BAB DELAPAN-TKAQ

865 61 0
                                    

Di sebuah lapangan terbengkalai di tengah-tengah perumahan yang sudah lama tidak berpenghuni, terlihat enam orang saling berhadapan dengan delapan orang. Salah satu dari enam orang tersebut tampak membawa koper berukuran sedang, tapi orang-orang di hadapannya berdiri dengan tangan kosong.

“Berikan uangnya dan kuberikan barangnya. Lalu semuanya akan selesai,” ujar satu dari delapan orang yang ada.

“Tidak, berikan bersama-sama. Aku tidak berniat curang sepertimu, aku hanya ingin melakukan penukaran dengan adil,” balas orang dengan koper di tangannya.

“Baiklah.” Pria itu mengeluarkan sebuah liontin dari saku jaketnya.

“Bagaimana jika bersama-sama dalam hitungan ketiga?” Pria yang tadi membawa koper menaikkan benda yang dipegangnya dan membukanya. Benar saja, di dalamnya ada uang sekitar 20 juta.

Keduanya sudah sama-sama menyentuh barang yang akan mereka terima. Dan pria yang membawa koper tadi melepaskan benda tersebut di tangannya, tapi tidak dengan pria yang membawa liontin. Pria itu justru berteriak setelah mendapatkan kedua barang tersebut.

“Tembak!”

Enam orang yang ada termasuk pria yang membawa koper juga turut mengacungkan pistol mereka. Anak-anak Arkan yang ada di balik topeng itu lalu melirik sniper yang ada di kanan dan kiri mereka.

Egler dan Kendra saling memunggungi, keduanya mengarahkan pistol ke arah dua orang sniper yang ada di dua atap berbeda. Sedangkan Mirza masih fokus menodong pria yang sudah mengkhianati pertukaran malam ini. Archell, Vera, dan Avriell sama sekali tidak melepaskan pandangan dari tujuh orang di belakang pria itu.
Bukannya berlari mundur saat para sniper itu sudah membidik keduanya, Egler dan Kendra justru berlari maju. Mereka berlari sembari terus menghindari tembakan sniper itu. Hanya dalam satu kedipan mata, keduanya menghilang entah ke mana.

Tiba-tiba saja benda keras dirasakan di kepala bagian belakang dan samping kedua sinper yang saling berseberangan. Kendra dan Egler sudah berada di belakang keduanya, dan ….

Dor!

Keduanya tumbang. Egler dan Kendra yang berada di dua sisi berbeda sama-sama memikirkan satu hal. Orang gila mana yang membayar sniper abal-abal untuk perlindungannya?

Orang-orang yang ada di lapangan sama sekali tidak bergerak. Sampai Vera melepaskan tembakan yang langsung melubangi kepala anak buah pria itu, baku tembak pun terjadi. Tanpa ba-bi-bu lagi, Mirza langsung melubangi kepala pria di hadapannya. Pria itu tumbang, Mirza langsung mengambil liontin dan kopernya, tapi.

Dor!

Shit! Batin Mirza.

Salah satu peluru anak buah pria itu mengenai tangannya dan membuat koper serta liontin yang ia pegang terjatuh. Ia lalu menembaki orang yang terus menembaknya hingga orang itu tumbang. Untung Mirza kidal, sekalipun tangan kanannya tertembak, ia masih bisa bergerak bebas dengan tangan kiri.

Mirza lalu mengambil koper dan liontin dari tangan pria itu. Mengabaikan rasa sakitnya, ia memegang koper itu dengan tangan kanan. Mirza lalu menembaki orang-orang yang tersisa dengan berjalan mundur.

Dor!

Dor!

Dor!

THE KING'S AND QUEEN'S [ OPEN PRE ORDER ]Where stories live. Discover now