"ALARIC!!!" teriak empat orang cowok dari pintu roof top, dan hal itu berhasil membuat Agatha tersentak kaget.

"Sialan," batin gadis cantik itu berusaha kabur dari sana, tapi ia dihalangin oleh Cecep dan juga Bambang.

"Lo nggak akan bisa pergi dengan mudah sialan," kesal Bambang marah.

Kedua cowok itu berusaha untuk menangkap Agatha, tapi itu tidaklah mudah. Gadis cantik itu melakukan perlawanan, dan dengan liciknya dia menendang adik Cecep dan menendang perut Bambang. Melihat lawannya kesakitan, gadis cantik itu langsung lari dari sana. Ia harus segera sampai di toliet secepatnya.

Sedangkan Adam dan Agus sudah membantu Alaric untuk naik kembali keatas rooftop, ketiga terlihat bernafas lega karena tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Lo nggak papa?" tanya Adam panik.

"Nggak papa."

"Asli, itu orang siapa?" tanya Bambang yang masih memegangi perutnya.

"Gue juga nggak tau, tadi dia pake maskerr," jawab Alaric pelan.

"Gue rasa dia bukan anak STM sini, mungkin dia penyusup," kata Agus dan mendapatkan anggukan setuju dari cecepa ang masig meringis kesakitan.

"Hooh, gue setuju banget sama si Agus," ujar Cecep uang masih menahu rada sakit.

"Nanti kita pikirin, lo berdua nggak papa?" tanya Adam kepada Bambang dan juga Cecep.

"Gue sih nggak papa."

"Lo yang di tendang pertu, ini gue di tendang dimasa depan gue anjir," kesal Cecep.

"Hahaha udah lah, mending sekarang kita turun. Bentar lagi mau bel masuk, kan nggak mungkin ketos bolos," kata Bambang dan membuat Alaric memutar bola matanya malas, kalau bukan karena keempat sahabatnya ini ia tidak akan mau menjadi ketua OSIS di sekolah ini.

"Bodo," ucap Alaric bodo amat dan berjalan menuju kelas mereka, sedangkan keempat sahabatnya hanya tertawa pelan melibat tingkah Alaric. Walaupun banyak yang menganggap cowok itu kejam, tapi tidak bagi keempat remaja itu. Mungkin di arena tauran Alaric memang kejam, tapi tidak jika saat ini.

Di sisi lain, seorang gadis cantik sedang menghembuskan nafas lega. Akhirnya dia bisa terbebas dari kedua cowok tadi, dengan tergesa-gesa ia masuk kedalam toilet untuk mengganti bajunya. Ia mencelakai Alaric memang menggunakan baju seragam cowok, karena kalau pakai seragam cewek dia akan ketahuan. Kafsna mau bagaimanapun wanita di sekolah ini hanya dirinya.

"Gue selamat kali ini," batin cewek cantik itu mencuci mukanya.

"Lain kali gue harus lebih hati-hati," gumam Agatha mengeringkan wajahnya menggunakan tissue.

Setelah itu ia membuang seragam tadi kedalam tempat sampah, dan berjalan sesantai mungkin keluar toilet. Dengan langkah gontai cewek itu kembali kedalam kelasnya, semoga saja guru tidak bertanya ia kemana.

"Woi tunggu bentar!" teriakan seseoranf berhasil menghentikan langkah gadis cantik itu, saat dia menoleh kebelang ia melihat pacar dari kakak sepupunya.

"Kenapa?" tanya gadis cantik itu dingin.

"Lo liat ada cowok misterius lari kearah sini nggak?" tanya Agus dengan nafas tidak beraturan.

"Cowok misterius?" tanya gadis itu pura-pura tidak tau.

"Gue nggak ada liat, orang gue baru aja dari kantin," lanjut gadis cantik itu yang kebetulan ia befdri tidak jauh dari kantin sekolah.

"Gitu ya? ya udah deh," jawab Agus setelah itu ia kembali melanjutkan langkahnya.

Agathaa yang melihat hal itu hanya tersenyum licik, mau mereka berkeliling satu sekolah ini mereka tidak akan menemukan cowok misterius itu. Karena cowok itu sudah mengganti seragam, dan menjadi cantik seperti dirinya.

" Hahahaha, nggak gampang buat nangkap gue," batin gadis cantik itu yang kembali melangkah menuju kelasnya.

Saat sampai di kelas, gadis cantik itu duduk di sudut kelas bagian belakang, karena tempat duduknya sudah di duduki oleh Fahri. Kini ia harus duduk sendiri di sini, dia merada sangat sepi tanpa adanya kedua sahabatnya itu.

"Ini nggak akan lama, setelah semuanya selesai gue bakalan jelasin semuanya sama kalian berdua," batin Agatha sambil memperhatikan pelajaran yang sedang di terangkan didalam kelas.

TBC

Jangan lupa vote dan komentarnya 😒

See you next chapter 🗿

Tiara Yulita 🌺

@tiarayulitaputri

22 Januari 2021

STM Love Story' (Selesai)Where stories live. Discover now