Balas Dendam (1)

Mulai dari awal
                                    

"Maksudnya?"

"Ya, Agatha pasti di hasut sama seseorang, kalau nggak mungkin dia berubah kayak gini. Terlebih lagi sama nagga dan Fahri, mereka kan udah sahabatan dari kecil," jelas Adam yang membuat ketiga sahabatnya mengangguk pelan.

"Kita harus cari tau," saran Agus dan mendapatkan anggukan dari ketiganya.

"Iya gue setuju," jawab Bambang.

"Ya udah, ke kelas dulu lah," ajak Cecep, setelah itu keempat pria tersebut berjalan menuju kelas mereka.

Di sisi lain, Fahri terlihat sedang emosis, dia menatap Angga yang sedang mengacak rambutnya kesal.

"Mau lo apa anying!?" teriak pemuda itu kesal, dia tidak terima dengan perkataan Angga tadi. Fahri yakin jika perkatannya sahabatnya ini akan menyakiti hati gadis cantik itu.

"Menurut lo?" tanya Angga menatap Fahri dengan tatapan tak terbaca.

"Ya menurut gue ini nggak benar, gue tau perubahan Agatha ini karena dia ingat sama Alvaro. Lagi pula satu Minggu yang lalu bertepatan dengan ulang tahunnya Alvaro, gue yakin karena itu dia jadi kek gini!" teriak Fahri tidak tau kondisi.

"Nggak! biasanya Thata nggak akan gini, di hari kematian Al aja dia masih bisa tenang, tapi nggak dengan kali ini. Gue yakin terjadi sesuatu, ada sesuatu yang nggak di ketahui sama kita berdua. Lo pikir gue sungguh-sungguh sama ucapan gue? gue lakuin ini biar Thata nggak terlalu curiga kalau gue bakalan cari tau sebenernya," jelas Angga sedikit kesal dengan Fahri yang terlalu mudah nuntuk emosi.

"Jadi ini cuma sandiwara?" tanya cowok itu memastikan.

"Iya," jawab Angga mendudukkan tubuhnya di kursi taman, dia merasa sedikit lega karena akhirnya si tukang makan ini mngerti dengan maksudnya. Fahri hanya mengangguk mengerti, dia tadinya berfikir jika persahabatan mereka akan berakhir begitu saja.

( ˶ ❛ ꁞ ❛ ˶ )

Di roof top sekolah, terdapat seorang pria yang sedang menatap lurus kedepan. Dia saat ini sedang berisie di pinggir roof top untuk menenangkan pikirannya.  Hatinya selama satu Minggu ini terasa begitu sakit karena gadis yang menjadi sumber kebahagiaannya berubah menjadi orang asing.

"Gue baru ngerti akan apa yang gue rasain, tapi kenapa malah kek gini," batin Alaric menatap lurus ke depan.

"Apa gue nggak berhak untuk di cintai? apa gue cuma di takdir kan untuk mencintai? dan cinta itu pun harus bertepuk sebelah tangan," lanjut cowok itu lagi.

Karena terlalu sibuk dengan lamunannya, Alaric tidak menyadari seseorang yang sedang menatap dirinya dari jauh. Orang itu terlihat tersenyum licik, ternyata cowok itu memang ingin mati.

"Lo harus mati bang ketos," batin orang itu yang tak lain adalah Agatha. Gadis itu terlihat sedang berdandan layaknya seorang cowok, dan jangan lupakan sebuah topi dan juga masker yang sedang menutup wajahnya.

Dengan langkah pelan, gadis itu berjalan mendekati Alaric. Sepertinya cowok itu sedang melamun dan tidak menyadari akan kehadiran dirinya. Dengan secepat kilat Agatha langsung mendorong Alaric dari Riff top.

"Aggrrhh!" teriak Alaric kaget, untungnya dengan sigap cowok itu bisa memegang pinggiran roof top.

"Sialan! siapa lo!?"  terika pria itu murka.

Agatha yang melihat korbannya masih bisa bertahan, menginjakkan kakinya di tangan Alaric dan hal itu tentu saja membuat cowok itu kesakitan.

STM Love Story' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang