Bab 7|Dapat Kontak Kamu

6.4K 133 10
                                    

Holaa
Kembali lagi bersama akuu

Jangan bosan bosan yaw🤌

Jangan lupa vote dan comment yaw🎉

Jam menunjukkan pukul 7 malam, Angeli sudah pulang dari jam 6 sore tadi. Rangkaian mereka tidak berhasil, walaupun bang Abel sudah ikut membantu, hasilnya sama saja. Angeli sudah pusing, apalagi Alena yang ngambek membuat tim lumayan canggung.

"Aish, baru juga awal semester, bisa-bisa gue cepet tua kalau kayak gini," ucap gadis itu sembari memandangi wajahnya di cermin kamera ponsel miliknya. Melihat kerutan halus dan kantung mata yang mulai menghitam membuat gadis itu tersadar ia sudah semakin tua.

Lama ia memandangi wajahnya hingga atensinya teralihkan oleh satu notif baru di handphonenya.

+628×××××
Boleh, bahasnya mau kapan?

Angeli berpikir sejenak, notif dari nomor tak dikenal. Gadis itu membuka pesan tersebut karena penasaran. Ternyata sudah ada satu pesan yang terlebih dahulu gadis itu kirimkan.

"Oalah, nomor Teungku, kok gue gak save ya," ucap gadis itu yang kemudian menyimpan kontak milik Teungku.

Dua hari lalu gadis itu mendapatkan kontak Teungku dari Eki. Sebenarnya laki-laki itu enggan memberikan, meski sudah dibujuk rayu pun ia tak luluh. Angeli sempat menyerah hanya saja ketika keduanya menghadiri ibadah malam, Eki tertarik dengan satu gadis disana.

"Angel, itu namanya siapa?" Tunjuk Eki kepada seorang gadis dengan rambut berwarna coklat keabu-abuan. Angeli melirik sekilas, ia tahu perempuan itu. Sama seperti Eki baru bergabung dengan komunitas Kristen mereka.

"Eva namanya, kenapa? Lo naksir ya??" Angeli menggoda laki-laki itu dengan kedipan matanya.

"Nggak, cuma nanya, emang gak boleh?" Laki-laki memukul pelan kepala Angeli.

"Hilih, bacot. Gue punya kontaknya kalau lo mau,"

"Nggak ah, apaan sih, nyesel gue nanya,"

Angeli tertawa kecil, ia semakin asik menggoda Eki. Sesekali mencubit perut buncit milik laki-laki itu, membuat dirinya dipukul oleh Eki. Perjalanan pulang terasa begitu lama dirasakan oleh Eki karena perempuan disampingnya ini selalu menggodanya perihal gadis yang tadi ia tanyai. Sungguh kesialan kenapa harus Angeli yang ia tanya.

"Walau cantik dia gak terlalu asik diajak ngobrol, Ki. Mending gak usah sama dia, sama gue aja, gue siap nerima semua uang lo, eh maksud gue kasih sayang dari lo," Angeli cengengesan, Eki memang sangat suka belanja dang Angeli senang akan hal itu, karena pria itu akan membeli apapun yang Angeli mau.

"Diem lo," akhirnya perjalanan mereka sudah sampai ke tujuan. Telinga Eki panas karena selalu mendengarkan ocehan milik Angeli, apapun gadis itu bahas, bahkan sampai berapa banyak orang yang namanya dari X juga ia tanyakan. Ya Eki mana tau, ia hidup saja sudah susah, apalagi mendata sebanyak apa orang bernama awalan huruf X. Tambah kerjaan saja.

"Huhu, Eki, kok kamu gitu sih sama aku, ih gak suka gelay," Eki merinding mendengarkan suara aneh milik Angeli. Buru-buru ia pergi dari depan kos Angeli menuju kos nya.

Eki
Kontak cewe tadi, bagi dong

Angeli
Ya elah, tadi sok jual mahal
Gak mau ah, tadi gue udah nawarin
Lo kan GAK BUTUH GUE

Kos Deverio (End)Where stories live. Discover now