Bab 13|Masalah Laut

6.5K 109 0
                                    

Holaaa
Kembali lagi bersama aku

Selamat membaca dan bersenang-senang

Jangan lupa vote dan comment♥️🎉

Hari berganti malam, jam menunjukkan pukul 7 malam, laki-laki yang kini masih disibukkan dengan tugas itu menggerutu kesal. Sudah hampir 5 jam dirinya mengerjakan laporan praktikum kali ini, namun tetap saja salah. Codingannya selalu berubah-ubah, membuat Teungku pusing setengah mati. Apalagi perutnya yang sedari tadi berbunyi, pertanda lapar.
"Aish, yang salah mana lagi sih? Perasaan udah pas dari tadi, tapi tetap aja error," gerutunya.

"Haii," jantung Teungku hampir saja melompat mendengar suara tersebut. Ia berucap astagfirullah beberapa kali untuk menetralkan degupan jantungnya. Matanya berbinar ketika melihat gadis dengan rambut yang dicepol asal itu berada di tepi pintu kosnya. Ia memang sengaja tak menutup pintu seperti biasanya karena ingat bahwa mereka berdua ingin memakai waktu malam ini untuk berdiskusi tentang PKM.

"Ngagetin, untuk jantung aku gak copot," ucap laki-laki itu, ia memperbaiki posisinya yang awalnya telungkup kini duduk.
"Aku masih ngerjain tugas, bisa nunggu gak?" Tanya laki-laki itu, tapi sedetik kemudian bunyi perutnya membuat kami berdua terdiam. Ia senyum-senyum gak jelas sambil cengengesan.
"Belum makan dari tadi siang, lupa, hehe,"

Angeli ikut tersenyum, kemudian perempuan itu keluar dari kos milik Teungku, laki-laki itu sempat kaget karena gadis itu pergi tanpa pamit. Tapi beberapa menit kemudian ia tersenyum penuh, karena perempuan itu datang dengan piring berwarna pink berisi nasi dan tempe sambal.

"Uwau," ucap laki-laki itu dengan mata berbinar. Ia menerima piring berisi makanan yang disodorkan oleh Angeli. Lalu mengambil sendok di dapur miliknya.
"Kalau gini aku keenakan tau," ucap laki-laki itu sebelum akhirnya berdoa dan memulai aktivitas makannya.

"Iya, sama-sama," ucapku terkekeh melihat dirinya yang sedang makan dengan lahap itu.

"Hehe, makasih," katanya cengengesan. Angeli menunggu pria itu selesai makan, gadis itu memperhatikan laptop yang kini masih menampilkan layar error, gadis itu tertawa.

"Masih bikin coding di semester ini?" Tanya Angeli, Teungku memandang gadis itu dengan mata bulatnya kemudian mengangguk singkat, masih fokus kepada makanan yang sudah tinggal beberapa suap itu.

"Hah, Alhamdulillah," ucapnya setelah selesai makan dan menandaskan satu gelas air putih.
"Thanks, ya. Makanannya cocok banget di lidah aku, makanannya enak, tempenya gak terlalu garing, tipe aku banget" laki-laki itu memberikan dua jempol pada gadis itu, yang hanya dihadiahi senyuman.

"Lagi ngerjain apa sampe pake coding, coding kan semester satu," tanya Angeli, gadis itu masih penasaran dengan tugas laki-laki itu yang tampilannya saja sudah membuat Angeli pusing.

"Kelautan susah, kamu gak akan kuat kalau aku jelasin," jawabnya dengan kekehan diakhir kalimatnya.

"Aku fisika kelautan, sedikit tentang laut aku tau lah, gak rugi juga kalau kamu ngejelasin,"

"Ya ampun, nge gas banget mbak, kamu ngambek kah?"

"Apa sih,"

"Dih, gitu aja ngambek, ya udah ini coding dibuat untuk....,"

"Udahlah gak usah dijelasin, KAN AKU BUKAN ANAK KELAUTAN," ucapku dengan menekan kalimat terakhir. Teungku terbahak sampai dirinya mengelap airmata yang keluar dari ujung matanya membuat Angeli tambah kesal. Gadis itu hendak berdiri, ingin pergi karena laki-laki itu masih saja tertawa padahal tidak ada yang lucu.

Kos Deverio (End)Where stories live. Discover now