16

43 27 5
                                    

"Kasian Ya Leo" Alby juga sempat terkejut saat tau Leo adalah anak yang dibuang oleh orang tua kandungnya dan anak tidak berdosa yang dianggap sebagai Aib dari kesalahan orang tuanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kasian Ya Leo"
Alby juga sempat terkejut saat tau Leo adalah anak yang dibuang oleh orang tua kandungnya dan anak tidak berdosa yang dianggap sebagai Aib dari kesalahan orang tuanya.

"KIANAAAA!"
Itu suara Vania, gadis itu bersama Asyila, Natasha dan ketiga teman Alby.

"Lo dari mana ajaa? Gue bangun tidur lo nggk ada. Gue kira lo diculik!" Ujar Vania, Wajah gadis itu memerah dan nafasnya memburu karna berlari.

"Gue kan gabisa tidur siang, jadi gue keluar aja cari angin" jawab Kiana.
"Ko Kalian bertiga bisa sama mereka?" Tanya Kiana menunjuk ketiga teman Alby.

"Gue ditelpon Vania katanya lo gaada dikamar, dia khawatir lo kenapa napa" Kata Arlan.

"Makanya kalo mau keluar bilang bilang Kiana" Ucap Kenzo.

"Lo juga kenapa bisa sama Ka Alby?" Tanya Asyila.
Natasha, gadis itu menyempitkan matanya, mulutnya tersenyum jahil.

"Mikir apa lo Nat?" Tanya Kiana

"Ehemm Asyila, gue saranin mundur deh saingan lo agak berat soalnya" ucap Natasha.

Semua yang ada disana saling melempar tatapan seolah saling bertanya. Kedua bola mata Natasha memberikan kode untuk melihat kemeja Alby yang terikat pada pinggang Kiana, namun Kiana dan Alby masih belum menyadarinya.

"Ahh iyaa bener banget, yu bisa yu mundur" ucap Vania Terkekeh. Asyila hanya memanyunkan bibirnya.

"Gue gasuka, kan gue cuma bilang 'tipe idaman' bukan berarti gue suka"

"Iya iyaa percaya kok" kata Natasha.

"Kalo gitu mah Kiana gabakal ilang atuh" Kata Arlan. Mereka terkekeh kecuali Kiana dan Alby yang hanya bingung melihat tingkah temannya.

"Ya gabakal ilang lah. Kiana tau jalan pulang, kenapa juga harus ilang"
Gadis itu mengerucutkan bibirnya.

"Iyalah gabakal ilang kan udah diiket hahaha, udah ah udah gausah diganggu. Yu kita pergi ajaa" ledek Angga.  "Iket?" Fikir Kiana. Namun dengan cepat lengannya menyentuh kemeja Alby yang terikat pada pinggangnya.

Gadis itu menggerutuki kebodohannya, mengapa otaknya lama sekali untuk berfikir. Kiana berniat akan melepaskan ikatan tersebut namun Alby menahannya.

"Gausah, Biarin gausah didengerin" kata Alby. Para teman Alby dan Kiana hanya bersorak sedangkan Kiana menutup wajahnya malu.
.

.

.

.

.
"Kak liat, tangan aku kena cat" ucap gadis kecil yang sekarang sedang terduduk bersama Kiana. Kedua gadis itu sedang membuat celengan Babi berwarna ungu dari botol bekas.

"Tangan kaka Jugaa" kata Kiana, gadis itu menunjukan telapak tangannya yang penuh dengan cat membuat gadis kecil itu tertawa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Tangan kaka Jugaa" kata Kiana, gadis itu menunjukan telapak tangannya yang penuh dengan cat membuat gadis kecil itu tertawa.

"Kamu namanya siapa?" Tanya Kiana.
"Nama aku Sabila"

"Lohh namanya sama dong kaya kaka"

"Oh ya? Emang nama Kaka Sabila juga?"

"Nama Kaka Kiana Raivanza Sabila, sama kan?"

"Emang dipanggilnya Sabila juga?" Tanya Sabila.

