18

384 52 11
                                    

Tak terasa akhirnya hari senin tiba dimana bazar diadaakan hari ini. Pukul 07.00 sebagian siswa berkumpul di lapangan untuk mempersiapkan kedai mereka masing masing, banyak sekali hampir semua kelas berpartisipasi dalam kegiatan ini mulai dari kelas sepulu sampai kelas dua belas. Mereka semua sibuk membereskan barang barang nya masing masing, menghias dan berfoto riya seperti tak ingin menyia nyiakan mommen ini karna memang bazar di adakan setahun sekali.

Begitu pun dengan panitia, anggota osis yang lainya juga tidak kalah sibuk mempersiapkan seluruh acara yang akan diadakan nanti. Mulai dari panggung hiburan, lomba, dan even lainya yang akan menambah kesenangan hari ini. Terlihat Naya sedang sibuk mempersiapkan panggung bersama anggota osis lainya. Sementara Raga dan Roy sibuk mengurus permasalahan kabel, mic, lampu, sound dan lain lain yang berhubungan dengan elektronik karna memang laki laki yang lebih mengerti tentang semua itu.

"Nay lo cek peserta takutnya ada masalah apa apa," ujar Jean, Naya mengangguk dan langsung pergi ke ruang rias dimana peserta di setiap kelas yang akan menampilkan bakat mereka masing masing di atas panggung nanti, di sini mereka mempersiapkan diri sambil menunggu acara di mulai.

Terlihat dari mereka mengenakan kostum berbeda beda sesuai bakat yang akan mereka tampilkan nanti. Mulai dari kumpulan cewek cewek yang mengenakan baju tari di setiap daerah, dance, ada juga yang membawa gitar dan alat musik lainya.

"Pagi..." sapa Naya memecah riuh kebisingan di ruangan ini membuat semua perhatian mengarah padanya.

"Gue absen dulu," lanjut Naya. Kemudian ia mulai mengabsen satu persatu setiap kelas sampai selesai. Semua peserta lengkap syukurlah semuanya berjalan lancar sampai saat sini.

"Oke semuanya peserta sudah lengkap yah, kalo gitu kalian siap siap bentar lagi acaranya akan di mulai, semangat!" ujar Naya sambil menyemangati mereka semua, lalu ia pun pergi keluar untuk kembali ke lapangan membantu anggota lain. Tiba tiba saja seseorang menahan lenganya.

"Maaf, kak boleh bicara sebentar gak?" tanya salah seorang dari ketiga siswi yang sepertinya adalah kelas sepuluh.

"Kenapa?"

"Sebenernya satu anggota kami tiba tiba gak bisa hadir," ujar salah satu siswi itu.

"Terus?"

"Kami jadi gak bisa tampil, dia vokalisnya."

"Oh, jadi kalian gak bisa tampil. Oke bisa di atur kalian kelas berapa?" tanya Naya bersiap mencoret peserta di catatanya namun segera di hentikan oleh ketiga siswi itu.

"Jangan di coret kak."

"Kami pengen tampil."

"Iya, ini kesempatan kami untuk nunjukin band ini."

"Tapi kan vokalis kalian gak ada," ujar Naya.

"Kakak bisa nyanyi gak?"

"What? Haha bisa sih, tapi suara gue terlalu bagus aduh jangan deh takutnya kalian menang." jawab Naya percaya diri.

"Bagus dong kak kalo kita menang."

"Mau dong kak, please... "

"Ya gue sih mau, tapi... Ah udah lah gue sibuk nih. Mana dadakan lagi, gak mau nanti kalo gagal malu."

Ketiga siswi itu hanya menunduk, mereka begitu sedih dan kecewa. Terlihat jelas dari wajah mereka, siapa yang tidak akan kecewa kalau tiba tiba saja mereka tidak bisa menampilkan bakat nya dan gagal begitu saja apalagi acara ini hanya setahun sekali ditambah mereka sudah capek capek latihan.

"Naya!"

Merasa namanya di panggil ia pun menoleh ke sumber suara ternyata itu Raga. Naya pun segera menghampirinya.

SOSIOPAT BOYWhere stories live. Discover now