[16] TERPIKIRKAN!!

260 105 30
                                    

“Dia selalu berubah tanpa ada alasan yang pasti,” Kiara_

••

Putri masuk kedalam kelas menemui bestie-bestienya yang sedang duduk santai sambil memakan keripik pedas, Yuri dan Melani bingung dengan sikap Putri yang datang langsung marah-marah.

Keadaan kelas sepi, karena selanjutnya pelajaran jam olahraga. Jadi mereka semua mengganti baju di ruang ganti kecuali mereka berdua yang hanya santai menikmati suasana hening di dalam kelas.

“Keterlaluan! Berani banget dia sama gue!” menarik kursi kasar dan duduk dengan kesal.

Yuri menghela kecil, “Kenapa sih?”

“Lo datang-datang kek gini sifatnya,” celetuk Melani, memakan keripik kaca pedas dengan mulutnya yang kepedasan.

Putri mendengus kasar, ia menatap kedua bestienya itu. Cemberut, “Kalian tahu cewek yang namanya Vonya kan?” tanya Putri.

Mereka berdua hanya mengangguk menjawabnya, “Kalian harus tahu apa yang terjadi ketika gue bicara sama dia berdua,” ucap Putri. Mereka berdua pun sekali lagi mengangguk menanggapinya sambil mengunyah keripik.

“Kalian juga harus tahu betapa gue dipermalukan olehnya,” lanjutnya berkata kemudian merebut keripik pedas itu dari tangan Melani.

Melani berdesis saat keripiknya itu direbut, sedang enak-enaknya makan tapi malah ada yang menganggunya, “Ck, Putri!”

“Dengerin gue dulu, baru gue balikin nih keripik,” gumam Putri tak suka.

“Kenapa?” tanya Yuri malas menanggapi.

“Gue mau cerita,” jawab Putri semakin memakan waktu. Saat Putri hendak bercerita, bel pergantian pelajaran pun tiba. Mereka bertiga belum mengganti baju dengan baju olahraga. Sontak membuat mereka bertiga secepat kilat mengambil bajunya di dalam tas dan buru-buru keluar kelas. Berlari menuju ruang ganti.

Tak sengaja Putri menubruk Ehan. Hampir terjatuh dan membuat Ehan kesal, sedangkan ada Angga yang hanya terkesiap melihatnya.

“Lo bisa hati-hati gak sih?!” decak Ehan kesal. Ehan sangat tidak suka kepada Putri karena sikap perempuan ini yang sangat buruk.

“MAAF, LAGIAN GAK SENGAJA!” ucap Putri ngegas, lalu berlari lagi menyusul kedua bestienya yang sudah duluan dan meninggalkan nya sendiri.

Ehan berbalik, melihat Angga. “Mantan lo!” sindirnya lalu berjalan santai menuju kelas yang beberapa meter lagi sampai. Angga hanya terdiam, pura-pura tak mendengar apa yang dikatakan oleh Ehan barusan. Ia pun berjalan menyusul Ehan.

••••

“Teks laporan hasil observasi memuat informasi mengenai suatu hal secara apa adanya, dengan dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis-”

Dimas melempar kertas hasil bulatannya ke arah Emil yang tengah memejamkan matanya. Ngantuk. Dimas memang suka iseng, ketika disengin balik malah ngamuk.

Dimas mengigit bawah bibirnya, agar tidak tertawa. Kertas itu tepat terlempar ke wajah Emil. Emil terkesiap dengan benda kecil itu yang nyeletuk sakit ke bagian yang mengenai wajahnya.

KIARILHAM【END】 Where stories live. Discover now