19

370 52 10
                                    

Setelah lama menunggu akhirnya Naya tersadar, kepala nya masih sedikit terasa pusing ia pun berusaha untuk duduk tiba tiba saja seseorang membantunya.

"Raga? Ngapain lo disini?"

"Bukanya bilang makasih."

"Tapi gue kan gak minta bantuan lo. Aduh kepala gue pusing banget lihat muka lo, kayak nya gue alergi deh sama lo, aduuh sakit bangeeet."

"Sorry, gara gara gue kasih nasi goreng itu lo jadi kayak gini."

Tiba tiba saja suasana menjadi canggung, Naya terdiam membeku setelah mendengar ucapan Raga barusan yang begitu tulus dan serius menurutnya. Kenapa Raga mendadak dramatis seperti ini? Pikir Naya.

Naya hanya menatap Raga seakan mencari tahu apa yang salah dengan pria di samping nya sekarang yang tiba tiba sikap nya berubah meleleh tidak seperti es batu yang dingin dan kecut.

"Salah lo! Ngasih gue seafood," bentak Naya kesal.

"Ya mana gue tau di nasgor itu ada seafoodnya," protes Raga.

"lo gak lihat apa di dalem nasgor itu ada udangnya! Buta lo."

"Ya kalo pun gue lihat ada gurita di sana gue mana tau lo alergi seafood."

"ck, " decak Naya sambil menatap pria disampinya sinis sambil melipat kedua tanganya di atas perut.

"Itu dari temen lo," ujar Raga sambil berjalan ke kursi untuk duduk.

"Lizzie?"

Raga hanya diam sambil menatap datar pada Naya lalu alis nya ia angkat. Mengerti dengan maksud Raga, Naya berfikir sejenak. Bagaimana bisa Lizzie memberinya seafood bukankah Naya sudah bilang padanya kalo diri nya alergi seafood? Apa Lizzie lupa?

"Kok bisa yah Lizzie kasih gue seafood, kan dia tahu gue alergi."

Raga hanya menatap Naya, sekarang ia mengerti semua nya apa yang di maksud Jean beberapa jam yang lalu itu berarti benar, dugaan mereka tidak meleset. Tapi jangan sampai Naya mengetahui nya karna mereka tidak mau hubungan pertemanan nya rusak. Mereka hanya harus menjaga Naya dan mengawasi gerak gerik Lizzie saja untuk mencari tahu lebih dalam lagi apa tujuanya melakukan semua ini pada Naya sahabat nya sendiri.

"Apa dia lupa yah."

Kemudian Naya teringat sesuatu, tiga siswi itu bagaimana nasib mereka? Apa mereka berhasil tampil? Naya jadi khawatir dan kasihan. Apa dia pergi saja dan membantu mereka tapi Naya sedikit tidak yakin dengan kondisinya sekarang. Di sisi lain ia ingin membantu ketiga siswi itu untuk tampil.

~~~

"Untuk peserta selanjutnya ada dari kelas X IPA-1, langsung saja kita sambut the pink baaand..." panggil sang MC.

Mereka bertiga dengan ragu mulai menaiki panggung, entah bagaimana bisa mereka senekad ini. Bukanya sukses memhibur penonton justru malah akan membuat mereka gagal dan malu. Setelah mempersiapkan alat musik masing masing mereka pun terdiam dengan perasaan panik dan menyesal seharusnya mereka tidak berada di panggung ini, sekarang mereka tidak bisa menampilkan apa apa.

Sudah beberapa menit berlalu, penonton mulai berbisik dan menjadi tidak kondusif karna lama menunggu. Mereka semua mulai protes kapan akan di mulai begitupun dengan para panitia mereka panik dan kebingungan.

"Kok mereka diem aja kapan mulai nya?" tanya Jean.

"Katanya vokalisnya gak dateng," ujar Roy.

"Terus kenapa mereka masih maksain buat tampil?" ujar Jean sedikit kesal karna dengan kesalahan seperti ini akan berpengaruh pada seluruh acara yang seharusnya mengalir lancar tiba tiba terjadi kejadian tak terduga seperti ini. Tiba tiba saja Naya naik kepanggung membuat semua orang yang hadir disana penasaran dengan apa yang akan dia lakukan.

"Sorry yah gue telat, bikin kalian nunggu," ujar Naya di atas panggung. Lalu ia berbalik memberi isyarat untuk berkumpul setelah briefing singkat itu mereka pun bersiap untuk mulai.

Naya menarik nafas dalam dalam mengatur ritme jantungnya. Walaupun ia merasa terganggu dengan ingatan ingatan yang tiba tiba terlintas di kepalanya. Tapi bagaimana pun juga ia sudah terbebas dari semua itu, disini ia hanya harus memulai hidup nya yang baru. Tidak seperti di sekolah lamanya.

Kemudian mereka pun mulai memainkan musik, drum, keyboard dan gitar mereka mainkan dengan melody yang merdu dan serasi. Tak menyangka mereka sehebat ini,  kalau saja anggota mereka lengkap band ini akan sangat keren.

Tak kalah dengan yang lain, Naya juga bernyanyi dengan lihai membawakan lagu dari Lewis Capaldi dengan judul Someone You Loved. Semua orang tidak menyangka kalau Naya memiliki suara yang merdu saat bernyanyi, karna gadis itu tidak pernah menunjukan bakat nya sampai sekarang Naya sukses membuat seluruh orang yang hadir disini di buat kagum dengan penampilanya.

I need somebody to heal
Somebody to know
Somebody to have
Somebody to hold
It's easy to say
But it's never the same
I guess I kinda liked the way you numbed all the pain

Now the day bleeds
Into nightfall
And you're not here
To get me through it all
I let my guard down
And then you pulled the rug
I was getting kinda used to being someone you loved.

Semua orang yang menonton sangat menikmatinya tidak sedikit dari mereka yang merekam penampilan Naya saat ini. Mereka juga ikut bernyanyi bersama di bagian reff. Suana disini begitu kondusif para penonton kompak menggoyangkan tangan mereka di atas seperti sedang menonton konser.

Begitupun dengan Raga dan Roy yang terus memperhatikan Naya dari samping panggung. Mereka berdua seakan terpesona dengan suara merdu milik gadis itu. Roy tersenyum lalu ia mengeluarkan hp nya untuk merekam penampilan Naya. Raga yang menyadari hal itu hanya diam sambil menoleh pada Roy yang sibuk merekam kemudian Raga pergi kebelakang panggung entah kenapa rasanya tidak mood lagi, perasaan ini mulai muncul kembali. Sebenarnya apa yang terjadi padanya akhir akhir ini.

~~~

Jay

SOSIOPAT BOYOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz