11. De javu?

2K 454 272
                                    

"Terkadang yang dilihat mata bukan yang sebenarnya terjadi."

🌹

"Do you get de javu, Excel?"

Excel terbelalak dan menatap perempuan itu dengan sengit. "Siapa lo sebenarnya?"

Perempuan itu tersenyum dan mengulurkan tangan pada Excel. "Perkenalkan, Gracia Zhang."

Namun, Excel enggan menerima jabat tangannya. "Gue tahu lo sengaja masuk di kehidupan kami. Apa sebenarnya tujuan lo?"

"Em... Maksud kamu?" tanya Gracia seraya mengerutkan kening. Lantas, tiba-tiba saja dia tertawa. "Oh... Pasti kamu juga mengira kalau saya Sere, kan?"

"Gue tahu lo bukan Sere!"

"Saya memang bukan Sere."

"Lo--- Arrgh!" Excel menunjuk perempuan itu dengan berusaha menahan emosi. "Gue peringatin, urungkan niat lo masuk dalam kehidupan kami sebelum lo menyesal!"

Perempuan itu menatap Excel dengan wajah penuh tanya. "Apa kamu sebenci itu dengan saya? Atau... Justru saya mengingatkan kamu pada perempuan bernama Sere itu karena kalian memiliki hubungan spesial sebelumnya?"

Excel terdiam. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Pertanyaan Grace tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah. Seandainya saja dia tahu kalau Excel yang dulu adalah pengagum rahasia perempuan bernama Sere itu.

Grace memegang tangan Excel dan mencari celah untuk bisa menatapnya hingga mendapatkan balasan.

"Saya minta maaf kalau karena saya kamu jadi mengingatnya. Saya bisa mengerti perasaan kamu. Pasti Sere sangat berharga buat kamu. Dia pasti merasa beruntung dicintai laki-laki seperti kamu, Excel...."

Mereka berdua sama-sama terdiam dalam waktu yang cukup lama. Saling menatap tanpa ada suara. Excel dengan tatapan nanarnya dan Grace dengan binar matanya yang tersenyum.

"Excel?"

Tatapan mereka terputus ketika Zetta tiba-tiba datang dengan kening berkerut.

Excel lansung melepas tangan Grace dan menghampiri Zetta. "Kita pulang!" perintahnya seraya menarik tangan Zetta.

Sementara itu, Grace menatap punggung mereka yang semakin menjauh dengan senyuman mencurigakan. "Okay, i see... Zetta Malik Bramasta dan Excel Xandeer Raws. Pasangan yang tidak saling mencintai, tapi tidak bisa saling meninggalkan. Mungkin kalian butuh bantuan saya untuk bisa saling melepaskan," ucapnya dengan nada meremehkan.

"Cel, apaan sih narik-narik!"

Zetta tak berhenti menggerutu di belakang Excel dengan langkah cepat untuk berusaha mengimbanginya. Sementara itu, Excel enggan menjawab dan tatapannya lurus ke depan.

"Cel, sakit, bego! Gue nggak suka ya diginiin!"

Bentakan Zetta membuat beberapa tamu undangan melihat ke arah mereka. Terutama teman-teman Zetta. Mereka langsung menghampirinya dan melepaskan tangan Excel.

"Lo apa-apaan narik-narik Zetta!" bentak Marcel. Dia menarik sebelah tangan Zetta.

"Dia cewek gue. Kalian nggak usah ikut campur." Excel kembali menarik tangan Zetta hingga terjadi perebutan sengit dengan Marcel seolah tengah bermain tarik tambang.

Zetta terhuyung ke sana ke mari karena tarikan dua laki-laki itu. "Iiiih! Ini apaan sih pada narik-narik gue!" gerutu Zetta hingga spontan dua laki-laki melepas tangannya dari Zetta.

"Lo mau ngapain Zetta, ha!" Meskipun Zetta menyebalkan, Marcel tetap menjadi teman paling protectif untuknya. Dia sahabat Zetta sejak kecil. Dia selalu merasa bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi pada Zetta.

Nona Boss ZettaWhere stories live. Discover now