#17

42.9K 4.5K 320
                                    

Happy reading

Mencintaimu itu ada batasnya, mencintai tanpa harus menjatuhkan harga diri kita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mencintaimu itu ada batasnya, mencintai tanpa harus menjatuhkan harga diri kita.
-Hazela Abraham

1 minggu telah berlalu, dan Hazel banyak mempelajari suatu hal. Hal untuk tidak memaksakan suatu hal. Hazel sadar jika ia masih bersih keras mempertahankan Samudra dalam hidupnya, maka yang ia dapatkan hanyalah luka bukan sebuah kenyamanan.

Selama ia menenangkan pikirannya, ia sama sekali tak menunjukkan kehidupannya terhadap orang-orang di dekatnya. Ia hanya sibuk memperbaiki kesehatan mentalnya bersama keluarga Galaksi.

"Kamu siap sayang?" Tanya Raka, ayah Galaksi.

"Papa gak sibuk? Hazel bisa nyelesaiinnya sendiri kok pa." Saut Hazel sembari membuka mulutnya karena saat ini Sintia lagi menyuapi Hazel.

"Papa mau dampingin anak papa, sekalian ketemu sama ayah kamu."

"Buat apa?" Tanya Hazel.

"Ada hal yang perlu papa obrolin sama dia, kamu makan aja dulu. Papa mau ngobrol sesuatu ke Gio." Ujar Raka sembari berlalu begitu saja, Gio adalah kakak lelaki Galaksi, ia adalah seorang dokter di rumah sakit kawasan Jakarta dan Gio adalah salah satu dari banyaknya dokter yang merawat Hazel, betapa kecilnya dunia ini.

Gio yang selalu ia anggap kakaknya karena selalu menemaninya selalu saat di rumah sakit ternyata anak dari om Raka, ayah angkat Hazel yang biasa Hazel sebut dengan sebutan papa.

"Hazel ikut pa!" Teriak Hazel yang berlari mengikuti Raka dengan mulut yang penuh dengan nasi goreng buatan Sintia.

"Gak ada kemajuan Gi?" Tanya Raka, Gio hanya menggelengkan kepalanya.

"Gak ada yah, Hazel udah stadium akhir cuman Tuhan yang dapat tolong dia."

"Apa tidak ada jalan keluarnya?"

"Ayah, jika ada jalan keluarnya pasti Gio akan lakuin dari dulu, Kalau ada jalannya pasti Gio lakuin sebagai abang sekaigus dokter buat Hazel, kesembuhan pasien adalah sebuah kebahgiaan bagi seorang dokter."

"Menurut kamu, apa tidak sebaiknya kita tanya keluarga Hazel?"

"Jika ayah tanya pendapat Gio, jawaban Gio ialah beritahu. Bagaimanapun mereka adalah keluarga Hazel, mereka gak mungkin setega itu untuk biarin Hazel kenapa-kenapa."

"Menurut ayah juga seperti itu tapi..."

"Papa sama mas Gio ngomongin apa?" Celetuk Hazel.

 HAZELA || REVISI!!Where stories live. Discover now