#26

82.7K 5.1K 180
                                    

Happy reading

Kehidupan ini seperti roller coaster, kamu di buat sangat bahagia dengan cepat dan dibuat ketakutan dengan cepat pula-Samudra Maheswara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kehidupan ini seperti roller coaster, kamu di buat sangat bahagia dengan cepat dan dibuat ketakutan dengan cepat pula
-Samudra Maheswara

Hazel dan ayahnya saat ini berada di taman rumah sakit, hanya dirinya dan sang ayah. Hazel bersandar pada bahu sang ayah dengan air mata yang mengalir, jika ini semua mimpi ia harap tak akan pernah bangun lagi. Ia ingin menikmati moment ini selama mungkin, berada di dekat ayahnya tanpa ada pembatas.

"Ayah.."lirih Hazel

"Ada yang sakit? Mau kembali ke dalam gak? Ayah udah bilang jangan memaksa buat keluar, kon..."belum sempat Abraham melanjutkan ucapannya, Hazel terlebih dahulu berbicara.

"Makasih, karena udah anggap Hazel sebagai anak ayah, ini adalah kado terindah yang pernah Hazel dapatkan di hari ulang tahun Hazel. Walaupun kadonya datang lebih dahulu daripada acaranya, tapi gak papa."

Abraham menggelengkan kepalanya, "enggak, jangan berterimakasih sayang, mencintai kamu adalah kewajiban ayah, perlakuan ayah yang dulu lah yang buruk sama kamu, saat itu ayah tidak memenuhi kewajiban ayah sama kamu, ayah biarin anak ayah tersiksa sendirian, ayah gak beri kebahagian buat anak ayah." Lirih Abraham sembari mengelus wajah Hazel dengan lembut.

"Maafin ayah Hazela, maafin semua kesalahan ayah. Ayah janji, ayah gak bakal mengulang kesalahan ayah ini ke siapapun. Ayah gak bakalan biarin anak ayah semuanya tersiksa, terutama kamu Hazela. Maafin ayah..."sambung Abraham

"Ayah..."lirih Hazel dengan mata berkaca-kaca.

"Dulu saat Hazel capek, Hazel selalu pengen tidur dan berharap gak bakal bangun lagi, sekarang... Hazel takut, takut jika keinginan Hazel yang tidak terkabul itu terkabul saat ini. Hazel masih mau rasain kasih sayang ayah, Hazel masih mau rasain segalanya ayah, bahkan Hazel selalu ngerasa ini semua adalah mimpi Hazel, mimpi terlama Hazel dan terbahagianya Hazel." lanjutnya

"Kamu gak bakal kemana-mana sayang, kamu selalu disamping ayah. Gak bakalan kemana-mana, tangan ayah selalu pegang kamu biar kamu gak kemana-mana." Ujar Abraham sembari meraih tangan Hazel dan mengenggamnya. Hazel tersenyum sembari menganggukkan kepalanya.

"Sekarang Hazel gak takut ayah..."ujar Hazel.

"Dulu kita selalu lihat bintang kayak gini ya Zel, ayah selalu bawa kamu ke taman rumah kita. Nanti bunda kamu nyari kita dan nyusul ikut ngelihat bintang. Kamu itu ayah banget, kesukaan ayah, alergi ayah, keras kepala ayah, semua copyan ayah."

"Kamu anak ayah banget, saat kamu kambuh makan kacang. Ayah khawatir banget, tapi ayah gengsi. Gengsi ayah sebesar itu ya ternyata, ayah ingat kalau kamu gak bisa makan kacang, ayah tau kamu kesakitan dan sesak, tapi ayah gak bisa meluk kamu dengan baik dan menenangkan kamu. Jika waktu dapat diulang, ayah mau berada di samping kamu, dan saat ada masalah maupun tidak, ayah mau memeluk kamu. Ayah mau nenangin kamu, ayah mau lakuin hal yang selalu ayah lakuin ke Bianca ke kamu." Sambung Abraham sembari tersenyum kecil dan melirik Hazel yang saat ini bersandar di bahunya.

 HAZELA || REVISI!!Where stories live. Discover now