Happy Ending♡♡

Mulai dari awal
                                    

"Nggak usah di pikirin," ujar Adam mengelus rambut gadis itu lembut. Sedangkan Amira hanya mengangguk pelan dan kembali sibuk dengan ponsel miliknya. Ia sedang bermain game Pou, ya gadis manis itu sangat menyukai game tersebut.

"Nggak bisa liat gue bahagia aja kalian," kesal Cecep menatap kesal ketiga sahabatnya. Sedangkan sahabat-sahabatnya tidak peduli dan malah asik dengan urusan masing-masing.

Fahri, cowok itu tidak henti-hentinya bersyukur saat melihat sahabatnya kesayangannya bahagia. Walau kini mereka hanya berdua, tapi cowok itu merasa lega karena Agatha mendapatkan orang yang tepat.

"Ngga, kalau lo di sini gue yakin lo pasti bahagia banget. Yang tenang di sana bro, gue sama Thata baik-baik aja di sini," batin Fahri berusaha membendung air matanya.

Setelah itu cowok tampan itu berjalan mendekati sang sahabat. Saat sampai di sana Fahri menatap Agatha lama, sedangkan gadis itu hanya tersenyum hangat.

"Gue kangen Angga," gumam Fahri memeluk Agatha.

"Gue juga, jadi lo nggak usah nangis," jawab perempuan cantik itu sambil mengusap punggung Fahri lembut.

Alaric yang melihat hal itu sebenarnya tidak terima gadisnya di sentuh pria lain. Tapi ia paham kondisinya, cowok itu merindukan Angga. Jadi lebih baik ia diam dari pada diamuk oleh kekasih cantiknya ini.

⊂(◉‿◉)つ

Malamnya Alaric dan Agatha sedang duduk di taman belakang kediaman Abraham. Setelah acara pertunangan tadi siang, gadis cantik itu dipaksa ikut ke rumah Abraham oleh nenek Alaric. Jadi disini lah gadis manis itu sekarang, sedang menikmati malam bersama dengan Alaric.

"Kamu nggak ngundang bunda kamu?" tanya Agatha membuka suara.

"Nggak tau," jawab cowok itu cuek.

"Serius ihh."

"Huuuffff, ayah bilang diundang kok, cumaa kita nggak tau dia tinggal di mana," jawab Alaric menatap Agatha yang sedang menatap kesal kearahnya.

"Beneran?"

"Seriusan sayang, aku sama ayah nggak ada yang tau dia di mana," jawab Alaric berusaha meyakinkan gadisnya ini.

"Ya udah deh, intinya jangan terlalu benci sama bunda kmu. Mau gimanapun dia orang yang lahirin kamu," ucap Agatha sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Alaric.

"Iya."

"Kamu bahagia nggak?" tanya Alaric tiba-tiba.

"Bahagia banget, dulu waktu bang Al meninggalkan aku ngerasa dunia aku itu hampa banget. Rumah rasanya sepi banget, nggak ada yang jahilin aku. Terus waktu aku nyusul Abang Al, sekali lagi aku ngerasain hal yang sama. Tapi untungnya waktu itu kamu ada buat aku, dan bikin aku sadar nggak ada gunanya terlalu larut dalam kesedihan," jawab Agatha menatap Alaric sambil tersenyum tulis.

"Aku juga bahagia, kamu bisa merubah pemikiran aku tentang wanita," ucap pria itu tersenyum tulus.

Setelah itu terjadi keheningan diantara keduanya. Tidak ada yang berniat membuka suara dan menikmati waktu mereka berdua. Alaric merasa begitu bahagia karena akhirnya ia menemukan wanita yang tepat. Ia tidak akan membiarkan gadisnya menangis apalagi diambil oleh orang lain.

"Brandan gimana?" tanya Agatha tiba-tiba, karena semenjak kejadian di rumah sakit waktu itu Agatha tidak mendengar berita tentang cowok itu lagi.

STM Love Story' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang