[20] ADA APA DENGANNYA!

293 117 119
                                    

“Aku gak berharap mendapatkan cowok tampan, tapi aku mengharapkan mendapat cowok yang benar-benar setia sama aku.”

••

“Kiara!” panggil Ali, berlari menghampiri Kiara yang berdiri dekat dengan pintu kelas. Hampir mau masuk tapi cowok ini malah memanggilnya.

Kiara menoleh kebelakang, lalu tersenyum simpul, “Ali? Ada apa manggil?” tanya Kiara.

Ali cengengesan, “Gak tau. Suka aja liat kamu,” gumam Ali, seperti anak kecil.

Kiara menahan rasa saltingnya di depan Ali. “Ihh apaan sih!” menundukkan kepalanya malu.

Ali mengangkat setengah kepala Kiara ke atas, “Gimana nanti istirahat kita makan es krim?” tanya Ali.

Saat Kiara ingin menjawabnya, tiba-tiba sebuah genggaman tangan yang menyeretnya langsung masuk kedalam kelas. Kiara terkesiap atas tindakan yang dilakukan oleh Ilham yang tidak suka melihat Kiara bersama Ali berdua. Atau mungkin karena Kiara adalah mangsanya.

Kiara menjerit, semua mata memperhatikan. Kaget. Apalagi Dimas dan Fahri, keduanya kompak dengan mulut sedikit terbuka.

“Anjay, kelazzz!” gumam Fahri, nyeleneh.

“Dia lakik banget ya, gak kayak Emil.” Dimas menangkup wajahnya saat Ilham melewati mejanya. Lirikan demi lirikan Dimas mengagumi Ilham.

“Emangnya lo gak sadar kalau lo juga bukan lakik?” celetuk Fahri.

“Pare-pare tercinta, gue ini lakik. Kalau bukan lakik, gue gak akan sebangku sama lo,” balas Dimas, membela dirinya yang di sindir oleh teman sebangkunya itu.

Kiara secepatnya melepaskan tangannya, lalu menatap tajam wajah Ilham. “Lo ini kenapa sih?!” dengan suara lantangnya saat berbicara. Membuat satu kelas senyap seketika.

Ilham tersenyum smirk, “Kenapa? Jangan marah-marah kayak gitu,” Ilham menyelipkan rambut Kiara ke telinga sebelah kanan. Lalu menatapnya teduh. Disitu pun ada Ali yang melihat apa yang cowok ini lakukan kepada Kiara.

“Lo aneh. Dari kemarin sikap lo bener-bener berubah sama gue!” Kiara sebenarnya tahu kenapa dengan Ilham berubah sikapnya ini. Tapi, Kiara tak tahu juga kenapa sikapnya selalu seperti ini. Padahal ia sudah janji akan menutup mulut rapat-rapat supaya rahasianya itu tidak terbongkar. Dan itu sudah mutlak Kiara ucapkan kemarin.

“Jangan mentang-mentang gue jaga rahasia lo, jadi sikap lo ke gue kek gini?” bisiknya dengan nada memekik di akhir kalimat.

Ilham berbisik balik dengan suara yang benar-benar berat di campur serak, Lower your voice a little!”

Kiara menghindar cepat, tak sanggup mendengar suara berat yang cowok ini keluarkan. Benar-benar meresahkan.

Ali kesal, lalu mendorong tubuh Ilham dengan tak santai, “Jangan gitu sama cewek!” bentaknya.

“Emangnya lo pikir gue kasar sama Kiara?” tanyanya datar.

“Iya, lo kasar. Semenjak gue liat lo, sikap lo itu udah terdeteksi sama gue,” jawabnya, tersenyum sedikit miring.

Ilham menyipitkan setengah matanya, lalu berdesis, “Lo siapa?”

Kiara yang tak mau melihat kedua cowok ini bertengkar memilih untuk pergi. Ia keluar kelas dalam keadaan yang sangat kesal. Ilham pun segera mengikuti ke mana Kiara pergi namun Ali, malah menghadangnya.

KIARILHAM【END】 Where stories live. Discover now