Bahagia itu sederhana

1.5K 181 48
                                    

Tiga bulan sudah Seojun berada ditengah-tengah kebahagiaan dua pemuda itu. Rasa penat yang sering singgah pada tubuh Hoseok dan Namjoon, selalu hilang begitu saja saat melihat wajah sang buah hati.

Seperti saat ini, Hoseok telah memandikan Seojun, juga memberi sang anak sebotol susu hingga tandas. Pemuda kecil itu memilih untuk membawa si buah hati berjemur ditaman belakang rumahnya. Meninggalkan Namjoon yang masih tertidur pulas didalam kamar.

"Baby, ngantuk lagi?" Hoseok mengelus lembut wajah Seojun, membuat bayi lelaki itu menyamankan pipinya pada tangan sang Mama.

Hoseok terkekeh geli, lalu segera kembali masuk kedalam rumah. Menuju kamar mereka bertiga, "Tidur sama Ayah dulu ya,"

"Joon," Hoseok menepuk punggung Namjoon beberapa kali, pemuda jangkung itu tengah tidur menelungkup.

"Kebo ya lo! Bangunnn!"

Hoseok berdecak sebal, seraya menarik lengan Namjoon kuat. Membuat si empunya membuka mata perlahan, "Apa sayang?"

"Itu, awasin Seojun. Gue mau masak, ngantuk lagi dia tuh. Lo liatin! Kalo mau gendong, hati-hati! Bangun yang bener, mandi, terus turun kalo Seojun udah pules tidurnya. Oke?"

Namjoon mengangguk samar, membuat Hoseok mendengus sebal. "Terus handuknya jemurin! Jangan simpen diatas kasur! Gue udah siapin baju nya, gausah ngacak yang didalem lemari. Jangan terlalu berisik, nanti Seojun ba—"

"Iya ibu negara, siap laksanakan!" Namjoon beri gerakan hormat, mendapat kekehan dari Hoseok.

"Turun ya, kita sarapan bentar lagi" Hoseok mengelus lembut rahang tegas Namjoon sekilas, lalu segera keluar dari dalam kamar mereka.

Jam pada dinding didekat dapur, sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Hoseok telah selesai memasak sarapan, juga untuk makan siang nanti. Pemuda kecil itu segera berjalan menuju kamar, saat Namjoon tak kunjung turun sedari satu jam yang lalu.

"Namjoon?" Hoseok menelisik setiap sudut kamar mereka, tak mendapati Namjoon juga Seojun disana.

"Namjoon!"

Hoseok mengernyit bingung, seraya terus mencari dua lelaki kesayangannya. Memeriksa kamar mandi, tak juga menemukan Namjoon juga sang buah hati. "Dimana deh? Perasaan belom turun,"

"Nam—"

Hoseok mendekati suara tawa dari balkon besar kamarnya, membuka pintu kaca itu perlahan. Mendapati Namjoon dan Seojun yang tengah bersembunyi, dibalik tanaman hias tinggi disana. "Iiihhh! Gue kira kemana!"

"Yahh, ketauan sama Mama" Namjoon merengut main-main, membuat pekikan senang dari Seojun yang berada dalam gendongannya.

"Ayok sarapan!"

Hoseok mengambil alih tubuh Seojun dari gendongan Namjoon. Membuat pemuda jangkung itu kembali merengut, "Padahal gue baru gendong baby..."

Hoseok berdecak, lalu segera berjalan kembali kedalam kamar mereka. "Udah mandi belom?"

"Udah,"

"Terus kenapa gak turun?"

Namjoon menyengir lebar, lalu memeluk tubuh Hoseok dari belakang. Mengikuti langkah pemuda kecil itu untuk keluar dari dalam kamar, dan turun menuju meja makan. "Kalo kita jatoh dari tangga, gue nyalahin elo ya kadal!"

"Gaakan,"

Hoseok berdecak sebal, menuruni tangga dengan susah payah. Hingga berhasil menuju meja makan disana, "Udah lepasin! Makan sok, udah gitu ke kantor gak?"

Sweet Home • namseok • [ End ✓ ]Where stories live. Discover now