Perasaan Agatha

Mulai dari awal
                                    

"Terimakasih banyak, karena kamu Yola bisa senyum lagi," ujar Roni dengan mata yang berkaca-kaca, ia merasa terharu karena senyum yang selama sebulan ini hilang kembali terbit.

"Om tenang aja, Thata nggak akan bikin bunda Yola merasa kehilangan. Dia masih punya aku sama Fahri," jawab gadis itu tulus.

"Ayah nggak usah nangis, mulai hari ini aku juga bakalan manggil om 'ayah'," lanjut gadis manis itu tersenyum hangat.

"Makasih nak," ucap Roni yang benar-benar merasa terharu, itu terlihat sangat jelas karena satu tetes air mata yang membasahi pipi pria itu.

"Yuhuuu!!! Fahri comeback!!!" teriak seseorang dari depan pintu.

"Berisik kambing," semprot Agatha menatap tajam sahabatnya itu.

"Ups santai mbaknya, gue ke sini karena mencium aroma masakan bunda Yola," jawab Fahri sambil mendudukkan tubuhnya di samping Agatha.

"Ck! nggak usah dekat-dekat, lo bau kambing," celetuk Agatha ketus.

"Bodo," ujar Fahri sambil menyenderkan tubuhnya kepada Agatha.

Roni yang melihat hal itu merasa bahagia, setidaknya rumahnya tidak terlalu sepi karena kehadiran kedua remaja ini. Ia merasa hatinya benar-benar menghangat saat ada seseorang yang kembali memanggil dirinya ayah.

"Astaghfirullah malaikat maut nelpon," celetuk Agatha yang langsung berdiri.

"Malaikat maut siapa?"

"Siapa?"

Fahri dan Roni kompak bertanya saat mendengar Agatha tiba-tiba saja mengucap sambil menatap ponselnya. Sedangkan yang ditanya hanya nyengir kuda dan berlalu dari sana.

"Malaikat maut siapa??!" teriak Roni dan juga Fahri keras, tapi tidak ada jawaban.

"Ada apa?" tanya Yola yang baru saja datang sambil membawa beberapa cemilan yang ia buat sendiri.

"Tau tuh Thata," celetuk Fahri sambil memakan makanan yang baru saja di letakkan oleh Yola.

"Dia kemana emang?"

"Nggak tau sayang, tadi ada yang nelpon," jawab Roni yang juga ikut memakan cemilan yang dibuat oleh sang istri. Sedangkan Yola hanya mengangguk pelan dan fokus pada acara tv di depannya.

Di sisi lain, Agatha saat ini baru saja sampai di taman komplek perumahan yang ia tempati. Saat sampai di sana ia mencari Alaric karena cowok itu yang meminta dirinya ke sini.

"Mana ya bang ketos," gumam gadis manis itu sambil menyusuri taman yang tidak terlalu ramai itu.

"Nyari siapa?" tanya seseorang yang memeluk tubuh gadis manis itu dari belakang. Hal itu tentu saja membuat Agatha kaget sekaligus panik, tapi saat mencium aroma parfumnya Agatha langsung diam.

"Nyari lo," jawab gadis itu sedikit gugup sambil melepaskan pelukan Alaric.

"Gimana? apa jawaban lo? Ini udah sebulan," tanya Alaric tutup poin.

"Gue nggak paham bang, gue nyaman kalau ada di dekat lo. Dan gue kesel saat liat lo sama cewek kemarin," celetuk gadis cantik itu yang berhasil membuat Alaric terkekeh pelan.

STM Love Story' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang