"Ada debaran nggak kalau gue peluk gini?" tanya Alaric sambil memeluk pinggang gadisnya. Dengan polosnya Agatha malah mengangguk pelan, dan membuat senyuman Alaric mengembang.

"I love you."

"Love you to," tanpa sadar perempuan itu membalas ucapan Alaric dan berhasil membuat pipinya memerah.

"Aku sayang banget sama kamu, kamu bakalan menjadi wanita pertama dan terakhir dalam hidup aku Agatha," ucap pria itu tulus sambil mengucap bibir gadisnya singkat.

Sedangkan Agatha masih belum paham dengan apa yang terjadi. Gadis itu hanya mengedipkan matanya beberapa kali. Ingat efek jika Alaric mencium gadis itu, ia akan langsung diam bak sedang dihipnotis.

"Tapi cewek kemarin siapa?" tanya Agatha yang sudah mulai mendapatkan kesadarannya.

"Dia Amora," jawab Alaric dan semakin membuat Agatha kesal.

"Terus kenapa peluk-peluk segala," kesal perempuan manis itu sambil membuang muka.

"Dia sahabat aku sama Adam, dia udah lama nggak ke Jakarta. Nah soal pelukan itu, dia nyangka gue Adam. Dia naksir berat sama Adam soalnya," jelas Alaric sambil membetulkan rambut gadisnya yang di terbangkan angin.

"Beneran?"

"Iya beneran cinta ku," jawab ckwok itu mencubit pipi Agatha karena merasa gemas.

"Berarti kita sekarang pacaran?" tanya Agatha malu-malu.

"Boleh, tapi lebih enak kalau kita langsung nikah aja," ujar Alaric sambil terkekeh pelan.

"Ihhh apaan sih bang," perempuan cantik itu menyembunyikan wajahnya dalam pelukan Alaric, dia benar-benar merasa sangat malu.

"Makasih karena udah hadir dalam hidup aku, kalau bukan karena kamu mungkin aku beneran jadi gay," celetuk Alaric di samping telinga Agatha.

"Hahaha ya kan nggak lucu kalau cowok setampan kamu jadi gay," jawab Agatha semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku juga mau bilang makasih, kalau bukan karena kamu mungkin aku masih berduka karena kepergian Angga."

"Iya sayang," jawab Alaric yang tak henti-hentinya berterimakasih. Sekarang hatinya terasa begitu bahagia dan juga senang, akhirnya Agatha menjadi miliknya. Alaric berjanji tidak akan pernah melepaskannya.

(●’3)♡(ε'●)(●’3)♡(ε'●)

Adam, cowok itu saat ini sedang dibuat kerepotan karena sahabat kecilnya datang ke rumah. Gadis cantik nan polos itu terus saja mengikuti dirinya semenjak dua hari belakangan ini. Sama seperti saat ini, ia yang sedang mengganggu Adam yang sedang mengerjakan tugas.

"Amora, bisa duduk di ranjang aja kan?" tanya Adam menatap wajah cantik itu.

"Nggak bisa, Mora kangen sama Adam, sama Alaric juga," jawab gadis manis itu menatap Adam dengan senyuman manisnya.

"Huuff, nggak nyangka gue setelah bertahun-tahun tinggal di Malaysia gue pikir ini bocah bakalan dewasa dan polosnya ilang," gumam Adam pelan dan tentunya tidak didengar oleh Amora yang sedang mengacak-acak buku Adam.

"Adam kangen Mora nggak?" tanya gadis itu yang sudah kembali berdiri di belakang cowok itu.

Adam memutar kurus miliknya, ia menatap wajah manis yang sedang menatapnya senang.  Jujur Adam sangat merindukan gadis cantik yang selalu dibuat menangis oleh Alaric ini.

"Ihhh kok Adam diam aja, nggak kangen Mora pasti," ucap gadis manis itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Gue kangen lo kok," jawab Adam cepat sambil menarik tangan gadis itu untuk duduk di pangkuannya.

"Beneran?" tanya Amora menatap wajah cowok itu.

"Beneran, sekarang lo tidur ya, gue mau bikin tugas," lanjut cowok itu sambil tersenyum kecil.

"Nggak mau, Mora kangen Adam," rengek gadis manja itu, Amora memang gadis yang sangat manja karena ia adalah putri satu-satunya keluarganya.

"Tidur ya Mora," ucap Adam sambil menutup wajah gadis itu, dan ajaib. Saat Adam melepaskan tangannya dari mata Amora gadis cantik itu langsung tertidur.

"Hahaha kebiasaan lo nggak berubah," ucap Adam sambil terkekeh pelan melihat Amora yang sudah tertidur pulas dalam pelukannya.

"Nah sekarang lo tidur ya, gue mau bikin tugas," kata cowok itu sambil membaringkan Amora diatas ranjang miliknya.

Setelah itu Adam memasangkan selimut sebatas pinggang gadis cantik itu. Hal itu di karenakan Amora yang sedang menggunakan rok pendek, jadi untuk keamanan Adam menutupnya.

"Mimpi indah Mora," bisik Adam ditelinga sahabat kecilnya.

Setelah mengucapkan itu, Adam kembali ke meja belajarnya. Cowok itu kembali dilanjutkan membuat tugas miliknya. Sesekali ia menoleh karah Amora yang sedang tertidur pulas di ranjang miliknya, dan entah kenapa Adam tidak bisa menahan senyumnya melihat Amora yang sedang tertidur pulas.

TBC

Jangan lupa vote dan komentarnya

Asam bakalan cinta sama Amora?
Terus Agatha gimana?
Dia bisa hilangin rasa cintanys buat Agatha?

Kita tunggu saja🤣🤣

Dan maaf ya guys
Author nggak bisa up dari kemarin
Itu dikarenakan author yang mengalami kesulitan untuk tidur😭😭😭
Dan lagi sibuk juga buat ngurus PO posesip
Udah nabungkan buag beli posesip?

Dah segitu aja

See you next chapter..

Btw ini cerita udah mau ending ya 🤗

Tiara Yulita.

12 Februari 2021

STM Love Story' (Selesai)Where stories live. Discover now