Until the end of my life

660 100 40
                                    

Namjoon bisa mengakui, selama tinggal di Canada bersama Hoseok juga dua buah hatinya adalah hal terbaik dalam hidup pemuda jangkung itu. Meskipun harus bertahan hidup sendiri, dan menopang tiga kehidupan bersamanya karena jauh dari keluarga besar.

Namun tak mengapa, Namjoon merasakan satu ketenangan juga rasa puas karena hidup pemuda itu hanya terfokus pada satu titik.

Membahagiakan Hoseok, juga dua buah hatinya.

Dengan waktu yang berjalan benar-benar bagai kereta api, melaju kencang dan tak akan pernah kembali ke belakang. Beberapa tahun kembali terlewati, dengan bahagia juga dipenuhi lika-liku kehidupan yang membuat keluarga kecil itu sesekali merasa bosan dengan Canada.

Seojun juga Aeri tengah berada di sekolah, sedari satu jam yang lalu. Membuat Namjoon dan Hoseok hanya berdua dirumah, mereka sepakat untuk tidak kemana-mana hari ini. Ingin menemani satu sama lain, juga bermain apapun bersama si sulung juga si bungsu.

"Mau makan siang apa?" Hoseok mengelus puncak kepala Namjoon yang berada diatas pangkuannya.

"Makan elo,"

Hoseok memutar bola matanya malas, lalu menepuk pipi Namjoon pelan. "Ngomong lo, sembarangan aja!"

"Hehehe, makan apa aja deh. Semua yang di masak lo enak!" Namjoon tersenyum lebar, sembari menatap wajah Hoseok dari bawah.

"Yauda awas, gue mau masak kalo gitu!"

Namjoon terkekeh, seraya bangkit dari atas pangkuan Hoseok. Memilih untuk mendudukkan diri disamping pemuda kecil itu, memberikan satu kecupan pada bahu milik Hoseok.

"Nanti jangan lupa jemput si duo, jam tiga ya!"

"Siap ibu negara!"

"Ayah! Ayok beli itu!!"

Namjoon menoleh sekilas, pada Aeri yang berseru heboh di kursi belakang mobilnya. "Beli apa sayang?"

"Cotton candy Yah..."

Pemuda itu menepikan mobilnya dipinggir jalan, memilih untuk menatap dua buah hatinya yang terlihat begitu bersemangat. "Mana?"

"Ituuu!! Ayok Yah!"

Namjoon mengangguk, setelah melihat arah tunjukkan si bungsu. Lalu segera turun dari mobil, diikuti oleh dua buah hatinya. Berjalan bergandeng tangan, menyusuri trotoar yang di penuhi daun gugur.

Seojun tumbuh menjadi seorang remaja tampan, di sekolah menengah pertama disana. Dan Aeri tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang cantik, menaiki kelas akhir di sekolah dasar yang masih satu lingkungan bersama sang Kakak.

"Kita beli dua Cutton candy nya ya..." Namjoon tersenyum simpul, setelah mengucapkan pesanan pada sang penjualan.

"Mama gak dibeliin?"

Namjoon menggeleng kecil untuk menjawab pertanyaan si sulung, "Gausah. Ntar Mama tambah manis,"

Dua buah hatinya mendengus, pantas saja sang Mama sering mencubit lengan sang Ayah. Menggelikan ternyata.

"Thank you," Namjoon meraih uluran dua Cutton candy setelah menyerahkan uang pada sang penjual.

"Nih, ayok pulang! Mama udah masak," Namjoon kembali menggenggam tangan dua buah hatinya, membawa mereka untuk mengikuti langkah lebar itu menuju mobil.

"Ada pr gak?"

Sweet Home • namseok • [ End ✓ ]Where stories live. Discover now