Bukan berarti usai

954 135 82
                                    

Satu persatu, mimpi kedua pemuda itu terwujud dengan baik. Puluhan janji yang Namjoon buat, berhasil ia lakukan. Membahagiakan Hoseok, membawanya pergi ke Canada, melihat pohon maple, hingga janji setia sehidup semati. Semuanya tercapai dengan menjalani bersama-sama.

Hari-hari yang melelahkan mereka lewati, menjadi saksi bisu bagaimana dua buah hatinya tumbuh menjadi seseorang yang begitu dapat diandalkan. Menjadi seseorang yang dapat melindungi Hoseok juga Namjoon.

Waktu-waktu terlewati begitu saja, ada yang di abadikan, ada juga yang hanya perlu menjadi kenangan dalam benak. Canada sudah menjadi setengah diri keluarga kecil itu, dari Hoseok juga Namjoon masih bisa berjalan dengan gagah tanpa keluhan merasakan nyeri pada kaki. Hingga dua takdir itu, berjalan dengan perlahan sembari digandeng oleh dua buah hatinya ketika merasakan nyeri pada telapak hingga lutut kaki.

"Hahaha liat, Aeri jalannya keren banget" Hoseok tersenyum bangga, sembari melihat televisi besar dihadapannya yang menampilkan si bungsu menjadi model untuk brand ternama. Pemuda itu sesekali meniru gerakan Aeri disana.

Namjoon terkekeh, "Impian dia dari kecil haha"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namjoon terkekeh, "Impian dia dari kecil haha"

Hoseok mengangguk menyetujui, seraya kembali menyamankan dirinya diatas kursi pada ruang tunggu backstage. Menantikan si bungsu menyelesaikan acara fashion show nya.

Namjoon terus menatap Hoseok, tak pernah melewati satu ekspresi pun dari sang belahan jiwa. Namjoon akui, Hoseok masih terlihat begitu cantik walaupun umurnya hampir memasuki kepala lima, begitupun dengan dirinya.

Senyum hati yang masih sama, binar mata yang masih berbinar penuh kehidupan, hingga suara tawa yang masih terdengar nyaring. Hoseok tidak berubah sedikitpun, hanya kerutan dan rambut putih yang tak bisa ia hindari.

"Ayah, Mama!"

Seruan itu membuat Namjoon juga Hoseok menoleh kearah pintu disana, mendapati si sulung terengah-engah dengan dasi yang sudah tak lagi berbentuk. "Belom telat kan?"

"Baru dua kali jalan tuh," Namjoon menjawab seraya menepuk kursi kosong disampingnya.

Seojun menghela napas lega, lalu segera mendudukan diri disamping sang Ayah. Membuat Hoseok terkekeh geli, "Untung kamu gak telat, bisa-bisa dihajar sama Aeri"

Seojun mengangguk, merasa setuju dengan ucapan sang Mama. "Tadi ada sidang dulu,"

"Woy bocah! Sini lo! Hahaha, selamat yang di kontrak sama brand famous!"

Seojun tersenyum lebar, sembari membuka kedua tangannya. Membuat sang Adik mendengus, lalu segera memeluk tubuh lelaki jangkung dihadapannya. "Telat kan lo? Gak liat gue dari awal?"

"Hehe... Sorry, gue masih kerja tadi"

Aeri berdecak sebal, seraya melepaskan pelukan sang Kakak lalu berjalan menuju sang Ayah dan Mama nya. Tersenyum lebar, sebelum memberi kecupan pada pipi masing-masing dua orang yang tak lagi muda itu.

Sweet Home • namseok • [ End ✓ ]Where stories live. Discover now