Kebahagiaan Alaric

Start from the beginning
                                    

Bukannya duduk di kursi pengemudi, Alaric malah duduk di jok belakang bersama dengan gadisnya. Fahri yang melihat hal itu pun melotot kearah kedua pasangan itu.

"Eh kalau kalian duduk di jok belakang, siapa yang nyetir?" semprot cowok itu menatap kesal keduanya.

"Gini deh, ini kan mobil gue suka-suka gue dong mau duduk di mana. Lagian kan lo numpang, jadi lo yang nyetir lah," jawab Alaric santai sambil terus menggandeng tangan gadisnya.

"Astaghfirullah ya Allah, lo waktu pembagian akhlak kemana sih bang?" celetuk Fahri berusaha untuk bersabar.

"Jalan-jalan cari Thata," jawab Alaric santai dan hal itu tentu saja membuat Fahri naik pitam.

Sedangkan Agatha hanya bisa terkekeh pelan melihat kelakuan kedua cowok itu. Fahri yang ambekan dan Alaric yang keras kepala sekaligus juga angkuh.

"Udahlah Ri, nyetir aja dari pada kita telat," saran gadis manis itu menengahi perdebatan kedua cowok itu.

"Nah bener kata calon istri gue, secara gue ini kan ketos. Kalau gue telat malah bikin nama gue jelek dong, buruan jalan," celetuk Alaric songongnya minta ampun.

"Ya Allah kuatkan lah hamba menghadapi orang gila ini," gumam Fahri pelan samnil berpindah ke kursi pengemudi.

"Supir jalan," celetuk Alaric lagi layaknya seperti seorang bos besar yang menyuruh bawahannya.

"Hahahaha, udah jangan dibikin kesal terus Fahri nya," kata Agatha sbil tertawa pelan.

"Baik bapak bos," jawab Fahri sambil terfikir ide gils dalam otaknya.

"Jangan ngebut, ingat calon istri gue trauma kalau mobil yang dia tumpangi ngebut," ucap cowok itu dingin dan membuat Fahri menggagalkan aksinya, hampir saja ia lupa kalau Agatha trauma.

"Iya bang iya, siksa aja gue terus," jawab Fahri kesal sambil menjalankan mobil dengan kecepatan sedang.

"Oke siap," kata Alaric dengan tidak berperasaan nya.

"Udah jangan dibikin kesal terus dianya," nasehat Agatha lembut.

"Senang tau bikin dia kesal," jawab Alaric merebahkan kepalanya di bahu gadisnya ini.

"Nanti sampe sekolah bangunin aku ya," lanjut cowok itu sambil memejamkan matanya.

"Ngantuk?" tanya Agatha pelan.

"Iya."

"Tidur jam berapa kemarin?"

"Jam 3 pagi."

"Lah kamu ngapain?" tanya gadis cantik itu kaget.

"Aku nggak bisa tidur saking senangnya, berharap Minggu depan cepat terjadi. Dan setekah itu selama 24 jam kamu sama aku terus," jawab Alaric pelan, sedangkan Agatha hanya bisa menghembuskan nafas pelan.

"Ya udah tidur aja, nanti jangan gitu lagi," nasehat perempuan manis itu dan mendapatkan anggukan dari Alaric.

Sedangkan Fahri yang melihat hal itu sudah mendengus kesal, ingin rasanya ia mendepak kedua pasangan ini keluar dari dalam mobil ini. Tidak sadarkah mereka jika di dalam mobil ini juga ada dirinya. Ia merasa seperti obatnya karena melihat kemesraan keduanya.

Sekitar 15 menitan, mobil yang mereka tumpangi sampai di STM pelita angkasa. Fahri yang tidak ingin melihat hal bucin lagi langsung keluar dari dalam mobil setelah memberikan kunci mobil kepada Agatha.

"Bang, bangun," kata gadis cantik itu membangunkan Alaric yang masih tertidur lelap.

"Lima menit lagi," jawab cowok itu yang masih setia memejamkan matanya.

STM Love Story' (Selesai)Where stories live. Discover now