Cemburu?

1.8K 184 64
                                    

Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, kamar inap Hoseok telah rapih. Tak ada lagi barang-barang yang tertinggal disana. Pemuda kecil itu tengah menggendong tubuh sang buah hati, mengayun pelan agar Seojun nyaman dalam gendongannya.

Menunggu Namjoon yang tengah berada di administrasi rumah sakit, menuruti pesan sang belahan jiwa. Agar tidak kemana-mana, dan ia akan segera kembali.

"Kenapa sayang? Seojun laper hm?" Hoseok tersenyum kecil, seraya meraih botol susu yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Rengekan kecil terdengar dari mulut sang buah hati, membuat Hoseok terus mengayun lembut gendongannya. Sembari memberi botol susu itu kedalam mulut Seojun perlahan.

Hampir dua puluh menit Hoseok terus berdiri, menanti Namjoon yang tak kunjung datang. Membuat pemuda kecil itu memilih untuk keluar, menghampiri sang belahan jiwa yang mungkin saja masih berada di administrasi rumah sakit. Dengan membawa tas yang cukup besar, berisi pakaian mereka bertiga selama menginap disana.

"Jangan nangis ya baby," Hoseok tersenyum tipis pada Seojun. Membuat bayi lelaki itu menampilkan raut bahagia di wajahnya.

Hoseok berjalan perlahan keluar dari dalam kamar inapnya, menahan berat ditangan kanan dan kiri nya. Terus berjalan, hingga berhenti dihadapan sebuah lift. Menunggu beberapa menit, dan mendapati Namjoon tengah berbincang juga tertawa dengan seorang wanita cantik saat pintu besi itu terbuka.

"Joon?"

Pemuda jangkung itu menoleh, menatap Hoseok dengan terkejut. "Seok, udah gue bilang tunggu aja kan di kamar?"

Namjoon segera keluar dari dalam lift, hendak mengambil tas yang tengah pemuda kecil itu genggam erat. Sebelum Hoseok menghindari gerakan Namjoon, "Hoseok?"

Hoseok tersenyum kecil, lalu menundukkan kepalanya sekilas pada wanita yang telah berdiri disamping Namjoon. Tanpa bicara apapun, pemuda itu segera masuk kedalam lift dan dengan terburu-buru menekan tombol untuk menutup pintu besi itu. Menghiraukan seruan Namjoon yang masih berada diluar.

"Kita pulang kerumah nenek dulu ya baby?"

Hoseok terburu-buru masuk kedalam taksi, setelah menyebutkan tempat yang ia tuju. Pemuda kecil itu menaruh tas besar disampingnya, lalu menatap wajah Seojun yang sedikit memerah.

"Panas ya sayang?" Hoseok tersenyum, lalu meraih kipas angin portable dari dalam tas kecil yang ia sandang. Mengarahkan pada wajah Seojun sedikit jauh.

Hoseok menghela napas, terus menatap wajah sang buah hati. Raut bahagia Seojun, membuat perasaan Hoseok sedikit tenang. Pikiran buruk terus berkeliaran pada otaknya. Membuat pemuda kecil itu tanpa sadar mengeluarkan air mata.

Lalu mulai terdengar kembali, suara rengekan dari sang buah hati. Hoseok sedikit tersentak, dan tersenyum kecil pada supir taksi yang meliriknya. Seraya menenangkan Seojun yang hampir menghentikan tangisannya.

"Maafin Mama ya," Hoseok mengecup pipi Seojun yang masih memerah beberapa kali. Menghasilkan raut bahagia yang kembali timbul.

Hoseok terkekeh, melihat perilaku sang buah hati yang seakan-akan mengerti. Apa yang tengah Hoseok rasakan, dan apa yang tengah Hoseok lakukan.

Tiga puluh menit terus berjalan, hingga mobil taksi itu berhenti disebuah rumah yang tak terlalu besar. Hoseok keluar dari dalam mobil, dengan tas yang kembali ia genggam. Setelah membayar dengan beberapa lembar uang.

Hoseok menarik napas dalam, lalu berjalan memasuki halaman rumah itu. Dan menekan tombol bel beberapa kali, membutuhkan beberapa menit sebelum pintu kayu itu terbuka.

Sweet Home • namseok • [ End ✓ ]Where stories live. Discover now