[28] Hero

75.8K 8.8K 224
                                    

Pagi telah tiba kala Mikasa bangun untuk sedikit berolahraga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi telah tiba kala Mikasa bangun untuk sedikit berolahraga. Jam menunjukkan pukul setengah tujuh dan dia memutuskan keluar kastil untuk berjalan-jalan sebentar.

Mengunjungi ayunan yang sudah kembali diperbaiki oleh Levi, duduk disana dengan nyaman lalu bergerak pelan menikmati angin pagi yang menerpa wajahnya.

Dia bersenandung pelan, suasana hati Mikasa sedang baik pagi ini. Entahlah seperti dia merasa lebih fresh.

"Kita bertemu lagi.."

Mikasa menoleh mendapati Tama berdiri tidak jauh darinya. Sedikit mengernyitkan dahi Mikasa menatap lelaki itu aneh.

"Kau ?"

Tama tersenyum tipis dan mendekati Mikasa. Sebenarnya apa yang lelaki itu lakukan disini ?

"Apa yang kau lakukan disini ?"

Maksud Mikasa, sejujurnya jika Tama ingin bertemu Levi, lelaki itu bisa langsung masuk ke kastil bukan malah pergi kehalaman belakang dan bertemu dengan Mikasa seperti ini.

"Menjalankan tugas.."

Dahi Mikasa berkerut bingung, dia hendak bertanya sebelum dengan tiba tiba Tama memukul tengkuk lehernya dan membuat Mikasa linglung lalu hilang kesadaran.

Tapi sebelum itu dia menyempatkan diri menggumamkan nama Levi berharap lelaki itu datang dan menyelamatkan nya.

✨🌃🌃✨

Sakit, seluruh tubuh Mikasa terasa sakit terutama bagian lengan nya. Saat dia membuka matanya hal yang pertama kali terlihat adalah ruangan besar nan mewah.

Ada beberapa orang didalam sana tengah memperhatikan nya termasuk Tama dan satu pria tua menatapnya angkuh.

Mikasa diikat diatas kursi dengan posisi terduduk. Bagian lengan nya sudah lecet dan terasa sangat perih akibat dari kuatnya tali yang mengikatnya itu.

"Apa sebenarnya mau kalian ?"

To the point, tanpa basa basi. Mikasa benar-benar geram dan ingin tahu apa alasan mereka menculiknya seperti. Apa yang akan mereka dapat huh!

"Menjadi umpan untuk Levi.."

Ck, apa mungkin lelaki didepan nya ini adalah ayah Levi. Duduk angkuh dikursi tak jauh dari Mikasa menatapnya seakan menilai membuat Mikasa muak.

"Lepaskan aku.."

Lengan telanjang Mikasa lecet karena kuatnya ikatan tali itu menimbulkan rasa perih dan sakit disana.

"Setelah bersusah payah kami merencanakan ini ?"

Bersusah payah seperti apa ? Bukan nya Tama hanya menculik Mikasa saat dia berada dihalaman belakang tanpa pengawasan Levi. Dimana letak sulitnya ? Cih.

"Apapun itu, aku tidak peduli. Sekarang lepaskan aku!"

Daiki terkekeh pelan menatap Mikasa yang balas menatapnya marah.

Kiss The Dark ✔Where stories live. Discover now