27 End.

578 54 33
                                    

Naya terbaring tak sadar kan diri di atas ranjang, jarum infus menusuk lengan nya kepalanya juga di perban. Raga seti menunggu sambil duduk di kursi di samping ranjang Naya. Untung saja luka di kepalanya tidak terlalu serius hanya sobekan kecil saja walaupun ada benjolaan akibat benturan keras, tapi itu akan segera pulih dalam beberapa hari.

Roy dan Jean yang baru saja tiba langsung menghampirinya untuk melihat Naya dari dekat. Mereka berdua sudah tahu kondisi Naya sekarang karna Raga menjelaskan nya lewat telfon beberapa jam yang lalu. Namun sampai saat ini Naya masih belum sadar juga.

"Kapan Naya bisa pulang?" tanya Jean.

"Nunggu dia sadar dulu," jawab Raga tatapanya tak lepas dari wajah Naya. Kelihatanya Raga masih cemas dengan kondisi Naya saat ini apalagi gadis itu belum juga sadar.

~~~

Dua hari berlalu, pagi ini Raga sedang melaksanakan rapat bersama anggota osis lainya untuk membahas jadwal bulan ini. Suasananya begitu serius dan tertib seperti rapat rapat sebelum nya. Raga sibuk menjelas kan dengan detail apa yang dia sampai kan sampai tak terasa bell masuk berbunyi sekaligus mengakhiri rapat hari ini. Mereka pun mulai bubar dan menuju kelas nya masing masing.

Raga dan Roy berjalan bersama di koridor saat melewati kelas Naya, Raga melambatkan langkah nya matanya menyusuri penjuru kelas lewat kaca jendelan mencari sosok gadis yang di rindukanya sampai matanya menangkap sosok Naya yang sedang duduk sambil mengobrol riang bersama teman teman sekelasnya. Raga merasa lega sekarang Naya bisa berbaur kembali bersama orang orang di sekitar nya.

Kalut dalam lamunanya Raga tidak dara ia sudah lama berdiri disini hanya memandangi Naya dari luar sampai Roy memecah lamunanya dengan menepuk nepuk pundak Raga mengisyaratlanya untuk cepat masuk kedalam kelas sebelum guru datang.

"Gue gak nyangka lo bakal suka sama Naya," ujar Roy sementara Raga hanya diam saja menunggu Roy melanjutkan kalimatnya.

"Apalagi kan awal awal lo sama dia gak akur, tiap ketemu selalu aja cekcok tapi sekarang tiba tiba aja pacaran."

"Sorry Roy, gue juga tahu lo suka sama Naya, tapi gue yang berhasil dapetin dia."

"Hahaha oke oke, santai. Tenang gue gak akan rebut dia kok, masa gue rebut pacar sahabat gue sendiri," ujar Roy sambil merangkul pundak Raga.

~~~

"Nay maafin gue, udah salah paham sama lo."

"Iya maafin kita ya udah jahat sama lo."

"Maafin kita ya Nay."

"Udah udah gak usah difikirin, gue gak mau bahas kejadian itu lagi, yang terpenting adalah sekarang semuanya sudah selesai dan kebenaranya terungkap. Orang yang menyebabkan masalah ini juga udah dapet balasanya," ujar Naya senang sambil bernafas lega. Akhir nya ia bisa menjalani sekolah nya dengan damai.

Berkat seseorang yang begitu berarti baginya, orang yang selama ini menyebalkan ternyata sudah menjadi pacar nya sekarang. Naya juga tidak menyangka ini akan terjadi secara bersamaan, tapi ia begitu sangat bersyukur di saat dirinya terpuruk tuhan memberinya kekuatan dengan menghadirkan seseorang, Raga. Pria dingin, cuek, tampan, pintar tapi perhatian. Kebencianya perlahan berubah menjadi benih benih cinta yang merangkai kebahagiaan di setiap hari hari nya.

Dulu setiap Naya mendengar nama Raga atau hanya memikirkan nama itu di kepalanya Rasa nya sangat menjengkelkan karna sikap pria itu yang begitu menyebalkan dan selalu membuat nya kesal. Tapi sekarang berbeda, setiap jam, menit detik Naya selalu saja menyebut nama Raga dalam setiap aktifitasnya, ia tidak mengerti kenapa bisa sebucin ini.

"Ciyee senyum senyum sendiri, lagi mikirin Raga ya."

Naya hanya tertawa sambil salah tingkah ia tidak bisa menyembunyikan ke bahagiaanya saat ini apalagi mendengar nama Raga.

"Selamat pagi semuanya, saya Raga selaku ketua osis SMA BIMA. Maaf sebelum nya mengganggu aktifitas belajar kalian. Di sini saya umumkan sesuai perintah dari kesiswaan untuk semua murid di mohon hadir di aula sekarang, terimakasih."

Seisi kelas langsung heboh karna pengumuman barusan, mereka tidak tahu kenapa tiba tiba di suruh hadir di aula pagi pagi begini.

"Apa jangan jangan sekolah kita bakal ngadain kemah lagi kayak tahun kemarin."

Memdengar hal itu pun sukses membuat mereka bersorak sorai gembira. Tanpa berlama lama mereka semua mulai minggalkan kelas nya masing masing untuk segera berkumpul aula.

Setelah beberapa menit akhirnya aula yang awal nya sepi berubah menjadi lauran murid yang berjejer rapih sesuai kelas mereka masing masing, merasa semua sudah lengkap. Raga pun berjalan naik ke panggung untuk menyampaikan sesuatu.

"Terimakasih untuk kalian yang sudah hadir di sini, pertama tama saya ingin mengumumkan-"

"Tanggal jadian!" teriak salah seorang murid sontak membuat orang orang yang hadir di sini menjadi heboh seskali mereka bersiul menggoda couple goals favorit di sekolah ini siapa lagi kalo bukan Raga dan Naya.

Naya yang tiba tiba menjadi pusat perhatian seantero sekolah hanya bisa diam sambil tertinduk malu karna teman temanya terus menggodanya. Sementara Raga di atas panggung yang melihat Naya yang sedang menahan malu di bawah sana, pria itu hanya terkekeh sontak membuat seluruh perhatian beralih padanya.

Mereka merasa terkagum kagum melihat mommen langka ini dimana Raga tersenyum menambah ketampanan di wajahnya itu. Semua siswi yang hadir disini di buat meleleh dan heboh juga banyak dari mereka yang mengabadikan mommen langka ini dengan merekam nya.

Naya pun akhirnya memberanikan diri mengangkat kepalanya melihat ke arah panggung menatap sosok pria yang sedang tersenyum manis padanya, Naya tertegun melihat Raga sedang menatapnya sambil tersenyum manis padanya jantungnya berdetak tak karuan melihat ketampanan Raga saat pria itu tersenyum.

~~~

Terimakasih kepada tuhan karna telah mengadirkan seseorang yang begitu berarti baginya. Kepingan kepingan kebahagiaan yang akan merangkai hari harinya dengan senyuman dan semangat. Dia adalah orang yang paling aku cintai dan sayangi, orang yang selalu ada untuk ku di saat mendung, melindungiku di saat badai dan menemaniku di saat cerah.

~~~

SOSIOPAT BOY
End.
16 Maret 2021

By Fujalingga

💜💜💜

SOSIOPAT BOYWhere stories live. Discover now