"Panggilnya Kiana, kalo panggilnya Sabila nanti ketuker dong sama kamu" jawab Kiana, kedua gadis itu tertawa. Tanpa mereka sadari kegiatan keduanya tidak lepas dari perhatian seseorang.

Alby, lelaki itu menatap kedua gadis yang sedang berbincang, bahkan tertawa disela kegiatan mereka. Hati Alby merasa sangat damai melihat keduanya, apalagi melihat Cara Kiana yang sangat tulus saat bersama dengan anak kecil.
Tanpa disadari bibirnya terangkat membuat lengkungan indah yang sudah lama tidak Alby tunjukan.

"Ka Alby!" Panggil seseorang, senyumnya seketika luntur berganti dengan wajah datar khas Alby. Lelaki itu mencari seseorang yang memanggilnya tadi.

"Ka Alby!" Alby melihat gadis itu melambaikan tangan padanya. "Sini!" Kata Kiana, Alby menggeleng.

Karna mendapat tolakan, Gadis itu memanyunkan bibirnya, Alby yang melihat langsung menghela nafasnya pelan lalu melangkah menuju tempat Kiana.

"Katanya gamau, ngapain kesini?" Kata Kiana. Alby sedang tidak selera untuk meladeni Kiana sekarang. Lelaki itu hanya diam melihat kedua gadis didepannya  sedang sibuk membuat celengan berbentuk Babi.

"Siapa yang buat ide?" Alby membuka suara.
"Kiana!"

"Selera lo rendah" ejek Alby. Gadis itu langsung menatap Alby tajam. Enak aja kalo ngomong.

"Kiana bikin ini itu karna terinspirasi dari muka Kaka, berarti muka kaka rendah dongg. kalo rendah berarti jelek lah ya haha" gadis itu tertawa. Alby sungguh jengkel, mengapa ia harus menghampiri gadis ini tadi.

"Ka Kiana, Kaka yang ganteng ini pacar kaka ya?" Tanya Sabila membuat tawa Kiana berhenti seketika, apa katanya? Pacarr. Hih membayangkannya saja dia ogah.

"Kamu tau dari mana soal pacar pacar?" Tanya Kiana.

"Dari Tv yang suka Bu Yaya tonton"

"Dia bukan pacar Kaka, Kaka mah gapunya pacar, mana sempet mikirin yang kaya begituan" jawab Kiana.

"Terus kaka Ini siapa?"

"Dia  ketua osis disekolah Kaka"
"Ketua Osis itu apa?"
"Ah susah jelasinnya, nanti Kalo Sabila udah besar, Sabila bakal tau"

Alby sedari tadi hanya diam menyimak obrolan kedua gadis dihadapannya. Alby melihat gadis itu sudah mengganti bajunya sekarang, baju yang ia kenakan cukup dibilang aman karna tubuhnya sudah tertutup.

"Yeyy udah jadii" teriak Sabila melihat celengan buatannya sudah jadi, hanya tinggal tunggu sedikit kering

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yeyy udah jadii" teriak Sabila melihat celengan buatannya sudah jadi, hanya tinggal tunggu sedikit kering.

"Celengan ini nanti buat kamu simpen uang ya, kalo sekolah uang jajannya jangan dihabisin, sisain buat kasi makan Babi ini"

"Nih kaka kasih makan ya" Kiana meengeluarkan 2 lembar uang kertas berwarna biru dari saku celananya. Satu ia masukan kedalam Celengan satu lagi ia berikan pada Sabila agar gadis itu juga bisa memasukan uang tersebut

"Ka Albyy gamau kasi makan Babinya?" Tanya Kiana.
Alby menghela nafas lalu mengambil 2 lembar uang kertas berwarna merah dari dalam dompetnya. Ia masukan satu lembar Uang tersebut, satunya ia berikan pada Sabila agar gadis itu bisa memasukan pada Celengan miliknya.

"Makasih Kaka"

*****

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Analby || MarkLeeWhere stories live. Discover now