Walimah :Diantara Hotel Bintang Lima Dan Kurma Kering

1 0 0
                                    

Sudah diterangkan di atas, bagaimana ragam pesta pernikahan yang sudah menjadi tradisi di Indonesia, dengan kacamata yang berbeda di setiap latar belakang budaya serta adat istiadat. Jika dinilai tidak mempersulit satu sama lain.

"Barangsiapa yang senang terhadap sunnahku, maka hendaklah ia mengikuti sunnah, dan sesungguhnya diantara sunnahku adalah menikah" (HR. Al Baihaqi)

Walimah atau perayaan pernikahan dalam Islam memang sunah, akan tetapi tidak sedikit dari kita memandang Walimah adalah nilai harga diri, terlepas dari asumsi pernikahan hanya sekali seumur hidup, dan perlu perayaan yang membekas dalam sejarah, serta akhir perjalanan cinta. Lantas, setelah menikah cukup membuat dahi mengerenyit, dikarenakan sederet listing vendor mulai dari wardrobe sampai ke catering menunggu pelunasan pembayaran. Apakah seperti ini awal dari keluarga Sakinah?

Sejatinya seorang muslim dalam kesempurnaan mengikuti jejak manusia yang dijadikan suri tauladan, perlu mempertimbangkan dalam setiap menentunkan langkah berdasarkan sunah, apa yang diajarkan Rasulullah. Bukan tanpa alasan atau semata-mata menjadi pradigma dalam membangun asumsi, dan seolah-olah sunah atau sikap Rasulullah kurang tepat jika dipakai di zaman yang semua terhitung dengan kacamata digital, atau zaman milenial. "Ah, zaman Rasulullah kan belum ada handphone super canggih, jadi tidak ada moment untuk diabadikan!"

Namun, perlu menjadi catatan bahwa apa yang Beliau titip dan ajarkan tak lepas demi nilai kemaslahatan. Tanpa harus menghambur-hamburkan biaya ratusan bahkan miliaran Rupiah demi menjadi Raja dan Ratu sehari.

Dalam Alquran surat al-A'raaf ayat 31, Allah SWT berfirman ;

''... Dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.''

Maksud dari diadakannya Walimah, tak lain sebagai bentuk syukur atas karunia cinta yang Allah berikan atas manusia, dan menjadi kebenaran akan Al-Quran bahwa adanya perbedaan tersebut menjadi sunatullah, bahwa tidak ada satupun yang menjadi keputusan paripurna sang Maha Sempurna bahwa diciptakan manusia untuk berpasang-pasangan.

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (Az-Zariyat : 49 )

Untuk itulah beberapa hal yang perlu kita garis bawahi apa yang menjadi sunah dalam ibadah Walimah dari pandangan Islam. Pertama, luruskan niat dalam melakukan kebaikan hanya kepada Allah, proses pertemuan antara 'aku dan kamu menjadi kita' bukan semata-mata datang sendiri, melainkan Allah-lah yang memiliki peranan dalam pertemuan tersebut, sehingga jika kita niatkan untuk ibadah, maka akan berbalas pahala. Dan apa yang telah dibelanjakan di jalan Allah, niscaya akan digantikannya, janganlah melewati batas kemampuan yang kita miliki.

Kedua, janganlah memaksakan diri dan dalam perayaan walimah mengingat Rasulullah pun pernah melakukan perayaan walimah hanya memberikan hidangan kepada tamu hanyalah kurma kering, gandum dan minyak samin tatkala Rasulullah menikahi putri Huyay bin Akhthab, pernikahan yang dijalankan Rasulullah dengan-nya, bermula dari kemenangan pasukan kaum muslim mengalahkan benteng pertahanan terakhir suku Yahudi di Khaibar, Shafiyah, lalu wanita yang merupakan tawanan perang tersebut, diantara pilihannya untuk dikembalikan ke kaumnya dan dimerdekan oleh Rasulullah, atau masuk Islam dengan dinikahi Rasulullah.

Lalu Shafiyah menjawab, Pada saat itu, Shafiyah berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, saya memeluk Islam dan saya sudah percaya kepadamu sebelum engkau mengajak saya. Saya sudah sampai pada perjalananmu. Saya tidak punya keperluan kepada orang-orang Yahudi. Saya sudah tidak mempunyai bapak, dan tidak mempunyai saudara yang merdeka. Lalu untuk apa saya kembali kepada kaumku?"

Ketiga, hendaklah perayaan walimah menjadi media silaturahmi antara kerabat satu dengan yang lainnya, Syekh Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada dalam Mausuu'atul Aadaab al-Islaamiyyah menjelaskan sebagai berikut ;

"Selain itu, mengundang rekan-rekan seagama akan melanggengkan kasih sayang dan menambah rasa cinta,'' Walimah menjadi ajang yang penuh berkah, tanpa disadari banyak yang dipertemukan kembali dalam perayaan walimah, bahkan saudara jauh atau yang sudah lama tidak berjumpa dapat bertemu dalam ajang silaturahmi tersebut.


"Wanita-wanita Cerdas Sepanjang Masa" oleh Mansur Abdul Hakim, pustaka At-Tibyan, Solo.

NIKAH AJA DULU, JALAN PINTAS KAYA RAYAWhere stories live. Discover now