[10] Book

92.9K 10.7K 644
                                    

Mikasa mengambil salah satu buku yang menarik perhatian nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mikasa mengambil salah satu buku yang menarik perhatian nya. Buku berjudul Red Moon.

Dengan perhatian yang fokus tertuju pada buku itu, Mikasa melangkah menuju meja tempat biasa Levi membaca dan duduk disana.

Red Moon, ini adalah buku yang banyak menceritakan tentang Vampire. Disini dijelaskan bahwa Vampire adalah makhluk mitologi  yang berkeliaran pada malam hari mencari orang-orang untuk dihisap darahnya.

Mereka mungkin monster klasik paling terkenal dari monster lainnya di dunia. Mereka biasanya menghisap darah manusia menggunakan taring tajam, membunuh mereka dan mengubahnya menjadi vampir.

Mikasa mengernyit, dia jadi ingat bahwa Levi sempat menghisap darahnya tempo hari tapi Mikasa tidak berubah menjadi Vampire seperti yang dijelaskan dibuku ini.

Ah mungkin ini adalah buku yang dibuat manusia hingga ada banyak hal yang salah dalam buku ini. Mikasa kembali membaca bagian dimana sejarah Vampire dimulai. 

Vampire pertama kali muncul pada mitologi Yunani, di mana seorang pria muda dari Italia bernama Ambrogio dan cinta dalam hidupnya, Selena. Cerita ini mengungkapkan karakter Vampire, seperti sosok yang bergairah, pengisap darah dan sangat sensitif terhadap sinar matahari.

Menurut mitos, Ambrogio jatuh cinta kepada Selena setelah mengunjungi Oracle legendaris di kuil Apollo, dewa matahari. Amborogio meminta Selena untuk menikah dengannya, tapi Apollo cemburu, sehingga Apollo mengutuk Ambrogio bahwa kulitnya akan terbakar setiap kali terkena sinar matahari.

Dalam keputusasaan, Ambrogio menemui Hades, dewa dunia kematian, dan Artemis, dewi perburuan untuk meminta bantuan. Setelah mencuri busur perak Artemis untuk memenuhi kesepakatan yang dibuat dengan Hades, Artemis mengutuk Ambrogio bahwa perak akan membakar kulitnya.

Namun Artemis kasihan kepada Ambrogio dan memberinya kekuatan super, keabadian, dan taring untuk membunuh binatang buas dan menggunakan darahnya untuk menulis puisi cinta untuk Selena. Akhirnya, Selena yang fana melarikan diri dari pelukan Apollo dan bersatu dengan Ambrogio yang abadi.

Artemis memberi tahu Ambrogio bahwa dia bisa menjadikan Selena abadi dengan meminum darahnya. Darah gabungan mereka kemudian bisa mengubah siapa saja yang meminumnya menjadi vampir.

Lalu dibalik lembaran selanjutnya Mikasa menemukan sebuah kalimat yang menarik perhatian nya. Masa Heat dalam diri Vampire. 

Heat pada Vampire adalah masa dimana para Vampire merasakan panas pada tubuh dan ingin bercinta dengan pasangan pujaannya. Ciri ciri heat pada Vampire bisa ditandai dari suhu tubuh mereka yang meningkat drastis, mengeluarkan keringat berlebih dan paling awam adalah Pheromone mereka yang keluar dari tubuh mereka. Juga mata yang memerah dan rasa haus yang membakar ditenggorokan.

Para Vampire yang sedang dalam masa Heat biasanya berada di luar kontrol diri atau dalam artian sulit untuk mengontrol diri sendiri.

Dibuku ini dijelaskan bahwa masa Heat pada Vampire hanya bisa disembuhkan dengan meminum darah pasangan atau bercinta dengan nya.

Oh Ok, pipi Mikasa memerah membaca bagian itu. Pembahasan ini cukup vulgar dan memalukan namun entah mengapa Mikasa sangat penasaran dan ingin tahu kelanjutan nya.

