BAB LIMABELAS-TKAQ

898 40 1
                                    

“Vera, dan Devan. Aku rasa kalian harus segera menyusul Archell dan Dion. Karena misi kalian adalah menghabisi nyawa putra tunggal pemilik Ogl’x Club. Dan dia hanya pergi ke club di malam Senin. Ya, malam ini.”

Devan menghela napas jengah setelah mendengar perintah tersebut. Pemuda itu melenggang pergi ke luar disusul oleh Vera. Keduanya langsung tancap gas ke Ogl’x Club. Sebenarnya mereka sudah beberapa kali ke sana dan mereka juga tahu target mereka. Pria malang, pikir keduanya.

Sesampainya di sana, mereka sedang memikirkan cara untuk menghabisi pria itu. “Haruskah kita meracuni mereka semua?” gumam Vera yang masih terdengar oleh Devan.

“Rencana bodoh apa itu? Kau ingin mengitari seluruh club untuk memasukkan racun di minuman mereka?” sergah Devan dengan wajah tidak habis pikir. Memangnya orang bodoh mana, yang akan membuang-buang waktu untuk itu?

“Pikiranmu kuno, Dev! Kau lihat gas-gas yang keluar lima menit sekali itu?” tanya Vera sembari menunjuk gas putih yang baru saja keluar dari berbagai sudut di ruangan ini.

“Ya, aku melihatnya.”

“Kita bisa racuni mereka melalui itu.”

“Haruskah kita pergi ke rumah sakit sekarang?” tanya Devan sembari menatap Vera.

“Yah!”

Keduanya dengan segera pergi ke rumah sakit, tentu saja demi mendapatkan alat untuk melancarkan aksi mereka selanjutnya. Di tengah langkahnya saat berada di loby rumah sakit, Devan meraih kursi roda yang ada di sana. Ia lalu mendudukkan Vera tanpa aba-aba. Gadis itu sedikit terkejut dengan ulah Devan, tak urung ia mengikuti rencana pria itu.
Saat ini keduanya berdiri di depan tempat penyimpanan obat, Devan mengetuk pintu, sembari memegang dorongan kursi roda Vera. Setelah pintu terbuka keduanya langsung masuk, di sana terlihat seorang pria berusia paruh baya yang berkutat di depan komputer.

“Dr. Andre?” sapa satu-satunya orang yang berada di ruangan penuh obat-obatan ini.

“Ya, saya,” balas Devan sembari tersenyum ke arah dokter tersebut.

“Kau ingin Neroflurax? Aku sudah menyiapkannya.”

“Terima kasih, Pak?”

“Tandatangani di sini untuk itu.” Pria tersebut menyodorkan sebuah kertas.

“Ah, baiklah. Di sini?”

Saat pria itu menatap Devan, ia segera memukul kepala pria tersebut dengan tabung Neroflurax yang ada di atas meja
.
Vera lalu berdiri dari duduknya dan segera berjalan keluar bersama Devan. Keduanya lalu kembali ke mobil dan segera menuju ke Ogl’x Club.

Sesampainya di club, Devan langsung menuju ruang kontrol dan mengganti tabung gas dengan tabung Neroflurax yang ia bawa. Setelah itu, ia segera menghampiri Vera dengan masker khusus yang sudah terpasang. Devan langsung membantu Vera yang kesusahan menyeret tubuh Fero, target mereka. Sementara Devan menyeret Fero, Vera berjalan lebih dulu memastikan jalan mereka bersih.

Setelah sampai di mobil, mereka segera membawa Fero ke salah satu hutan belantara. Vera menggeret Fero dari atas mobil begitu tiba di tujuan. Pria itu terjatuh di tanah begitu saja.

“Akhirnya, setelah sekian lama, aku bisa membunuh orang lagi,” ujar Vera diiringi senyum yang terkesan manis. Gadis itu terlihat sangat lega dan bahagia.

“Jasadnya nanti mau ditinggal di sini?” tanya Devan sembari menatap datar ke arah Vera yang menurutnya terlalu bersemangat.

“Nggak, kayanya bagus kalau dijadiin gantungan di depan pintu buat nyambut tamu.”

“Ogl'x Club?”

“Yah!”

Vera lalu mengeluarkan pistol miliknya dan terus menembaki sekujur tubuh Fero secara merata.

Dor!

Dor!

Dor!

Dor!

Dor!

“Jangan terlalu hancur, nanti tidak bisa digantung.”

“Hm, okay.”

“Dia sudah mati atau belu—“ Vera terdiam saat mendengar sesuatu. “Van, apakah kau mendengar suara mesin mobil yang mendekat?” tanya Vera dengan wajah yang seketika tegang.

“Aku mendengarnya, haruskah kita pergi?” tanya Devan sedikit kesal.

“No! Aku ingin bermain-main malam ini.”

Alih-alih pergi, Vera dan Devan justru duduk di atas kap mobil sembari menghisap rokok. Keduanya menunggu mobil-mobil yang datang itu tiba.

Devan tersenyum saat dua mobil datang, dan sekitar tujuh sampai sembilan orang keluar dari mobil.

“Hai!” sapa Vera dengan senyum riang.

Bukannya sapaan balik yang ia dapat, gadis itu justru mendapatkan peluru yang bersarang di lengannya.

“Wow! Hanya pecundang yang mencuri start!” tukas Vera diiringi decihan.

“Kata dari mana itu?” tanya salah satu dari orang-orang tersebut.

“Aku! Kau tuli? Bukankah aku baru saja mengucapkannya?” balas Vera dengan tatapan remeh.

Vera lalu turun dari kap mobil, ia masuk ke dalam sebentar dan keluar bersama senapannya. Ia langsung membidik orang-orang itu dan menembaki mereka dengan membabi buta. Baku tembak pun terjadi, Devan berdecak saat amunisinya habis. Ia segera mengisi kembali dan lanjut menembaki orang-orang tersebut.
Orang-orang tersebut maju dan melemparkan sebuah granat. Dengan secepat kilat Devan mengambil granat tersebut dan melemparkannya ke arah orang-orang yang menjauh dengan mobil.

Dan boom! Dua mobil itu meledak dan hancur berkeping-keping. Ini adalah bukti nyata, senjata makan tuan.

“Haruskah kita kembali ke club sekarang?” tanya Vera dengan wajah yang terlihat mulai lelah.

Devan lalu mengangkat jasad Fero dan meletakkannya di bagasi. Ia melajukan mobilnya melalui sisi lain hutan. Dan setelah sampai di club sekitar lima orang menunggu di depan pintu.

Devan dan Vera langsung turun dan menghajar orang-orang tersebut. Di tengah-tengah perkelahian, salah seorang pria mengeluarkan pisau dan langsung menancapkannya ke perut Devan.

“Oh! Shit!”

Devan lalu menarik pisau yang menancap di perutnya dan langsung menancapkan pisau tersebut ke leher orang yang menusuknya tadi. Setelah mereka selesai dengan orang-orang itu, Devan lalu mengambil rantai yang menjadi pembatas jalan. Pemuda itu mengaitkannya dengan besi di depan pintu club. Ia mengikat kaki Fero, lalu menarik rantai tersebut agar tubuh Fero naik. Dan setelah itu, Devan mengikat sisi lainnya ke besi yang tertanam di tanah.

Ia memapah Vera yang kakinya terkena pisau. Keduanya lalu mengendarai mobil kembali ke markas.
____________________________

VOTE+KOMENNYA MAN TEMAN!

THE KING'S AND QUEEN'S [ OPEN PRE ORDER ]Where stories live. Discover now