Hingga ujung

609 97 33
                                    

Untuk sekarang, Namjoon mulai merasa bahwa waktu tak apa sedikit berjalan lebih cepat. Saat menit berganti menjadi jam, saat pagi berganti menjadi malam, saat hari berganti menjadi minggu, saat minggu berganti menjadi bulan, hingga saat bulan berganti menjadi tahun.

Namjoon juga Hoseok hanya perlu yakin, bahwa semuanya sudah berjalan sesuai garis takdir. Namjoon juga Hoseok hanya perlu menunggu waktu, bagaimana ujung dari hidup mereka jika saling bersama. Menua, hingga melihat dua buah hatinya bertumbuh semakin dewasa.

Genap sudah delapan tahun, keluarga kecil itu menjalani hidup di negara orang. Canada. Usia mereka semakin bertambah, mulai terlihat rambut putih walaupun hanya satu hingga tiga saja. Namjoon, berhasil mendirikan satu firma hukum sukses ditengah hiruk-pikuk negara daun maple itu. Hoseok, membangun sebuah studio musik juga tari tak jauh dari kantor Namjoon. Dan dua buah hati mereka, sudah berada di sekolah dasar disana.

Seperti pagi ini, keluarga kecil itu berhasil melepas penat. Dengan masih terlelap diatas kasur empuk masing-masing, suara ranting-ranting yang bertabrakan dengan kaca jendela kamar mereka tak membuat empat manusia itu terganggu.

"Jam berapa nih?" Hoseok menyipitkan matanya, saat memaksa membuka si cokelat madu hanya sekedar untuk melihat jam pada ponselnya diatas nakas.

Sepuluh pagi. Sial!

"Joon..."

Lenguhan berat itu terdengar begitu parau pada pendengaran Hoseok, si pemuda jangkung justru malah semakin menyamankan posisi tidur saat Hoseok mengelus puncak kepala nya.

"Jam sepuluh ini woy!" Hoseok berdecak, memilih untuk membuka tirai yang masih menutupi cahaya mentari pagi.

"Lima menit gak bangun, gue siram!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lima menit gak bangun, gue siram!"

Namjoon mendengar langkah kaki yang menjauhi tempat tidur itu, tak lama kemudian kembali terdengar langkah kaki mendekat. Di hentakan, namun masih terasa halus. Ia tahu, itu adalah Jung Hoseok. Cinta nya.

"KIM NAM—"

"Iya astaga gue udah bangun!"

Hoseok mendengus sebal, lalu segera kembali berjalan menuju kamar mandi. Membuang segelas air kran yang ia ambil dari wastafel disana. "Bangunin anak-anak sana, gue mau beres-beres dulu"

"Oke..."

Namjoon menghela pelan, lalu segera turun dari atas kasur. Ia tak ingin, Hoseok mengomel di pagi hari yang cerah namun dingin ini. Pemuda kecil itu masih sama, tak berubah sedikitpun. Masih menjadi Hoseok yang Namjoon kagumi, dan cintai. Masih menjadi Hoseok yang cerewet dan suka mengumpat pada Namjoon. Masih menjadi Hoseok yang hangat, sekalipun di tengah musim dingin.

"Kalian ngapain heh?"

Sweet Home • namseok • [ End ✓ ]Where stories live. Discover now