jika menyangkut sebuah kehormatan seseorang Ia tidak akan tinggal diam.

"Albyan REMM!" Sentak Kenzo

CITTTTT.
DUK!
Alby menginjak rem dengan mendadak membuat Kepala Arlan dan Angga terbentur Kursi didepannya.

"Woi yang nyetir lagi mabok apa gimana sih?" Kesal Angga memegang dahinya. Lelaki itu sedang asik bermimpi namun mimpinya dirusak karna harus bertabrakan dengan kursi mobil.

"Iyaa By lu ngerusak mimpi gue aja" kata Arlan.

"Lo kenapa sih? Tadi lo ngebut kaya orang kesetanan, hampir aja nabrak. Coba kalo gue nggk teriakin lo tadi" ujar Kenzo. Lelaki itu menatap Alby, Alby menghela nafasnya kasar.

"Nggk ada apa apa. Sorry!" Jawab Alby. Lelaki itu memulai perjalanannya lagi setelah tadi Hampir menabrak Pengendara motor didepannya.
.

.

.

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Analby || MarkLeeWhere stories live. Discover now