[7] Truth

109K 12.2K 726
                                    

Untuk yang kesekian kalinya hari ini Levi menghela nafas melihat sikap Mikasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk yang kesekian kalinya hari ini Levi menghela nafas melihat sikap Mikasa.

Sedaritadi gadis itu tidak mau berbicara dengan nya. Bahkan hanya untuk meliriknya pun tidak.

Mikasa hanya berdiam diri diranjang sembari memeluk lutut gadis itu dan menenggelamkan wajahnya.

Mikasa juga sama sekali tak menyentuh sarapan nya sukses membuat Levi kesal namun juga khawatir dengan kondisi gadis itu.

Dia menghampiri ranjang dimana Mikasa duduk. Dapat dilihat tubuh Mikasa sedikit bergetar mengetahui Levi berada disisinya.

Levi menarik lengan Mikasa dan memaksa gadis itu agar menatapnya.

"Makan sarapanmu.."

Walaupun terlihat takut, Mikasa tetap tak gentar dan malah memalingkan wajah. Mata gadis itu terlihat sembamb menandakan bahwa Mikasa habis menangis.

Ya, menangis meratapi nasib yang benar benar buruk menimpanya. Mikasa berniat kabur dari rumah sang bibi agar mendapat kebebasan.

Namun lihat yang Mikasa dapat ? Lepas dari mulut harimau masuk kedalam mulut buaya. Seperti nya itu sangat cocok dengan kondisi Mikasa sekarang.

"Mikasa, jangan membuatku kesal.."

Mikasa menghentakkan genggaman tangan Levi dan melirik lelaki itu sinis.

"Lepaskan aku.."

Raut muka Levi berubah. Lelaki yang awalnya memperlihatkan raut marah nan kesal itu berubah menjadi tanpa ekspresi.

"Aku akan pergi dan bekerja keras lalu setelah bisa mengumpulkan uang aku akan membayar semua ganti rugi keberadaanku selama disini.."

Mikasa mencoba mengabaikan tatapn datar Levi yang membuatnya merinding. Bagaimanapun caranya Mikasa harus kabur darisini.

"Tidak akan.."

Levi beranjak berdiri membuat Mikasa menatap lelaki itu marah.

"Sebenarnya apa maumu! Keputusan hidupku ada pada diriku. Kau tak berhak mengaturku!"

Suara Mikasa meninggi pada Levi. Mata gadis itu kembali berkaca kaca. Sebangun dia dari tidur tadi Mikasa sudah menangis meratapi nasib dan sekarang dia kembali dibuat menangis. Oh tuhan, Mikasa hanya ingin hidup tenang dan bebas.

"Kumohon, biarkan aku pergi.."

Mikasa terisak sembari mengenggam tangan dingin Levi. Dia sudah tak peduli Levi menganggapnya rendah. Mikasa hanya ingin pergi dari kastil yang terkutuk ini.

Kiss The Dark ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang