Aku mengintip ke arah belakang dari balik sofa. Zaeya sudah pergi melenggang dan kuberi tau dia benar-benar pergi melenggang layaknya super model. Menjijikan.

Aku kembali melihat ke arah TV di ruang keluarga dengan senyum yang merekah. Dan beberapa detik kemudian senyum itu menghilang dari bibirku, takala merasakan HPku bergetar tanda panggilan masuk.

Aku mengambil hp ku dengan jengkel. Nama Raysha terteta di layar segera aku mengangkat telefon dengan setengah hati.

"HALO?!"

"Halo juga, lo kenapa?" Tanya seseorang di sebrang sana.

"Lupain. Ada apa nelfon gue?" Tanyaku langsung to the point.

"Lo lagi ngapain sih?"

"Lagi nonton BoboiBoy, dan lo ngangguin gue tau gak!" Jawabku sedikit kesal.

"Yee, dasar fake fansnya BoboiBoy. Jadwal tayang sama udahannya aja lo gak tau!" Ejek Raysha.

"Maksud?!" Tanyaku tanda tak mengerti.

"Boboiboy kalo jam segini udah mau selesai kali. Coba aja lo cek TV lo sekarang." Jawabnya enteng di akhir kalimat.

"Masa sih?" Kataku sambil melihat ke arah TV dan benar acara sudah berganti.

"Iya, bener." Lanjutku lemas.

"Yaudah dari pada lo kurang kerjaan di rumah mending temenin gue ke toko buku ya?" Katanya lagi.

Boleh juga.

"Tapi Katy lagi sakit" Jawabku.

"Sakit apaan?" Tanyanya.

"Gak tau mungkin galau, paling lagi berantem sama Sergio." Huh bahkan mengucap namanya aja gue males.

"Dirumah lo ada siapa aja?"

"Ada gue, Katy sama temen-temennya." Jawabku.

"Lah itu kan ada temen-temennya, ayolah anterin gue!" Mohonnya. Maksa.

"Oke, gue siap-siap dulu." Jawabku akhirnya.

Setelah sambungan telefon terputus aku beranjak dari sofaku dan langsung bergegas ke kamar.

*

Aku berjalan menuruni tangga sampai di pertengahan tangga aku memutar tubuhku untuk naik ke atas kembali karena aku lupa berpamitan kepada Katy.

Sampai di depan kamar Katy aku mengetuk pintu kamarnya dan ada seruan dari dalam.

"Masuk"

Aku memutar kenop pintu,dan mendorong pintu itu sedikit. Aku hanya menyembulkan kepalaku ke dalam dengan kening berkerut karena melihat Katy sedang menangis di pelukan Zaeya.

"Lo kenapa?" Tanyaku pada Katy.

"Gapapa," Jawabnya lesu.

"Gue tinggal sebentar ya? Mau ke toko buku sama Raysha" Izinku padanya.

"Iya, jangan malem-malem pulangnya. Gue gak ada temen" Katanya.

"Iya"

Aku berjalan menuruni tangga bergegas menuju garasi mobilku dan mengendarai dengan kecepatan sedang.

******

"Gue udah di depan, cepetan keluar! Gue gak mau nunggu." Perintahku.

"Iye" Jawabnya.

Aku segera mematikan sambungan telefon. Dan langsung memasukkan HP-ku ke dalam tas. Menunggu Raysha dari luar rumahnya.

Ya, aku ada di depan rumahnya sekarang. Menunggunya berdandan di atas sana.

HurtsWhere stories live. Discover now