23

375 43 22
                                    

*Flashback on*

"Nyanyi satu lagu lagi, nih gue sawer... "

"Minum dulu dong."

Naya hanya berdiri sambil terus bernyanyi, matanya sembab karna menangis rambut nya juga begitu berantakan. Setiap kali dirinya berhenti orang orang di belakang nya akan terus memaksanya bernyanyi sampai mereka melakukan kekerasan fisik seperti menampar dan menjambak rambut Naya.

Naya tisak bisa melawan ia hanya diam saja karna sendirian. Seandainya dia melawan tetap saja akan kalah dan nasib nya akan lebih buruk lagi. Mereka semua akan semakin membully dan menyiksa Naya tanpa ampun.

Setiap sepulang sekolah, Naya selalu di paksa untuk pergi bersama mereka ke tempat karaoke seperti sekarang ini. Bernyanyi, di paksa merokok dan minum minuman keras tapi Naya berusaha untuk melawan agar dia tidak terjerumus.

"Jangan mentang mentang lo orang kaya, lo seenak nya, manja, dan yang lebih nyebelin lagi guru guru tuh pada tunduk sama lo. Gara gara lo kita semua di keluarin dari sekolah dan lo jangan harap bakalan bebas dari kita, buktinya sekarang lo disini, hahaha... "

"Salah gue apa... "

"Salah lo? Banyak. Lo cantik, lo kaya, dan lo udah berani beraninya ngambil posisi gue di sekolah, semua orang jadi berpaling dari gue!" ujar Lily sambil menoyor noyor kepala Naya sampai membentur tembok.

"Aww... "

"Sorry gue gak sengaja, ehh foto dulu dong biar seru... "

"Fotoin fotoin,"

"Senyum dong Naya... Jangan cemberut gitu,"

*Flashback off*

Naya menagis di dalam toilet sambil mengingat kejadian menyakitkan di masa lalunya lebih tepatnya di sekolah nya yang dulu sebelum dirinya pindah ke SMA BIMA. Ia berfikir dengan pindah sekolah dia bisa terbebas dari semua itu awalnya memang iya tapi entah kenapa tiba tiba saja semua ini terulang lagi bahkan lebih buruk, bukan sebagai korban tapi kini Naya di tuduh sebagai cewek perokok dan pemabuk.

Mereka semua salah faham dengan foto itu, lalu bagaimana caranya agar kebenaran bisa terungkap. Tapi akan sangat mustahil sudah terlambat semuanya kacau, orang orang sudah terlanjur membencinya. Sekarang Naya hanya sendirian ia tidak tahu lagi harus berbuat apa. Dengan pindah sekolah pun tetap tidak akan membuat masalah nya selesai buktinya sekarang ia kembali lagi ke masa lalunya.

"Apa salah gue... Kenapa dunia ini gak adil buat gue!" gumam Naya di sela sela isak tangis nya.

Naya tidak peduli dengan siapa yang menyebarkan foto itu, pikiranya sudah kacau kalut dalam penderitaanya saat ini bahkan lebih buruk dari sebelumnya. Sekarang bagaimana ia harus keluar dan menjalani hari hari nya di sekolah ini. Naya tidak bisa hidup dengan kebencian orang orang padanya apalagi ini semua bukan salahnya.

Bell masuk berbunyi. Naya menyeka air matanya dan berdiri, perlahan ia membuka pintu toilet dan...

Byuuurrr

Tiba tiba saja ada segerombolan siswi yang sepertinya seangkatan denganya. Mengguyur Naya dengan seember air membuat tubuh gadis itu basah kuyup.

"Ngapain lagi selain ngerokok dan mabok? open b0 lo? hahaha..."

"Brengsek lo semua." ujar Naya penuh penekanan sambil menatap tajam para siswi itu lalu pergi.

Saat Naya keluar dari toilet wanita, ia betemu dengan Raga di sana. Seperti nya pria itu sedang menunggunya sedari tadi. Raga terkejut melihat kondisi Naya saat ini.

"Lo kenapa bisa basah kuyup kayak gini?" tanya Raga khawatir.

Naya tak menjawab ia hanya diam sambil menunduk kemudian berjalan pergi namun Raga dengan cepat menahan lenganya namun segera di tepis oleh Naya.

"Lepasin!" bentak Naya lalu berlari kencang meninggalkan Raga.

"Naya!" panggil Raga sambil berlari mengejar nya sambil berusaha menggapai lengan gadis itu agar berhenti berlari.

"Nay dengerin gue."

"Lepas!"

"Nay... "

"Apa! Lo juga percaya sama berita itu?! Lo mau hina gue! Silakan! Hina gue! Bully gu-"

"Naya!" bentak Raga memotong ucapan Naya.

"Oh jadi lo mau ngeluarin gue dari anggota osis? Oke. Keluarin aja, dengan senang hati."

Setelah berkata seperti itu Naya melepaskan cekalan Raga dari lenganya lalu pergi meninggalkan pria itu. Raga hanya diam saja ia mengerti dalam keadaan seperti ini ia tidak bisa memaksa Naya untuk bercerita.

Sesampainya di kelas orang orang mulai melemparkan tatapan kebencianya pada Naya, namun ia mencoba untuk tidak memperdulikan semua itu. Naya berjalan masuk ke dalam kelas nya sampai di bangkunya ia mendapati banyak sekali sampah di kolong meja nya gafis itu hanya menghela nafas ia tahu hal ini akan terjadi.

Tidak memperdulikan apapun Naya pun duduk di kursinya sendirian karna Lizzie sepertinya pindah ke bangku yang lain. Tatapan tak suka dan benci dari teman temanya tak lepas dari Naya. Dengan berani ia menatap sekeliling nya satu persatu tatapan itu Naya balas dengan sinis sampai guru datang ke kelas mereka untuk memulai pembelajaran.

"Naya kenapa kamu basah kuyup gitu?" tanya bu Feby.

"Habis kecebur kali bu," ucap seorang siswa membuat yang lainya ikut tertawa.

"Diem kalian semua, Naya dari pada kamu sakit mending keringin dulu,"

"Boleh saya pulang aja bu?"

"O-oh yaudah. Gak apa apa."

"Makasih."

~~~

Jay

SOSIOPAT BOYWhere stories live. Discover now