Vampire yang bercinta saat dalam masa Heat juga dijelaskan memiliki 98 persen kemungkinan untuk hamil dan bisa saja itu terjadi setelah satu minggu kegiatan bercinta mereka.

"Kau ingin melakukan nya ?"

Bisikan itu membuat Mikasa terlonjak. Dia langsung menutup buku dan menoleh mendapati Levi tengah berdiri dibelakangnya dan menatapnya menggoda.

"A-Aku.."

Mikasa menelan saliva gugup, dia dapat merasakan pipinya memanas. Levi berpindah duduk disisi Mikasa--lebih tepatnya duduk dimeja.

"Hitung-hitung untuk memenuhi rasa penasaran mu.."

Levi sialan! Selalu berhasil membuat Mikasa kehabisan kata. 

"Gila!"

Levi tersenyum tipis mendengarnya dari Mikasa. Dia terus memperhatikan si gadis yang nampak menunduk.

Entahlah mengapa Mikasa tiba tiba mengingat seorang wanita yang tempo hari diminum darahnya oleh Levi.

"Levi, boleh aku bertanya ?"

Dahi levi berkerut, tanpa kata lelaki itu mengangguk memberi ijin Mikasa untuk menanyakan hal yang mengganggunya.

"Sudah berapa banyak manusia yang kau bunuh dan kau minum darahnya ?"

Mikasa mengucapkan nya dengan hati-hati, dia tak ingin menyinggung perasaan Levi dan membuat pria itu marah. Lalu berakhir menjadikan Mikasa makanan lelaki itu.

"Ck aku tak serakus itu Mikasa.."

Kepala Mikasa terangkat. Gadis itu memiringkan sedikit kepalanya menatap Levi penuh tanda tanya.

"Aku hanya meminum darah manusia saat bulan purnama. Itupun tak sampai membunuh mereka.."

Mata Mikasa mengerjab. Jadi Levi tak sampai meminum darah manusia setiap hari seperti apa yang Mikasa pikirkan selama ini.

"Lalu bagaimana nasib wanita tempo hari ?"

Karena yang terakhir Mikasa ingat Levi menjatuhkan wanita itu begitu saja dan mengejar Mikasa. Setelah itu Mikasa tak lagi melihat wanita itu.

"Dia hidup, aku sudah memberinya bayaran.."

Mata Mikasa mengerjab bingung dengan perkataan Levi.

"Maksudmu ?"

Levi tersenyum penuh makna.

"Ada beberapa manusia yang tahu tentang keberadaan Vampire. Dikota bagian barat hutan ini ada sebuah bar yang sejujurnya menawarkan para manusia menjual darahnya pada para Vampire. Sebagai gantinya mereka akan diberi bayaran yang mahal. Yah seperti sebuah bisnis antara manusia dan Vampire.."

Mikasa mengerjab tak percaya, dia benar benar terkejut mengetahui ada bisnis seperti itu. Bukankah ini sangat menakutkan. Menyerahkan diri pada vampire demi uang ?

"Jadi kau hanya akan meminum darah saat bulan purnama ?"

Levi menggeleng. Banyak cerita cerita yang mengatakan bahwa Vampire itu jahat, yah Levi sedikit tidak setuju.

Vampire meminum darah manusia itu adalah kodrat mereka sebagai predator. Levi akan terkagum kagum jika ada Vampire yang bisa menahan aroma didekat mereka tanpa ada keinginan sedikipun untuk memangsanya.

Walaupun Levi memang meminum darah hewan dia tetap saja sedikit sulit mengendalikan diri jika berada didekat manusia yang memiliki harum menyengat seperti Mikasa.

"Aku meminum darah hewan seperti kelinci, rusa dan yang lain.."

Mikasa mengangguk mengerti. Jika seperti ini dia merasa lebih lega. Kenyataan bahwa Levi tak sekejam seperti yang dipikirkan nya.

✨🌃🌃✨

✨🌃🌃✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kiss The Dark ✔Where stories live. Discover now