#22

68.6K 5.5K 328
                                    

Happy reading

kita punya harapan, semesta punya kenyataan dan tuhan punya takdir-Hazela Abraham

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

kita punya harapan, semesta punya kenyataan dan tuhan punya takdir
-Hazela Abraham

Hazel memandang wajah Samudra yang saat ini mengobati luka-lukanya, ia senang melihat sikap peduli Samudra, tapi rasa tidak enaknya lebih besar daripada rasa senangnya. Ia merasa tidak enak karena Samudra melakukan hal ini saat dirinya dan dia sudah tak memiliki hubungan lagi.

"Jangan diam kalau ada yang lakuin kayak gitu lagi, kamu mau kejadian beberapa bulan yang lalu terulang kembali?" Ujar Samudra.

"Apa benar keluarga Mita jatuh bangkrut?"

"Karena masalah itu kamu hanya diam mendapatkan perlakuan itu?" Tanya Samudra tanpa menjawab pertanyaan Hazel. Hazel hanya diam saja sembari menganggukkan kepalanya pelan.

"Aku ngerasa itu semua terjadi karena aku, aku sesial itu. Seperti semesta ngutuk aku biar gak pernah bahagia, kehidupan aku kayak roller coaster aja. Dibuat senang sedikit terus di kasih cobaan gak manusiawi, waktu aku ngilang aku ketemu dengan sosok lelaki yang dulu selalu ngejaga aku, Galaksi dan keluarganya. Bisa dibilang mereka itu keluarga sambung aku, terus aku nenangin diri disana. Pulang-pulang dengar kabar kamu sama Bianca, satu kebahagian dibalas dengan satu kesialan. Kita putus karena kamu khianatin hubungan kita, terus sesudah itu kenapa lagi ya? Aku lupa, tapi semalam aku ngerasa sedikit tenang berbicara sama Ervan."

"Kamu ingat kalau aku selalu bilang sama kamu kalau aku pengen banget hubungan aku sama Ervan kembali seperti dulu. Dan semalam itu aku ngerasa kalau hubungan aku sama Ervan ada kemajuan, aku mau nyalurin kebahagiaan aku ini ke kamu dan Mita tapi sadar kalau aku sama kamu itu udah selesai, sedangkan ke Mita aku takut ganggu. Pulang dari sama Ervan aku di sambut dengan kata-kata ayah, ayah ternyata sebenci itu sama kehadiran aku." Sambung Hazel sembari menoleh kearah Samudra.

"Banyak hal yang pengen aku ceritain, tapi aku gak punya tempat untuk ceritain semua kebahagian aku, cerita sama kamu sejauh ini saja sudah sungkan, aku ngerasa terlalu terbuka sama pacar adik aku. Apa bedanya aku sama Bianca kalau masih dekat sama kamu setelah kita akhirin hubungan kita?"

"Kita masih bisa jadi sahabat, ceritain apapun yang pengen kamu ceritain."

"Hubungan penghianatan kamu sama Bianca dimulai dengan kata 'sahabat' apa kalau aku lakuin hal yang sama, akhirnya juga 'perselingkuhan'?" Ujar Hazel sembari berdiri dari sana.

"Makasih Sa, nanti aku cuci jaket kamu."sambungnya sebelum pergi dari sana meninggalkan Samudra yang diam membisu.

•••

Hazel membaringkan tubuhnya diatas ranjangnya dan menatap kearah balkon kamarnya yang di hiasi oleh stiker bintang-bintang. Hazel berjalan kearah saklar lampunya dan mematikan lampunya.

Hazel kembali baring ke kasurnya dan mengarah ke stiker bintang-bintang yang melekat pada balkon kamarnya, stiker itu perlahan bersinar karena pantulan cahaya dari rembulan.

"Ayah..."lirih Hazel dengan tatapan masih mengarah ke stiker tersebut.

"Dulu kita sering banget lihat bintang-bintang dengan Hazel yang berada di pundak ayah, bintang masih indah seperti dulu tapi rasanya saat melihat bintang sangat berbeda, dulu bintang membuat Hazel tersenyum bahagia, saat ini saat melihat bintang. Hazel selalu menangis karena mengingat ayah, mengingat kejadian saat Hazel menjadi putri ayah. Saat Hazel mendapatkan peran di keluarga ini." Lirih Hazel.

"Mereka bilang hidup di keluarga Abraham itu sangat menyenangkan, keluarga ini sangat sempurna, keluarga yang penuh kehangatan. Nyatanya semua itu bohong, semua hanya rekayasa. Rekayasa untuk menipu publik."

"Hazel cuman manusia biasa yang juga bisa terluka, Hazel cuman manusia yang jika merasa sedih cuman bisa menutupinya dengan senyuman."

"Hazel sangat ingin di peluk Tuhan, tapi Hazel belum mau pergi. Hazel masih berharap keluarga kita bisa seperti dulu walaupun bunda udah gak ada, izinin Hazel bahagia walaupun kebahagiaan itu hanya sesaat."

"Banyak cara yang Hazel lakukan agar Hazel bisa bangkit terus dan melupakan hal itu. Tapi sekuat apapun Hazel berusaha selalu saja ada orang yang mengingatkannya dan melarang Hazel bahagia."

" 'putri kecil ayah sama bunda harus selalu bahagia' kata-kata yang selalu ayah ucapin ke aku dan ke Bianca, tapi kata-kata itu sekarang cuman berlaku buat Bianca. Hazel gak bahagia yah, Hazel tersiksa secara batin dan fisik, Hidup terlalu menyakitkan. Hazel sesial itu ya sampai kebahagiaan gak mau."

"Apa kebahagiaan hanya datang untuk orang-orang yang mendaptakn kasih sayang orang tua? Apa kebahagiaan hanya datang untuk orang-orang beruntung seperti Bianca? Apa menjadi anak bungsu semenyenangkan itu, sampai semua masalah gak akan datang ke dia?"

 HAZELA || REVISI!!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora