8. Can't Believe a Liar

2.6K 517 168
                                    

_Terlalu sakit untuk dikenang, tapi juga terlalu indah untuk dilupakan. Kenangan manis bersamanya ternyata hanyalah tinggal angan._

🌹

Malam itu Zetta keluar dengan memakai celana jeans hitam dan hoodie hitam menutupi kepalanya. Berjalan menuju sebuah rumah yang jauh dari pemukiman warga. Rumah bangunan Belanda berwarna putih dengan banyak daun-daun kering dan tanaman liar di sekitar. Zetta memberanikan diri berjalan mendekat, hingga sampai di depan pintu merasakan angin yang berembus kencang di tengkuknya. Mencoba tak peduli, gadis itu membuka telapak tangannya dan menatap sebuah kunci berbentuk huruf Z.

Kunci itu dia dapat dari dalam kotak hitam yang diberikan Excel untuknya ketika meberi kabar tentang kematian Vincent. Selain kunci, di dalam kotak itu berisi bunga mawar merah dan banyak lukisan yang menggabarkan Zetta.

Semua yang berhubungan dengan Vincent selalu identik dengannya hingga membuatnya semakin yakin kalau hati Vincent memang untuknya meskipun laki-laki itu hampir menikah dengan wanita lain.

Zetta membuka pintu rumah itu dengan sangat berhati-hati. Di dalamnya sama seperti rumah bangunan Belanda pada umumnya. Namun, ada sebuah ruangan yang membuatnya berbeda.

Zetta berjalan memasuki ruangan itu dan menekan sebuah tombol di sebelah rak buku, hingga sensor sidik jari tiba-tiba keluar dari samping rak.

Dengan mudah Zetta mampu membuat rak itu bergeser hanya menggunakan sidik jarinya. Ya, Vincent sudah memprogram rumah itu dengan sidik jarinya dan sidik jari Zetta. Sekali lagi, semua yang berhubungan dengannya harus menyangkut Zetta.

Zetta memasuki ruangan di balik rak itu dan menutupnya kembali.

Melihat ruangan remang-remang dengan lampu white warm yang temaram tak pernah padam bertahun-tahun lamanya. Sudah lama Zetta tak mengunjungi tempat itu. Ruang rahasia Vincent di mana dia menyimpan semua harta fisik dan senjatanya.

Zetta tidak pernah tahu apa sebenarnya pekerjaan Vincent. Wajar jika dia mengira laki-laki itu mafia lantaran semua tentangnya sangat rahasia. Tapi, sampai kini jawaban sebenarnya belum dia temukan.

Zetta berjalan menuju sebuah papan besar yang tertutup kain putih. Dulu, Vincent tidak pernah memperbolehkannya melihat itu. Tapi, Zetta nekat. Dia membuka kain penutup itu dan terbelak ketika melihat lukisan yang sangat sempurna menggambarkan dirinya.

Lukisan seorag gadis bergaun hitam yang memegang sebuah lentera di tengah hutan yang dipenuhi mawar. Bibirnya terseyum, namun matanya berkaca. Kakinya menapak tanah tanpa alas kaki dan menginjak patahan ranting hingga berdarah.

Zetta menyentuh lukisan itu dan wajahnya bergantian. "Apa gue secantik itu?"

Gadis itu berkaca-kaca melihat lukisan dirinya. Semakin sulit dia melupakan laki-laki romantis seperti Vincent yang seluruh hidupnya hanya untuk dirinya.

"Kenapa kita nggak bisa bersama, Black Angel? I miss you so...."

Ketika tangannya meraba lukisan itu ternyata di baliknya masih ada lukisan lagi. Ketika membukanya Zetta semakin tak bisa membendung air mata.

Vincent melukis dirinya sendiri dan Zetta yang tengah memakai gaun pengantin. Laki-laki itu tak pernah main-main mencintai Zetta.

Nona Boss ZettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang