Mengelebuhi Pandangan

2 0 0
                                    

Syaitan pun mengelabuhi manusia dengan membungkus dan mengkemas rapih kemaksiatan dengan sesuatu kenikmatan, hingga akhirnya manusia terperdaya dan memandang segala yang berbau maksiat terlihat indah.Keelokan paras, lekuk tubuh dari lawan jenis menjadi perangkap untuk menjerat kita, hingga akhirnya hawa nafsu menjadi mediasi dan membawa kesan pertama yang begitu menggoda.

Jantung pun berdebar kencang, desir darah mengalir begitu dahsyatnya, akal terpasung dalam belenggu nafsu, hingga tak mampu lagi berpikir sehat. Maka dari itulah Islam sendiri selalu mewanti-wanti untuk menjaga pandangan sebab tergelincirnya kita dalam lembah syahwat, hawa dan nafsu itu melalui pandangan mata, syaitan pun memasang perangkap agar kita terpedaya olehnya.

Sebab syaitan pun tahu, bahwa pandangan yang liar itu menjadi titik kelemahan manusia, hingga akhirnya terperangkap dalam godaan, hingga akhirnya memicu hawa nafsu untuk menerima respon dari pandangan yang liar tersebut.

"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati." (Ghafir: 19)

Selaras dengan ucapan Ibnu Qoyyim dalam kitab ad-Da' wad-Dawa'(penyakit dan obatnya) ;

"pandangan adalah anak panah Iblis yang beracun. Barangsiapa melepaskan pandangannya maka akan menyesal selamanya."

Tidaklah sama rasanya, ketika kita berjalan di belakang sesama jenis bila dibandingkan berjalan di belakang lawan jenis, pandangan mata terus memburu dan mencari tahu, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut mata ini begitu menikmati, rasa penasaran pun timbul ingin sebentar saja melihat wajahnya. Terlebih jika orang di hadapan kita memancarkan aroma wewangian yang menusuk hidung, detub jantung sudah tak terhitung lagi debarnya. Disaat itulah, akal tersumbat untuk berpikir sehat, nafsu pun menjadi lawan diskusinya. Maka kalau sudah seperti ini, tugas syaitan selanjutnya....

Fantasi Liar

Disaat syaitan sudah berhasil menjebak anak manusia dalam pandangannya, maka ia akan berusaha memperdayakan pikiran manusia dengan khayalan dan angan-angan yang mampu meracuni akal sehat manusia, syaitan berusaha menciptakan ilustrasi dan gambaran nisbi tentang keelokan raga dan keindahan paras, bukan hanya itu saja terkadang angan manusia itu melambung tinggi dengan fantasi mereka-reka setiap adegan.

"Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka." (QS. An-Nisaa' [4]: 120)

Seperti fatamorgana, melihat oasis di tengah gurun pasir yang tandus, ketika kita mencoba menghampirinya, ternyata hanya seberkas bayangan semu yang menjanjikan, seperti itulah ketika syaitan menghembuskan bisikan hawa nafsu, semula terlihat indah dan cukup menjanjikan, walau pada kenyataannya angin syurga yang ia bisikan, nyatanya neraka yang manusia dapatkan.

"Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu ia tidak mendapati sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allahk memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya". (QS : an-Nuur : 39)

Mereka yang diselimuti khayalan atau fantasi tak elak seperti 'menegakan benang yang basah," waktu, tenaga dan pikiran nampak sia-sia dengan apa yang sudah dikerjakan. Semula memandang kenikmatan, nyatanya dalam kekosongan pikiran, maka dengan mudahnya khayalan-khayalan itu muncul, disaat itu pula syaitan tak perlu lagi menguras tenaganya untuk merasuki alam bawah sadar manusia.

Disaat itulah syaitan menyibukkan pemiliknya, manusia dengan pikiran lamunan dan khayalan sudah dipenuhi dengan nafsu, menyebabkan bisikan setan yang akan membawanya kepada kehidupan yang rendah dan hina, lalu manusia menganggapnya sebagai kenikmatan yang Tuhan berikan.

NIKAH AJA DULU, JALAN PINTAS KAYA RAYAWhere stories live. Discover now