Bab 4|Tatapmu hangat ya!

7.3K 145 0
                                    

Holaaa
Kembali lagi bersama aku

Selamat membaca dan bersenang-senang

Jangan lupa vote dan comment♥️🎉


Angeli baru saja bangun dari tidurnya setelah melakukan doa pagi, gadis itu langsung beralih ke kamar mandi untuk buang hajat dan cuci muka. Angeli melihag jam yang tergantung di dinding kamar miliknya, jam 10, gadis itu bangun jam 10 siang. Insiden tadi malam memang membuat gadis itu tak bisa tidur, bahkan ketika ia mencoba menutup mata, wajah Teungku selalu terbayang-bayang, berakhir dia yang begadang agar tidak terlalu memikirkan laki-laki itu.

"Gila mata gue kok bengkak sih? Pasti karena begadang sialan itu, aishh," gadis itu memang tidak biasa begadang karena hal ini. Setiap kali ia begadang matanya akam bengkak dan akan muncul lingkaran hitam yang akan membuat mata indahnya akan jelek.

Ia mengambil kacamata berwarna hitam yang terletak diatas meja, memakainya dan pergi ke toserba yang tidak terlalu jauh dari kosnya.
"Bu, batu es satu dong," pintanya pada seorang wanita berumur 40 tahun, wanita pemilik toserba tersebut.
"Begadang lagi dek?" Ucap wanita itu sembari mengambil satu plasti batu es berukuran lumayan besar. Sebenarnya Angeli bukan orang yang biasa begadang tapi dulu untuk pertama kalinya ia keluar dengan mata panda itu dan ditanyai oleh sang pemilik toserba.
"Iya ni bu," jawabnya singkat, karena ada banyak pengunjung, takut kalau ada temennya disana.

Setelah mengucapkan terimakasih dan membayar batu es tersebut, gadis itu berlari menuju kos. Namun perlahan langkah gadis itu memelan, laki-laki itu ada disana, sedang menjemur kain dengan lilitan handuk di pinggangnya. Sial, sungguh indah pemandangan ini. Angeli meneguk ludahnya, pikiran kotor mulai berdatangan, membuat keributan dipikirannya.

Dan sialnya lagi, laki-laki itu melihatnya, kemudian ia tersenyum dan menunduk.
"Hai," ucapnya, tepat kalimat itu keluar dari bibir indah Teungku, Angeli tak bergeming. Ia berhenti, tepat didepan pintu kosnya. Tangannya bergerak kaku, melambai, lalu dengan satu tarikan Angeli langsung masuk dan menutup pintu. Jantungnya serasa ingin meledak. Laki-laki itu memberikan pengaruh aneh pada sekujur tubuhnya. Angeli mengintip dari balik tirai jendela, laki-laki itu masih menjemur kain dan sesekali terkekeh.

Angeli ikut tersenyum, ia langsung meletakkan batu es dan berbaring di kasur. Menutup matanya dengan kedua telapak tangannya dan mulai ngereog, gadis itu salting. Padahal cuma disapa biasa, tapi membawa pengaruh luar biasa bagi dirinya. Ini baru pertama kali terjadi di hidupnya. Jadi lumayan terasa asing tapi cukup menarik.

"Kok bisa sih dia ganteng banget, mana senyumnya manis. Matanya juga, sialan, bagus banget. Walaupun mata gue lebih bagus, tapi dia juga punya mata bagus," agak aneh memang, kalau banyak gadis yang akan melihat wajah terlebih dahulu sebagai perkenalan rasa suka. Tapi bagi Angeli, hanya ada tiga tipe yang akan ia lihat dengan penuh.

Yang pertama adalah Mata. Bagi gadis itu, jika seseorang memiliki mata yang menurutnya bagus, semuanya udah bagus karena bagaimanapun ia akan menatap mata itu lebih lama dari bagian tubuh manapun milik laki-laki, jadi ia suka dengan seorang pria bermata indah.

Yang kedua adalah Dada. Bukan dada berotot atau semacamnya. Hanya dada bidang, tidak terlalu besar juga sih. Menurutnya akan sangat nyaman jika dipeluk dan meletakkan kepala di dada yang bidang, gadis itu suka dengan hal tersebut.

Yang ketiga adalah Paha. Ini memang cukup aneh sih, tapi Angeli suka dengan laki-laki yang memiliki paha dan betis yang sinkron. Maksudnya sama besar atau antara paha dan betis tidak terlalu jauh ukuran besarnya. Lumayan aneh tapi jika Angeli ditanyai bagaimana tipe laki-laki yang ia sukai, ia akan selalu menyebutkan ketiga hal tersebut. Kalau soal sifat dan perilaku, kadang ada beberapa yang ia sukai tapi jika ketemu langsung dengan orang, hal tersebut bisa ia sukai.

