58. Peresmian part 2

Start from the beginning
                                        

Zacky memandang bawah, dilihatnya Navy yang berlari di pinggir jalanan, Rais ikut terbang tanpa sayap. Sedangkan Hida dia berada di ketinggian yang sama, hanya saja dia berada jauh dibelakang darinya.

"Tentu saja, aku juga lebih heran, mengapa mendapati tuan partner seperti kau! senang sih aku mendapati seorang pangeran, tapi menyebalkan juga ternyata!"

Mendengar penuturan pooul Zacky memutar bola matanya malas, "sepertinya aku lebih memilih diam dari pada meladeni partner pendebat ini" pikirnya.

Mereka berempat berjalan lurus, ada beberapa orang menyusul dari belekang, sepertinya mereka juga akan menuju ke tempat sama atau berbeda, yang jelas mereka mulai di lewati oleh beberapa orang yang menggunakan elemen-elemen anginnya.

Rais memperhatikan sekitar, dari kejauhan dia sudah meninggalkan area academy, bangunan yang didominasi warna merah muda itu terlihat jelas menjauh. Ternyata academy mereka selama ini dikelilingi hutan lebat ditepinya dalam radius berpuluhan kilo meter. Ia baru menyadari itu.

Jauh di sebelah barat, kerajaan klan wind terlihat, istana yang terlihat abu-abu dengan atap berwarna biru itu seperti terlihat bersinar dari penjuru arah. Perkampungan disekitarnya terlihat luas, rumah-rumah terlihat kecil. Melihatnya, Rais teringat dengan pedang yang dulu ia temukan.

"Mengapa pedang itu ditemukan di klan wind?" Phoon yang mendengarnya sedikit berkomentar, "aku tidak tahu persis kejadian itu, tapi sepertinya pemilik pedang itu melarikan diri di tempat ini."

"Kejadian itu ya..." Gumam Rais.

Kejadian yang tak akan pernah ia bisa lupakan meski ia mencoba untuk melupakan. Perang besar di klan Ray, yang membuat banyak penduduk meninggal, membuat keluarganya terpecah.

Tapi pemilik pedang klan Ray tentu saja seorang pendekar klan.

"Hm."

"Mungkinkah orang itu masih hidup?" Pikir Rais.

"Aku tidak tahu hal itu."

Ah, sudahlah dia tidak ingin berpusing-pusing memikirkan hal itu.

"Oh iya phoon, apa kau mengenal Partner Hida? Naga itu... Terlihat ramah sekali.." Rais mengganti topik, bukan bermaksud menyindir namun bertanya.

Phoon mendesis pelan, "aku kenal, dia naga klan thunder, milik kakeknya."

"Wah.. lalu dengan partner Navy?"

"Kurang mengenalnya, dia sepertinya baik."

"Ah begitu.. sedangkan Rajawali yang ditunggangi Zacky?" banyak pertanyaan-pertanyaan dilontarkan untuk phoon.

"Aku mengenalnya, dia tipe partner yang tidak suka diajak debat, tapi sepertinya dia menjadi pendebat sekarang." jelas phoon.

"Phoon kau tau? Kau mengucapkan banyak kalimat untuk menjelaskan itu, ahhaha." Rais tertawa dalam hati, dimulutnya ia terlihat jelas tersenyum lebar.

Phoon terdiam.

Hampir sama dengan Hida, Diggy —Partnernya— menceritakan banyak mengenai klan thunder kepada Hida, Hida dengan senang hati mendengarkannya dan sesekali bertanya, Naga ramah itu bergerak bebas meliuk kanan dan kiri. Dalam hati, dia berbicara benyak dengan Hida.

Sedangkan Navy menikmati semilir angin, Wolfy —partnernya— berlari dengan fokus, menghilang kemudian muncul kembali, menghilang kemudian muncul kembali. Dia mengikuti arah Rajawali yang berada di atas sana.

"Wolfy.. kau tahu, beberapa hari lagi aku akan menjalankan misi ku, Di amplop yang waktu itu aku buka, aku mendapati klan bumi..."

"Lalu? Apakah kau tidak senang?" tukas wolfy ringan.

"Tentu saja aku senang, tapi... Ah sudahlah."

"aku pasti akan ada disisimu Nav, tenang saja semuanya akan berjalan dengan baik, kau nikmati saja hari ini," Mendengar penuturan wolfy, Navy mengangguk mengiyakan.

2 jam berjalan dengan cepat.

Didepannya kini sudah terlihat bangunan-bangunan kota yang berdiri menjulang. banyak orang yang berseliweran, baik menggunakan bakat teleportnya, terbang,  jalan kaki biasa, dan lain-lain.

Pooul turun dari terbangnya di pinggiran jalan, Wolfy yang melihatnya berhenti, tatkala Navy berdiri, Wolfy menghilang, begitu juga Diggy sudah menghilang di atas, diikuti Hida yang turun mendarat dengan baik. Rais melakukan hal yang sama dengan Hida.

Zacky sempat berterimakasih ketika Pooul menghilang. meski memang pooul yang mendengarnya terlihat seperti mengabaikan.

Beberapa orang melihat Zacky dan teman-temannya, dan tersenyum.

"Apa? Aku tidak terkenal sebagai pangeran disini, kalian tahu kan? Ayah ibuku tidak memberi tahu anak-anaknya, kecuali yeahh kakakku tenar," Zacky mencerocoskan kalimatnya itu tatkala, ketiga temannya menatapnya.

Hida dan Navy mengangguk, dia pernah mendengar cerita itu dari mulut zacky sendiri, dan kali ini Zacky mengulangi kalimat yang sama.

Rais membenarkan tudung Hoodie-ya, "kemana tujuan kita selanjutnya?"

....

✨✨✨

Next chap...

ELEMENTER CLUSTERSWhere stories live. Discover now