Bahtera Itu Bernama Taqwa

1 0 0
                                    

Untuk mengarungi Samudra Sakinah Maa Wadah Waa Rahmah kita membutuhkan bahtera yang kokoh, mengingat tidak-lah mudah. Ada badai yang mesti kita lalui, hujan lebat nan begitu hebat, gemuruh yang membawa kita dalam ketakutan. Percayalah, semua akan berlalu dengan baik jika kita memiliki bahtera yang kokoh, nahkoda yang lihai mengatasi situasi, sekalipun dalam keadaan terburuk pun, sang nahkoda mampu menangani-nya. Sama halnya dalam membangun bahtera rumah tangga yang kuat, mesti dibekali oleh ketaqwaan. Istri yang menguatkan disaat suami mulai lunglai langkahnya dan suami yang senantiasa menaburkan benih-benih kasih sayang dalam rumah tangga. Menyulam kasih sayang dengan nilai-nilai ketaqwaan,

Tanpa terpatri ketaqwaan, apalah arti istri berparas cantik dan suami yang nampak gagah mempesona tanpa dilapisi ketaqwaan, niscaya pasangan hidup akan terasa menjadi neraka dalam rumah tangga. Tak akan pernah kita temukan, rumah yang di dalamnya memancarkan kasih dan sayang. Justru, akan menjadi derita tak berkesudahan, tidak akan kita temukan rasa aman, nyaman dan kedamaian. Sang istri memahami kodratnya sebagai wanita, ibu bagi anak- anaknya kelak, pelipur duka bagi sang suami. Ucapannya menjadi obat penenang dikala gemuruh dalam rumah tangga itu benar-benar terjadi, badai pasti berlalu, jika kedua-nya benar-benar membangun bahtera rumah tangga dengan ketaqwaan di atas segalanya. Mencintai atas dasar mencari Ridho-Nya, menjunjung cinta kepada Allah diatas kecintaan atas pasangan hidupnya, hingga kita lalai diperdaya dengan semua itu.

"Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum kerabat, harta benda yang kalian miliki, dan perniagaan yang kalian khawatiri kerugiannya, itu lebih kalian cintai dari pada Allah, Rasul dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah hingga Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim" (Qs. At-Taubah 24).

Sebaik-baiknya bahtera, dia yang kokoh berlapiskan ke-taqwaan, jangan biarkan bahtera yang kita tumpangi mengalami kebocoran sana dan sini. Bersabarlah dalam mengarungi Samudra Sakinah Maa Wadah Waa Rahmah, tak elak pula samudra itu pun tak lain adalah kehidupan dalam berumah tangga. Tetaplah teguh dalam ketaqwaan, sekalipun ombak begitu buas menghempaskan bahtera. Jangan karam terantuk karang, jangan juga patah layar karena angin. Jadikan badai yang kita hadapi sebagai penguji ketangguhan kita dalam mempertahankan rumah tangga, tak lain dan tak bukan adalah bahtera yang tengah kita tumpangi saat ini. Badai pasti berlalu, berganti awan berarak dan langit indah membiru, pancaran mentari membawa secerca cahaya baru. Kuatkan-lah tali pernikahan mu dengan ketawaqwaan.

Percayakan bahtera tersebut kepada nahkoda yang tetap teguh mengemudi, apalah arti bahtera tanpa dikendalikan seorang nahkoda yang piawai dalam menjaga keselamatan penumpangnya, yang tak lain adalah pasangan hidup yang kini diamanahkan Allah untuk mu. Jaga ia, dengan penuh suka cita. Carilah pasangan hidup yang dia takut kepada Allah, dan benar-benar yang menyerahkan diri kepada-Nya, jangan mencari pasangan yang lalai kepada Allah, sebab segala perkara akan ia kembalikan kepada-Nya.

"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya" (QS. ath-Thalaaq:2-3).

NIKAH AJA DULU, JALAN PINTAS KAYA RAYAWhere stories live. Discover now