"Ini namanya suka gak sih? Kalau kita lihat orangnya jantung jadi berdegup kencang, pasti itu namanya suka atau jangan-jangan gue jatuh cinta? Anjir, apa mungkin? Ah, gue cek Google dulu deh," Angeli baru merasakan perasaan aneh ini, jadi tidak terlalu tahu-menahu menganalisis hal tersebut.

"Buset, penyakit jantung? Jadi, gue bukannya jatuh cinta atau semacamnya tapi punya penyakit jantung? Wah anjir, mana semua gejalanya sama banget. Sialan, gue penyakit jantung kronis? Udah gak betul nih Google, yang bikin aplikasi ini pasti orang yang punya rumah sakit. Masa semuanya menyangkut tentang penyakit?" Angeli cukup terkejut, gadis itu tak menyangka akan memiliki penyakit jantung mana udah kronis pula.

"Gak betul ini, lebih baik gue tanya pakar cinta, yang tak lain adalah Sefti. Pasti bocil kematian itu tau hal ini," Angeli langsung pergi ke kos Sefti. Beberapa kali ia ketuk, tidak ada balasan dari dalam. Bahkan ia sudah teriak, gadis berotak dikit itu tak menjawab.

"Tadi, aku lihat dia pergi," suara serak yang sangat Angeli kagumi, di sana berdiri tegap laki-laki itu, memakai celana super pendek, memamerkan paha putihnya, bertelanjang dada. Ditangannya ia pegang sebuah handphone berwarna biru, laki-laki itu cengengesan.
"Suara kamu keras banget, butuh sesuatu?" Ucap Teungku sembari tersenyum manis.

Ah sial, batin gadis itu. Jantungnya kembali berdegup kencang, sempat terlintas bahwa sepertinya benar ia penyakit jantung kronis, tapi terjadi hanya ketika melihat Teungku saja.

"Hah?" Hanya itu yang keluar dari mulut gadis itu saking tidak tahunya, otaknya masih berteriak didalam sana, alasannya hanya satu, senyuman Teungku membuatnya linglung seperti orang bodoh.

"Kamu butuh sesuatu? Mau minta apa ke sebelah tu? Keras banget ngetuknya?" Tanya pria itu lagi.

"Minum, aku butuh minum." Angeli tersenyum kikuk, sialan dia berbohong. Tapi kalau ia bilang tidak butuh apa apa, percakapan mereka akan selesai dan gadis itu kehilangan kesempatan besar untuk lebih banyak mendengarkan suara Teungku.

"Air galon habis? Mau ngambil punya aku gak? Daripada nunggu lama, nanti kamu dehidrasi," Teungku kembali tersenyum, Angeli langsung mengangguk, kapan lagi ia bisa melihat isi kamar laki-laki itu.

"Mau minum disini, atau kamu bawa aja botol minum kamu?"

"Aku butuh agak banyak, di Tumbler aja ya, hihi,"

"Boleh, galon aku masih banyak kok, sini aja,"

Angeli kembali mengangguk, gadis itu berjingkrak kesenangan ketika sudah memasuki kosnya. Mengambil tumbler pink dan mulai mengatur pernafasannya, berusaha untuk terlihat tenang meski sebenarnya ia ingin teriak karena akhirnya bisa berbincang dengan laki-laki itu.

"Shalom," ucap gadis itu sebelum akhirnya masuk ke kos Teungku. Yang pertama kali ia lihat ada barang yang sebagian besar berwarna biru, dimulai kasur, tirai, lemari hingga beberapa baju yang tergantung rapi juga didominasi oleh warna biru, pasti pria itu menyukai warna biru. Lalu terpampang beberapa foto artis luar negeri dan dalam negeri. Ada D.O member EXO dan Ayu Ting Ting. Bisa dipastikan laki-laki itu adalah fans EXO dan Ayu Ting Ting.

"Wa'alaikumsalam," ucap pria itu, Angeli terpaku, diam dan tak berkutik, setelah mendengar kata itu Angeli menatap laki-laki itu dengan perasaan aneh.

Dia, muslim?

Bonus pap Teungku gaya bapack² part 2, ditutup lagii♥️🦊

Bonus pap Teungku gaya bapack² part 2, ditutup lagii♥️🦊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kos Deverio (End)Where stories live. Discover now