#29

87.5K 5K 331
                                    

Happy reading

rindu terbert adalah ketika kamu merinduknnya tetapi tak ada celah agar kamu bisa bertemu dengannya kecuali dengan satu cara 'kematian'-Samudra maheswara

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

rindu terbert adalah ketika kamu merinduknnya tetapi tak ada celah agar kamu bisa bertemu dengannya kecuali dengan satu cara 'kematian'
-Samudra maheswara

Anak Death dan anak Outlaws beramai-ramai mengiringi jenazah Hazel sedangkan Samudra, Ervan, dan Galaksi berada dalam ambulance menemani Hazel yang sudah di dalam keranda. Samudra masih menatap lurus keranda Hazel dan mengingat percakapannya bersama Hazel.

Flashback on

"Kamu kalau punya masalah cerita sama orang, jangan di simpan." saut Samudra

Hazel menoleh dan tertawa kecil mendengar sautan dari sang pacar "Emang ada yang mau dengar cerita aku? Cerita aku aman gak sih kalau aku cerita sama mereka? Saat pengen cerita rasanya takut, takut kalau aku terlalu semangat ceritain masalah aku sampai dia kayak ngeluh dengar cerita aku, aku juga takut kalau nanti kami musuhan semua maslah aku bakal tersebar. Kalau mau dijawab simple karna aku belum dapat sosok rumah sesungguhnya. Aku belum dapat sesuatu yang benar-benar pengen dengar dan bantu aku dalam menyelesaikan suatu masalah, Kebanyakan dari mereka cuman kepo dengan urusan aku"

Samudra tersenyum menanggapi Hazel, ia menoleh menatap Hazel. "Aku rumahmu kan?"

Hazel mengangguk dengan semangat. "Tapi rumahku di huni oleh seseorang, entah sapa salah satu dari kami yang bisa tinggal dirumah itu."

"Maksudnya?"

"Jika Bianca yang menang dapatin kamu, aku bakalan di usir dari rumah itu, dan segala keluh kesahku akan di ketahui oleh Bianca, saat aku menjadi tuan rumah aja Bianca bisa masuk seenaknya dan mencari tau tentang aku dari kamu, bagaimana kalau dia sudah menjadi tuan rumah?"

"Hazela..."

"Gak ada yang tau di dunia ini Sa, entah akhir cerita kita siapa yang memilih untuk pergi, aku atau kamu."

Flashback off

"Sa" tepukan pelan di pundaknya membuat Samudra menoleh menatap Galaksi

"Lo bisa adzanin Hazel untuk terakhir kalinya kan?" Samudra diam tak menjawab pertanyaan Galaksi, apa ia pantas melakukan itu semua? Dia cuman lelaki pengecut yang sudah membunuh Hazel secara tidak langsung, apa dirinya masih bisa?

"Sa"

"Apa harus gue? Om Abraham atau Ervan gak bisa? Gue takut, gue takut gak bisa selesaiin dengan baik. Cowok brengsek kayak gue gak pantas pimpin kepergian Hazel" jelasnya dengan menundukkan kepalanya sedalam mungkin.

"Lo cinta pertama dan terakhirnya, saat orang-orang meninggalkannya lo ada di sampingnya, kalau lo anggap diri lo luka buat Hazel, tapi Hazel selalu anggap lo kebahagiaannya." Ujar Ervan.

"Van..."

"Lo bisa Sa." Ujar Ervan meyakinkan Samudra

"Tuan putri aku senang? Aku sayang sama kamu, sayang banget tapi kenapa kamu ninggalin aku?" lirih Samudra yang masih terus memandang keranda yang di dalamnya terdapat mayat Hazel.

 HAZELA || REVISI!!Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz