Untukmu, untukku.

673 106 17
                                    

Malam itu adalah malam terbaik yang pernah Namjoon juga Hoseok rasakan. Duduk berdua, menatap wajah satu sama lain dibawah cahaya bulan dan bintang. Tak perlu ada kata-kata yang terucapkan, dua pemuda itu sudah mengetahui isi hati masing-masing melalui binar mata yang penuh gemerlap cinta.

Namun, bagai sayur tanpa garam. Namjoon tentu tak akan bisa terdiam begitu lama, jika itu tentang atau bersama Hoseok. Pemuda jangkung itu menggenggam tangan sang belahan jiwa erat, menghilangkan rasa gusar yang beberapa hari lalu sempat ia rasakan.

"Seok,"

"Hm?"

"Besok kita ke Canada,"

Pemuda kecil itu menoleh, lalu mengangguk kecil. "Iya tau, terus?"

"Lo udah yakin? Seratus persen?"

Hoseok mengernyit bingung, saat mendapatkan sorot mata Namjoon yang dipenuhi kesedihan juga rasa ragu. "Lo gamau pergi ya?"

Namjoon tertegun, sebelum mengangguk kaku. "Ya... Gue belakangan ini ngerasa ragu, lo tau? Gimana Bunda sama Ayah, Mama sama Papa, juga temen-temen?"

"Kalo lo ragu, ya gausah pergi." Hoseok menjawab dengan ringan, sembari mengalihkan pandangannya pada Namjoon. Rasa sedikit kecewa, merasuki relung hatinya.

Namjoon cukup lama terdiam, membiarkan bunyi-bunyi dari binatang malam memenuhi pendengaran mereka. Juga alunan lagu, dari ponsel si pemuda jangkung. Menikmati waktu bersama itu dengan perlahan, Namjoon tak ingin terburu-buru.

Namun sekarang bukanlah waktu yang tepat, untuk menikmati waktu dengan perlahan. Namjoon harus cepat memutuskan.

Pergi, atau tidak.

"Semua bisa dijalanin, asal kita terus berdua kan?"

"Semua bisa dijalanin, asal kita terus berdua kan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hoseok mendengus geli, lalu mengangguk mantap. Memilih untuk bangkit dari atas kursi kayu yang ia duduki, mengulurkan tangannya kehadapan Namjoon. "Tentu."

Malam mereka berlalu dengan pelukan hangat Hoseok pada Namjoon, sebelum kembali masuk kedalam rumah. Berjalan dengan bergandeng tangan, menuju kamar mereka. Mendapati dua malaikat kecilnya, sudah tertidur lelap diatas kasur.

Hingga pagi menjelang, Hoseok masih terlelap. Menikmati pelukan yang begitu ia sukai milik Namjoon, sebelum teriakan si sulung masuk kedalam pendengarannya.

"Mama! Ayah!! Let's jooo, kita ke Canada!"

Lompatan-lompatan dua pemuda itu rasakan pada atas kasur, "Gak jadi ke Canada"

Seruan sang Ayah dengan mata tertutup, sukses membuat si sulung menghentikan lompatan heboh disana. Anak lelaki itu mendramatisir keadaan, dengan menatap sendu wajah dua orang tuanya. Kemudian menjatuhkan diri diatas  kasur.

Sweet Home • namseok • [ End ✓ ]Where stories live. Discover now