'Kan ada elo

754 114 66
                                    

"Seminggu lagi ya," Namjoon mengecup pipi Hoseok sekilas sebelum memasuki mobilnya.

Pemuda kecil itu mengangguk semangat, "Oke! Hati-hati dijalan, makan bekelnya!"

"Siap ibu negara!"

Namjoon melambai, seraya mulai melajukan mobilnya keluar dari halaman rumah. Membuat Hoseok kembali berjalan masuk kedalam rumah, melihat dua buah hatinya yang masih tertidur nyenyak diatas kasur.

"Seojun, sayang? Bangun ayok, sarapan dulu" Hoseok menepuk punggung kecil si sulung lembut, mendapat rengutan lucu dari Seojun.

Anak lelaki itu membuka matanya perlahan, lalu segera meraih tubuh sang Mama—meminta di gendong— "Aduh, si kasep... Yuk kita kebawah,"

Hoseok tersenyum kecil, saat Seojun mengangguk dengan mata yang kembali terpejam. Lalu segera keluar kamar, setelah menggeser tubuh Aeri untuk berada ditengah kasur. Anak perempuan itu masih pulas didalam mimpi.

"Mama macak apa?"

"Nggak masak... Tapi Mama bikinin sandwich, mau? Pake tuna?" Hoseok menatap wajah si sulung sekilas, lalu segera mendudukan tubuh gempal itu diatas kursi khusus pada meja makan.

"Mau!!"

"Oke! Mama bikinin dulu ya, sama susu vanilla?"

Seojun mengangguk semangat, "Iyaaa!!"

"Ihhh, Mama kenapa Aeli nyendel-nyendel telus ?!"

Hoseok berjalan tergesa-gesa dari dapur, menuju ruang tengah saat mendengar suara teriakan kesal dari si sulung. Hanya untuk mendapatkan Aeri yang menjatuhkan diri pada sang kakak. Hoseok kira, raut wajah Seojun akan jengkel. Namun ia salah, si sulung justru tengah tergelak senang.

"Mama liat!!"

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Mama liat!!"

Hoseok terkekeh, lalu segera membenarkan posisi tubuh Aeri. "Adek kamu tuh berarti suka deket kakak nya,"

"Oh? Belalti Aeli jadi pacal Seojun dong?"

"Heh! Pacar-pacar! Tau dari mana?" Hoseok berkacak pinggang, menatap si sulung penuh selidik.

Seojun mengedikan bahunya,"Dali Ayah"

"Ayah? Ngomong apa aja si Ayah?" Hoseok mendudukkan dirinya disamping Aeri.

"Kata Ayah, Mama dulu cuka deket-deket Ayah. Telus altinya, Mama cuka Ayah! Telus, telus... Kata Ayah, Mama mau jadiin Ayah pacal!!"

Hoseok terdiam beberapa saat, sebelum tersenyum begitu lebar pada Seojun. Membuat si sulung, entah mengapa merasakan hawa tidak menyenangkan dari sang Mama. "Lain kali, kalo Ayah ngomong aneh-aneh. Jangan didengerin ya?"

Sweet Home • namseok • [ End ✓ ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz