Prolog

178 59 19
                                    

Kiana Raivanza Sabila, gadis itu tertidur memeluk seorang gadis kecil berumur 5 tahun yang berstatus sebagai anaknya 3 tahun lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kiana Raivanza Sabila, gadis itu tertidur memeluk seorang gadis kecil berumur 5 tahun yang berstatus sebagai anaknya 3 tahun lalu.

Nabila Revania, adalah gadis kecil malang yang dibuang oleh orang tua yang tidak bertanggung jawab.
Nabila ditemukan oleh Rani, bunda Kiana yang tergeletak didalam keranjang bayi didepan rumahnya.
Saat itu juga Rani memutuskan untuk merawat Nabila dibandingkan menyerahkannya pada panti asuhan.
Karna Rani menjamin Nabila akan tumbuh dengan kasih sayang penuh jika ia yang merawatnya.

Tetapi 3 tahun lalu Rani dan Aldo, Ayah Kiana harus pindah ke New York sementara waktu karna perusahaan milik Aldo yang berada disana sedang dalam masalah.

Rani meminta untuk mengajak Nabila ikut bersamanya, namun Kiana menolak. Kiana ingin Nabila tetap di indonesia bersamanya. Rani sempat menolak karna Kiana masih berumur 15 tahun dan masih sekolah, bagaimana ia akan mengurus Nabila?.

Kiana tetap kekeh pada keputusannya untuk Nabila tetap bersamanya. Akhirnya Rani menyetujui dengan Bi Siti ikut serta dalam mengurus Nabila.

Kini usia Kiana sudah 17 tahun, 3 tahun ia melatih dirinya untuk menjadi seorang ibu untuk Nabila. Mengurus seorang anak bukan hal yang mudah, banyak sekali rintangan yang Gadis itu lewati saat mengurus gadis kecil itu. Mulai dari saat gadis itu sakit, khawatir karna Nafsu makan Nabila menurun, sampai dimana ia harus memutar otak karna Nabila terus menerus menyebut 'Yaya' (Ayah).
.

.

.

.

.
Kiana, Gadis itu keluar dari kamarnya menggunakan seragam sekolahnya. Senyum gadis itu mengembang saat matanya menatap pintu berwarna merah muda yang berada disamping kamar miliknya.

'Tok Tok'
Kiana mengetuk pintu kamar milik Putrinya. "Nabila, udah siap? Kita sarapan" ucap Kiana.

"Bunaa selamat pagii" Pintu terbuka, Nabila sudah siap dengan seragam TK miliknya. Nabila memeluk serta mencium pipi Kiana dengan senyum yang mengembang dibibirnya.

"Pagi jugaa anak Bunaa" Kiana mengusap puncak kepala putrinya serta memberikan ciuman pada kedua pipinya.
"Ayoo Bunaa sarapan, nanti kita telat loh" Nabila menarik lengan Kiana untuk menuntunnya menuju meja makan.
.

.

.

.

.
Setelah selesai sarapan lalu mengantar Nabila kesekolah, sekarang Kiana sudah berada diparkiran sekolahnya, memarkirkan mobilnya dengan rapih. Setelah selesai gadis itu berjalan menuju kelas melewati sisi lapangan indoor basket.

'BUGH' Gadis itu meringis saat bola besar berwarna orange itu mengenai punggungnya.
"Hiss pagi pagi udah sial aja" gerutu Kiana pelan. Lelaki bertubuh tinggi yang menjadi pelaku lemparan basket itu mendekat pada Kiana, memastikan keadaan gadis itu setelah terkena gebokan bola darinya.

"Kiana, maafin gue ya. Gue bener bener nggk sengaja" ucap lelaki itu "Eh nggk apa apa Ka" sahut Kiana Memegang bahunya, rasanya lumayan digebok bola segede itu.

"Beneran gapapa nih? Apa ada yang luka? Ke uks deh"

"Kiana gapapa Ka Elvan, Kiana kekelas dulu ya" Kiana melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda meninggalkan Elvan yang masih menatap punggungnya yang kian menghilang dari pandangannya.

Elvano Raid Alfarizi, yang kerap disapa Elvan adalah Ketua Tim Basket SMA MERPATI.
Elvan menduduki kelas 12 IPS 2, Elvan memiliki wajah yang tampan sehingga menjadi Most Wanted disekolahnya.
Tapi Elvan adalah salah satu murid yang menjadi langganan Ketua Osis serta Guru BK karna sikapnya yang Urakan, Sering membolos serta ketahuan merokok dilingkungan sekolah.
Meskipun begitu Elvan punya banyak penggemar wanita, mau disekolah ataupun luar sekolah.

Analby || MarkLeeWhere stories live. Discover now